2020, Indonesia Sumbang Dunia Bebas Dari Polio
PEMERINTAH serius mempertahankan status bebas polio yang disandang Indonesia sejak Maret 2014. Dalam sepekan ini, pemerintah melakukan imunisasi polio secara serentak. Bahkan targetnya, pada 2020 Indonesia berkotribusi membebaskan dunia dari polio.
Menteri koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani saat mendampingi Ibu Negara pada acara pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio, di Solo, Selasa (8/3) mengatakan, program imunisasi merupakan salah satu program kesehatan yang paling efektif dalam pembangunan kesehatan.
"Terutama dalam pengendalian penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi atau PD31. Sasaran kegiatan PIN adalah anak usia 0-59 bulan (balita), yang merupakan kelompok paling rentan untuk tertular penyakit polio," jelas Puan.
Pencanangan PIN Polio ditandai dengan pemukulan gong oleh Ibu Negara Iriana Jokowi diikuti penetesan vaksin polio oral oleh Menko PMK Puan Maharani dan Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek. Terlihat Ibu Negara Iriana menggendong salah satu anak, yang kemudian diteteskan vaksin oleh Menko PMK Puan Maharani.
PIN Polio dilaksanakan secara serentak pada 8-15 Maret 2016 di seluruh Tanah Air, kecuali Provinsi Bali dan Yogyakarta.
Menurut Puan, kegiatan ini penting dilakukan upaya mitigasi dalam memberikan perlindungan optimal dari penyakit polio di Indonesia. Hal yang tidak kalah penting adalah untuk selalu mempertahankan cakupan imunisasi rutin dengan target cakupan imunisasi polio di atas 95 persen.
"Kita berharap melalui PIN Polio sekarang ini, Indonesia dapat mempertahankan status bebas polio dan berkontribusi dalam mewujudkan dunia bebas polio pada tahun 2020. Saya serukan agar semua anak balita Indonesia di seluruh Tanah Air di bawa ke Pos PIN yang terdekat untuk memperoleh tetesan vaksin polio," pungkas Puan.
Indonesia bersama dengan negara-negara di Asia Tenggara telah mendapatkan sertifikat Bebas Polio dari World Health Organization (WHO) pada 27 Maret 2014. Meskipun telah dinyatakan bebas polio, risiko penyebaran polio di Indonesia tetap tinggi selama virus polio liar masih bersirkulasi di dunia.
Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Farid Moeloek mengatakan PIN Polio dilakukan serentak di 33 provinsi. Kendati begitu, ada sejumlah provinsi yang ditunda serta didahulukan, Yaitu Bali, PIN Polio diundur karena menghormati hari raya Nyepi. Sedangkan di Yogyakarta didahulukan karena pin melalui injeksi dan bukan tetes.
"Tetapi semua provinsi tetap akan dilakukan imunisasi, sehingga Indonesia dapat mempertahankan status bebas polio dan berkontribusi dalam mewujudkan dunia bebas polio tahun 2020," tandas Menkes. *DNU/NET
Sumber: Rakyat Merdeka (hal.6)
Kamis 10-03-2016