Aljazair Tertarik Vaksin Bio Farma
BANDUNG, TRIBUN Pemerintah Aljazair tertarik untuk bekerja sama dengan Bio Farma terutama dalam pengadaan vaksin. Hal itu terungkap setelah Bio Farma kedatangan delegasi yang juga membawa pengusaha farmasi Aljazair. Mereka menyatakan ketertarikannya untuk bersinergi dalam bidang kesehatan dengan Indonesia, Direktur Pemasaran Bio Farma, Rahman Rustan, mengatakan, Duta Besar RI untuk Aljazair, Dubes Aljazair untuk Indonesia, dan delegasi pengusaha farmasi dari Aljazair berkunjung ke Bio Farma, Sabtu (14/10). Rombongan dipimpin Duta Besar RI untuk Aljazair, Safira Machrusah, dan membawa 15 delegasi antara lain Gubernur Setif Aljazair, Kadin Aljazair Provinsi Setif, dan pengusaha farmasi.
Menurut Rahman, negara Islam membutuhkan vaksin untuk program Imunisasi national di negaranya dari sesama negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI). "Kami sudah mengekspor produk ke sekitar 50 negara Islam termasuk Aljazair, melalui UNICEF, vaksin yang dieskpor ke Aljazair, yaitu polio, campak, dan difteri tetanus," katanya.
Menurut Rahman, ke depannya, ada potensi kerjasama riset dari proses hilir, ataupun skema final produk dilanjutkan dengan transfer teknologi. "Aljazair memiliki potensi sumber daya untuk kerja sama pengembangan vaksin baru,” ujamya. Safira mengatakan, tujuan ke Bio Farma untuk membahas potensi kerja sama yang dapat dijalin antara pemerintahan Provinsi Setif dengan Bio Farma, "Selain itu, karena memang para pengusaha farmasi Aljazair tertarik ke Indonesia untuk sinergi dalam bidang kesehatan khususnya pengadaan vaksinnya," kata Safira,(tif)
Sumber : Tribun Jabar