Bio Farma Jawab Tantangan Global dengan Produksi IPV
(BANDUNG) PT Bio Farma mempersiapkan lini produksi vaksin polio dalam bentuk injeksi. Persiapan ini merupakan upaya dari produsen vaksin milik Indonesia itu untuk menyesuaikan tantangan global.
Direktur Utama PT Bio Farma, Iskandar mengatakan, produksi injection polio vaccine (IPV) itu untuk menggantikan produksi vaksin oral mereka yang sudah dipasok untuk kebutuhan 132 negara selama ini. Produksi vaksin polio dalam bentuk oral dari Bio Farma ini memenuhi kebutuhan dua pertiga dunia. "Kebutuhan nasional sekitar 20 juta dosis, ujarnya usai kegiatan Pekan Imunisasi Nasional Polio di Bandung, Selasa (8/3). Produksi IPV itu seiring target global untuk mengentaskan penduduk bumi bebas dari polio pada tahun 2019 mendatang. "Ada sekitar 100 orang yang terlibat dalam proses produksi vaksin polio ini. Tapi mereka juga bekerja untuk menyiapkan vaksin jenis lain," ujar Iskandar sembari menambahkan pihaknya sudah terlibat dalam penyiapan vaksin polio ini sejak tahun 1992 silam. Polio merupakan salah satu isu yang dibahas dalam sidang World Health Assembly ke 68 di Jenewa, Swiss pada bulan Mei 2015. Pemerintah Indonesia melalui Menteri Kesehatah Nila Moeloek menyatakan komitmennya mendukung kebijakan dunia dalam penerapan vaksin polio injeksi untuk mengeradikasi kasus polio. Program imunisasi yang di dalamnya termasuk pemberian vaksin polio berhasil mengantarkan Indonesia mendapatkan sertiflkat bebas polio dari World Health Organization (WHO) pada tanggal 27 Maret 2014. Corporate Secetarty PT Bio Farma, M. Rahman Rustan menyatakan, saat ini Bio Farma memasok dua pertiga kebutuhan vaksin polio untuk dunia. "WHO masih harus menunggu dua negara di South East Asia Region, masing – masing Afganistan dan Pakistan yang sampai dengan tahun 2015 masih ditemukan ada ratusan anak dengan kasus polio," tutur dia. Iskandar mengungkapkan, proses produksi vaksin polio yang sampai saat ini dipercaya secara global merupakan salah satu bentuk kemandirian Indonesia. "Ini merupakan perwujudan dari nawacita yang dicanangkan pemerintah. Kita berharap ini bisa berhasil," tegas Iskandar.
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat, Netty Heryawan menyatakan, target dari pemerintah adalah menyasar 4,3 juta anak dalam kurun waktu satu pekan, mulai tanggal 8 sampai 15 Maret 2016. Untuk memenuhi target itu, pemerintah menyiapkan 52.151 pos yang tersebar di posyandu dan rumah sakit Dinas Kesehatan Jawa Barat juga menyiapkan 137 pos tambahan yang tersebar di sejumlah Iokasi strategis seperti bandara, mall, supermarket, terminal, hingga stasiun kereta api. "Kami menyiapkan 156.423 kader yang telah dilatih untuk pelaksanaan program imunisasi ini," ujar Netty sembari menambahkan para kader itu akan membantu 17.380 petugas kesehatan dari unsur pemerintah. "Catatan penting bagi kita bahwa tidak ada kepentingan lain selain menyehatkan generasi penerus bangsa yang unggul tetapi adanya komitmen kita bersama untuk terus melakukan program ini dengan sebaik mungkin," kata Netty.
Sumber : Investor Daily Indonesia