Bio Farma Dukung Pengembangan Geopark Ciletuh-Pelabuhanratu
BANDUNG -- Bio Farma berpartisipasi untuk pengembangan Kawasan Geopark Nasional Ciletuh Palabuhanratu sebagai salah satu upaya agar dapat menjadi UNESCO Global Geopark. Perusahaan ini menekan MoU bersama Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, PTPN VIII, Universitas Padjadjaran, PD Jawi, Forum Komunikasi Kelompok Penggerak Pariwisata Kabupaten Sukabumi, dan Paguyuban Alam Pakidulan Sukabumi, Senin (28/11).
Bio Farma menitik beratkan pada upaya pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan di Kawasan Geopark Nasional Ciletuh Palabuhanratu melalui Program CSR. Kawasan Geopark Nasional Ciletuh Palabuhanratu yang sejak tahun 2013 telah menjadi salah satu wilayah sasaran Program CSR Bio Farma ini sudah menghasilkan / beberapa jenis produk UKM berbasis sumber daya lokal antara lain kerajinan Batik Pakidulan, Geokuliner Ciletuh, produk keripik mangga dan papaya calina, beras hitam, pais lubang, dan unagi kabayaki yang berasal dari sidat lokal di Ciletuh.
Direktur Bio Farma Iskandar mengatakan sebelum menjadi kawasan Geopark yang mendunia, masyarakat yang tinggal di kawasan ini harus maju dan mandiri, serta mahir untuk mengelola sendiri potensi yang ada di kawasan ini. ”Dengan keahlian yang Bio Farma miliki dalam pembuatan vaksin, dan potensi yang ada di kawasan ini, kami ingin masyarakat di sini untuk dapat menerapkannya secara sederhana dalam kegiatan perekonomian mereka, seperti pembuatan Batik Pakidulan, proses pengeringan makanan ringan, pengelolaan air bersih dll, sehingga dapat meningkatkan perkonomian masyarakat lokal”, ujar Iskandar.
Iskandar menambahkan dengan adanya MoU ini, menggambarkan Bio Farma serius dalam menjadikan Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu, menjadi daerah yang mandiri secara sosial dan ekonomi dan sejalan dengan program CSR Bio Farma yang berkelanjutan.