Bangladesh Siap Kolaborasi Untuk Kemandirian Vaksin Negara Islam
Bisnis.com, BANDUNG – Tingginya angka kelahiran memicu Bangladesh sebagai anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk kolaborasi di bidang produksi vaksin.
Lebih dari 150 juta penduduk Bangladesh rentan terkena penyakit kolera, diare dan hepatitis. Karena itu, vaksin menjadi komponen yang penting untuk mencegah penyakit-penyakit tersebut sehingga risiko kematian penduduk Bangladesh berkurang.
Salah satu industri swasta Bangladesh yang bergerak di bidang vaksin dan obat-obatan adalah icddr,b. Awalnya, icddr,b berdiri di Pakistan dan terus berkembang hingga menjadi perusahaan vaksin central di Bangladesh.
Iccddr,b merupakan perusahaan industri vaksin yang sudah terpercaya dalam bidang uji klinis. Majunya icddr,b dalam bidang uji klinis membuka jalan kerjasama Bangladesh dengan India dalam penanganan beragam penyakit di wilayah Asia Selatan.
Namun, kerja sama ini belum cukup sehingga Bangladesh memutuskan untuk bergabung dengan 56 negara anggota OKI lainnya.
“Bangladesh adalah salah satu negara muslim yang memiliki banyak populasi, diharapka kesempatan ini dapat dijadikan sebuah kolaborasi,” ujar Wasif Ali Khan selaku Scientist Infectious Diseases Division dari iccddr,b.
Meskipun Bangladesh sudah memiliki industri vaksin, namun belum ada industri vaksin Bangladesh yang sudah memiliki pre-qualification atau PQ dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Wasif mengatakan besarnya kebutuhan produksi vaksin Bangladesh menjadi motivasi pemerintah setempat untuk terus bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan farmasi internasional.
Tak hanya itu, pemerintah Bangladesh pun melakukan riset secara bertahap untuk memenuhi kebutuhan lokal secara mandiri.
Sementara itu, bergabungnya Bangladesh dengan OKI melahirkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
Tujuan jangka pendek Bangladesh antara lain dapat meningkatkan kapasitas sumber daya manusia untuk melakukan riset.
Selain itu, ada pun target yang harus dicapai di tahun 2017 mendatang adalah adanya percepatan fasilitas dan chemical trial.
Tujuan jangka panjang Bangladesh adalah adanya kemudahan akses, networking dan kerja sama dengan negara-negara anggota OKI lainnya, khususnya dengan Bio Farma selaku perusahaan vaksin kelas dunia.
Wasif berharap akan terciptanya riset-riset baru diantara para negara anggota. Hal ini dikarenakan riset vaksin membutuhkan waktu yang lama sehingga diperlukan kolaborasi untuk percepatan riset.