Berharap Geopark Ciletuh Mendunia
Konferensi Internasional UNESCO, Global Geopark Network (GGN), di Torquay Inggris pada 27-30 September 2016 dihadiri oleh sekitar 800 delegasi dari 50 negara. Konferensi ini digagas Badan Dunia PBB yang membidangi masalah pendidikan, sains dan kebudayaan.
Sesuatu yang membanggakan, delegasi Indonesia tidak hanya sebagai peserta, namun juga mempresentasikan beberapa praktek pengelolaan Geopark. Perwakilan Jawa Barat hadir dari Kabupaten Sukabumi, Disparbud Jabar, Universitas Padjadjaran, Badan Geologi dan Bio Farma, yang memaparkan peran BUMN dalam pengembangan kawasan geopark Ciletuh Palabuhanratu sebagai salah satu role model bagi UNESCO.
Geopark adalah sebuah konsep manajemen pengembangan kawasan berkelanjutan yang menyelaraskan keragaman geologi, hayati dan budaya melalui prinsip konservasi dan tata ruang wilayah. Geopark merupakan wilayah geografis yang memiliki situs warisan geologi, dikelola dengan memberdayakan masyarakat disekitar kawasan dengan dukungan infrastruktur, fasilitas dan regulasi pemerintah, untuk melindungi dan meningkatkan fungsi warisan alam.
Pengembangan warisan geologi tentu akan bermanfaat bagi pengembangan destinasi wisata baru Indonesia yang berdimensi global. Inisiatif dalam pengembangan Geopark menjadi dimensi baru bagi perlindungan warisan budaya dan alam, yang menekankan pada potensi interaksi antara pengembangan sosio-ekonomi dan budaya dengan konservasi lingkungan alam serta kepentingan pendidikan.
Indonesia saat ini menargetkan destinasi wisata baru, 10 Geopark menjadi pilihan, Geopark Batur dan Geopark Gunung Sewu, saat ini sudah memperoleh status global dari UNESCO. 4 Geopark yang dipersiapkan adalah Geopark Kaldera Toba, Geopark Merangin, Geopark Rinjani dan Geopark Ciletuh Palabuhan Ratu.
Bagi yang pernah melihat Geopark Ciletuh, kita serasa diajak menelusuri lorong waktu geologi yang periodenya tidak hanya mencakup masa ratusan tahun tetapi hingga jutaan tahun. Geopark tidak hanya menyajikan alam yang termonumenkan secara geologi, tetapi juga kehidupan yang ada di dalamnya yaitu keragaman hayati, keragaman geologi dan keragamanan budaya.
Geo-Science Communications
Dari Konferensi Internasional UNESCO Global Geoparks, kita dapat mengambil praktik terbaik dari Geopark English Riviera di Torquay, yaitu tentang bagaimana pengelolaan Geo wisata dan mengemas pesan tentang geo yang lebih komunikatif dan mudah dicerna.
Salah satu pembicara adalah Iain Stewart, Professor bidang Geo-science Communication, Plymouth University. Bidang komunikasi Geo-science berfokus pada komunikasi lingkungan, alam dan geologi. Bagaimana mengemas pesan – pesan dari setiap geosites, termasuk penamaan beberapa layanan. Di kawasan ini, semua produk diberi nama awalan geo antara lain, geo tourism, geo gift, geo play, geo park, geo van, geo fair. beberapa tempat melibatkan geo ranger dan geo ambassador, yaitu volunteer atau sukarelawan yang mayoritas wanita, aktif membantu memberikan layanan informasi pada setiap tamu.
Pakar Geopark UNESCO, Prof. Guy Martini, setelah mengunjungi Ciletuh menuturkan Ciletuh sangat potensial bisa menjadi Global Geopark, karena memiliki banyak keunikan, dia juga mengkonfirmasi bahwa peran BUMN dalam pengembangan Geopark baru pertama dan sangat unik, dalam pengembangan geopark di Ciletuh.
Potensi Besar Geo Tourism
Potensi keunikan dan keindahan alam bagi pemerintah provinsi Jawa Barat, melalui Dinas Pariwisata dan Budaya adalah peluang dan sekaligus tantangan besar untuk mewujudkannya menjadi destinasi geo wisata yang berdimensi global dan sekaligus memberi nilai tambah bagi masyarakat sekitarnya.
Pada 2016 ini, pariwisata Indonesia ditargetkan mencapai 12 juta kunjungan wisman dengan devisa diproyeksikan sebesar Rp 172 triliun, jumlah perjalanan wisnus sebanyak 260 juta perjalan dengan uang yang dibelanjakan sebesar Rp 223,6 triliun, juga diharapkan kontribusi pariwisata terhadap PDB nasional akan meningkat menjadi 5%; dan jumlah lapangan kerja yang diciptakan menjadi 11,7 juta tenaga kerja.
Salah satu langkah nyata Pemprov Jawa Barat untuk mewujudkan Geopark Ciletuh sebagai destinasi wisata global dengan dibentuknya Badan Pengelola Kawasan Geopark, Tim Operasional Percepatan Geopark Ciletuh dan Tim Koordinasi Kawasan Geopark Ciletuh, yang kesemuanya tertuang dalam SK Gubernur Jabar, yang berisikan anggota dari berbagai lintas stakeholder perwakilan dari pemerintah, akademisi, masyarakat setempat dan BUMN.
Tim Kordinasi Pengembangan Geopark Ciletuh diharapkan dapat menopang percepatan target Provinsi Jawa Barat untuk mempersiapkan Geopark Ciletuh agar segera mendapat pengakuan dari UNESCO, menjadi destinasi wisata Wonderful Geopark Indonesia sehingga turut mendatangkan devisi bagi negara. Juga memperluas area wisata hingga menyatu ke arah utara sehingga terintegrasi dengan kawasan wisata Pantai Palabuhanratu.
Keberhasilan membangun Geopark Ciletuh merupakan bentuk apresiasi kita semua kepada nilai dan makna keunikan, kelangkaan dan estetika dari keragaman dan warisan geologi yang terdapat di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Ciletuh Wonderful Geopark Indonesia semoga tercapai sesuai semboyan Geopark ”Memuliakan Warisan Bumi, Mensejahterakan Masyarakat”. ***
Oleh : N. Nurlaela Arief
Mahasiswa S3 Komunikasi UNPAD dan Ketua PERHUMAS BDG-JABAR
*Sudah dimuat di rubrik OPINI, Koran Pikiran Rakyat, Selasa, 11 Oktober 2016