Bio Farma ajak Media kunjungi Sistem Rantai Dingin Vaksin di Mataram
(Mataram 10/4) PT Bio Farma (Persero) kembali mengadakan acara Media Gathering dan Workshop dihadiri sekitar 60 awak media Bandung, Jakarta dan Mataram. Acara yang diselenggarakan di Mataram pada tanggal 10 – 12 April 2016, akan mengambil tema Sinergi Farmasi Nasional untuk Kemandirian, akan menghadirkan narasumber dari berbagai institusi yang berkaitan dengan imunisasi. seperti Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang akan menghadirkan dr. Piprim B Yanuarso., Sp A (K).
Selain dari IDAI, akan hadir juga Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Arif Budisusilo yang akan sharing mengenai Perkembangan Industri Farmasi dari perspective Media dan bagaimana membuat indept reportase Bioteknologi. Komisaris Bio Farma Ihsan S Latief, yang akan membahas CSR Bio Farma dan Corporate Secretary Bio Farma, Rahman Rustan, yang akan menyampaikan Sinergi Indistri Farmasi untuk kemandirian, dengan moderator Redaktur Pelaksana Koran Sindo Hanna Fahrana. Dalam media gathering di kota Mataram, akan dihadiri juga oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, yang akan menyampaikan sosialisasi mengenai persiapan NTB menjadi destinasi wisata halal pertama di dunia.
Menurut Head of Corporate Communications Bio Farma, N.Nurlaela, acara media gathering dan workshop ini merupakan batch ke 5 setelah tahun sebelumnya dilaksanakan di Bandung, Jakarta, Yogya dan Manado. Bertujuan untuk memberikan update informasi Seputar Farmasi dan Bioteknologi, apalagi perkembangan penyakit, virus, Bioteknologi, riset dan pengembangan Vaksin dan Biotek perlu paparan khusus agar pesan dapat disampaikan kepada masyarakat dengan efektif. Selain itu, untuk refreshment pengetahuan teman teman jurnalis tentang indepth reportase sehingga kami selalu mendatangkan Pemred Media.
Nurlaela menambahkan dalam Acara media gathering dan workshop tahun ini ditambahkan kunjungan kerja ke Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat, untuk melihat bagaimana sistem rantai dingin penerimaan Vaksin dari Bio Farma, sampai dengan vaksin digunakan oleh masyarakat, atau dikenal dengan cold chain system.
Sementara itu, Corporate Secretary Bio Farma Rahman Rustan mengatakan, Bio Farma yang berdiri sejak 125 tahun yang lalu, mulai melangkah ke lifescience industry, melalui konsep bioproduk, bioindustri, dan bioekonomi. Lompatan yang Bio Farma lakukan ini didasari oleh Indonesia yang memiliki keanekaragaman hayati (biodiversity) yang melimpah, sehingga menurut Rahman, seharusnya biodiversity ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia. ”Bio Farma mengajak masyarakat untuk mengembangkan industri yang berbasis lifescience, seperti pertanian, perikanan, peternakan, pariwisata, pengobatan, dan lain – lain dan kedepannya, dengan memanfaatkan biodiversity, industri life science, akan menjadi penggerak inovasi perekonomian Indonesia.
Sekilas Bio Farma
Bio Farma merupakan salah satu BUMN yang begerak dalam bidang life science, yang didirikan sejak 125 tahun yang lalu. Selama 125 tahun pendiriannya Bio Farma telah berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, baik yang berada di Indonesia maupun di mancanegara. Tidak kurang dari 130 negara telah menggunakan produk Bio Farma terutama negara – negara berkembang, dan 50 diantaranya adalah negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Dengan kapasitas produksi 1.7 milyar dosis pertahun, Bio Farma telah memenuhi kebutuhan Imunisasi Nasional dan kebutuhan imunisasi dari WHO dan UNICEF. Dengan filosfi dedicated to improve quality of life, Bio Farma berperan aktif dalam meningkatkan ketersediaan dan kemandirian produksi vaksin di negara-negara berkembang dan negara-negara Islam untuk menjaga keamanan kesehatan global
Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi :
N.Nurlaela
Head of Corporate Communications Dept.
PT Bio Farma (Persero)
Telp : 022 203 3755
Fax : 022 204 1306
E-mail : corcom@biofarma.co.id