Bio Farma Tahan banting Berkat Pasar Global
Bio Farma meraup untung saat kondisi perekonomian sedang lesu. Produk perusahaan farmasi ini telah tersebar di ratusan negara berkembang dan negara dengan mayoritas pemeluk agama Islam. Namun, Bio Farma tetap berupaya membesarkan pasar domestik
Indonesia boleh berbangga memiliki Bio Farma lantaran perusahaan ini sudah berkelas global. Buktinya, sudah lebih dari 130 negara berhasil dijangkau oleh perusahaan yang bermarkas di Bandung ini lewat produk-produk vaksin berprakualifikasi WHO. Sudah pasti, hal ini adalah bentuk pengakuan masyarakat internasional pada produsen farmasi negara ini.
Tentunya, dengan jangkauan 130 negara tersebut, Bio Farma juga mengekspor vaksin-vaksinnya ke negara-negara Islam. Tidak mudah untuk menembus pasar tersebut karena vaksin harus dibuat dengan bahan-bahan halal, sehingga boleh dikonsumsi oleh umat Muslim. Untuk hal ini, tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena Bio Farma memproduksi vaksin dengan kualitas halal. Selain di dalam negeri sudah mengantongi lampu hijau oleh MUI, Bio Farma juga menyediakan vaksin untuk melindungi masyarakat yang sedang dalam ibadah haji.
"Kami memosisikan sebagai produsen vaksin untuk negara berkembang. Vaksin-vaksin yang dibutuhkan negara berkembang menjadi fokus kami. Pasar di negara berkembang cukup besar dan kami mampu mensuplai vaksin berkualitas dengan harga terjangkau," ujar Direktur Sales dan Marketing PT Bio Farma Mahendra Suhardono kepada Marketeers beberapa waktu lalu.
Jadi tidak heran jika pasar Bio Farma lebih besar di luar negeri dibanding di Indonesia. Dari total pendapatan perusahaan ini, 65% di antaranya merupakan sumbangan dari aktivitas ekspor, sementara sisanya dihasilkan dari pasar dalam negeri. Namun, Mahendra tetap melihat pasar dalam negeri sebagai pasar besar dan menargetkan setidaknya bisa memberikan porsi masing-masing 50%. "Tantangannya masyarakat kita belum teredukasi soal vaksin dan konsumtif hanya pada gadget dibanding peduli soal vaksin," ungkapnya.
Berkat di tengah kelesuan ekonomi justru menghampiri Bio Farma. Di saat yang lain terengah-engah karena penguatan dollar AS, Bio Farma boleh berbahagia karena bisnisnya tidak dipengaruhi oleh gejolak mata uang. Bahkan, kondisi ini justru membuat Bio Farma meraup profit bersih hingga 20%.
Saat ini, Bio Farma akan membangun Life Science Park dengan fasilitas Animal Lab terbesar di Asia di Kabupaten Bogor. Nantinya laboratorium itu akan menjadi pusat penelitian dan pembuatan vaksin-vaksin terbaru Bio Farma.
Sumber : Marketeers.com
Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi :
N.Nurlaela
Head of Corporate Communications Dept.
PT Bio Farma (Persero)
Telp : 022 203 3755
Fax : 022 204 1306
E-mail : corcom@biofarma.co.id
[:en]
Bio Farma meraup untung saat kondisi perekonomian sedang lesu. Produk perusahaan farmasi ini telah tersebar di ratusan negara berkembang dan negara dengan mayoritas pemeluk agama Islam. Namun, Bio Farma tetap berupaya membesarkan pasar domestik
Indonesia boleh berbangga memiliki Bio Farma lantaran perusahaan ini sudah berkelas global. Buktinya, sudah lebih dari 130 negara berhasil dijangkau oleh perusahaan yang bermarkas di Bandung ini lewat produk-produk vaksin berprakualifikasi WHO. Sudah pasti, hal ini adalah bentuk pengakuan masyarakat internasional pada produsen farmasi negara ini.
Tentunya, dengan jangkauan 130 negara tersebut, Bio Farma juga mengekspor vaksin-vaksinnya ke negara-negara Islam. Tidak mudah untuk menembus pasar tersebut karena vaksin harus dibuat dengan bahan-bahan halal, sehingga boleh dikonsumsi oleh umat Muslim. Untuk hal ini, tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena Bio Farma memproduksi vaksin dengan kualitas halal. Selain di dalam negeri sudah mengantongi lampu hijau oleh MUI, Bio Farma juga menyediakan vaksin untuk melindungi masyarakat yang sedang dalam ibadah haji.
"Kami memosisikan sebagai produsen vaksin untuk negara berkembang. Vaksin-vaksin yang dibutuhkan negara berkembang menjadi fokus kami. Pasar di negara berkembang cukup besar dan kami mampu mensuplai vaksin berkualitas dengan harga terjangkau," ujar Direktur Sales dan Marketing PT Bio Farma Mahendra Suhardono kepada Marketeers beberapa waktu lalu.
Jadi tidak heran jika pasar Bio Farma lebih besar di luar negeri dibanding di Indonesia. Dari total pendapatan perusahaan ini, 65% di antaranya merupakan sumbangan dari aktivitas ekspor, sementara sisanya dihasilkan dari pasar dalam negeri. Namun, Mahendra tetap melihat pasar dalam negeri sebagai pasar besar dan menargetkan setidaknya bisa memberikan porsi masing-masing 50%. "Tantangannya masyarakat kita belum teredukasi soal vaksin dan konsumtif hanya pada gadget dibanding peduli soal vaksin," ungkapnya.
Berkat di tengah kelesuan ekonomi justru menghampiri Bio Farma. Di saat yang lain terengah-engah karena penguatan dollar AS, Bio Farma boleh berbahagia karena bisnisnya tidak dipengaruhi oleh gejolak mata uang. Bahkan, kondisi ini justru membuat Bio Farma meraup profit bersih hingga 20%.
Saat ini, Bio Farma akan membangun Life Science Park dengan fasilitas Animal Lab terbesar di Asia di Kabupaten Bogor. Nantinya laboratorium itu akan menjadi pusat penelitian dan pembuatan vaksin-vaksin terbaru Bio Farma.
Sumber : Marketeers.com
Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi :
N.Nurlaela
Head of Corporate Communications Dept.
PT Bio Farma (Persero)
Telp : 022 203 3755
Fax : 022 204 1306
E-mail : corcom@biofarma.co.id[:]