BIOFARMA Dorong Geopark Ciletuh diakui UNESCO
GEOPARK Ciletuh di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, mendapatkan perhatian khusus dari UNESCO. Beberapa waktu lalu Bio Farma bersama Pemerintah kabupatan Sukabumi, serta perwakilan Universitas Padjadjaran diundang untuk mempresentasikan potensi yang dimiliki Geopark Ciletuh di Canada.
Bio Farma berperan aktif dalam tim kerja Geopark Ciletuh yang dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Tim kerja ini melibatkan unsur pemerintah provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten, Perguruan Tinggi yang diwakili oleh Fakultas Teknik Geologi dari Universitas Padjadjaran, Badan Geologi, dan perwakilan Kelompok Masyarakat yang memiliki ketertarikan dalam pengembangan Geopark.
Peranan Bio Farma dalam program ini berkaitan dengan keragaman geologi (Geo-Diversity), keragaman biologi (Bio-Diversity) dan keragaman budaya (Cultural- Diversity) serta pemberdayaan masyarakat di wilayah yang termasuk dalam Geopark Ciletuh
PERLAHAN tapi konsisten, pengembangan penataan kawasan konservasi alam Ciletuh terus berjalan. Bio Farma bersama Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, bersama masyarakat setempat secara bahu membahu membenahi kawasan yang digadang-gadang bakal menjadi geopark berkelas dunia itu.
Menurut D.Budiman, Ketua Tim Badan Pengelolaan Geopark Ciletuh yang juga Asda Bidang Ekonomi Pembangunan, Pemerintah Kabupaten Sukabumi, “Untuk mendapat pengakuan dari UNESCO, setidaknya ada 3 syarat utama yang harus dipenuhi. Taman alam Ciletuh wajib memiliki keanekaragaman hayati, geologi, dan kebudayaan lokal yang lestari. "Berdasarkan hasil penelitian para ahli di bidangnya masing-masing, Ciletuh bisa memenuhi persyaratan itu," kata Budiman.
Untuk syarat pertama, keshahihan usia batuan yang berada di Ciletuh akan sangat sulit untuk dibantah. Para peneliti dari Fakultas Geologi Universitas Padjadjaran menyimpulkan, setelah diteliti selama 10 tahun, usia batuan di Ciletuh diperkirakan tak kurang dari 60 juta tahun. Dengan demikian, kawasan Ciletuh laik disebut sebagai kawasan miniatur sejarah peradaban dunia. "Saat konferensi geopark kelas dunia di Kanada, Ciletuh sudah diperkenalkan".
Mengenai persyaratan kedua, keragaman hayati di Ciletuh juga niscaya mampu memenuhi syarat. Hewan jenis gajah dan banteng dipercaya pernah hidup di kawasan alam tersebut, tepatnya di wilayah kawasan suaka margasatwa Cikepuh. Komplek wisata penyu di Pangumbahan Ujunggenteng pun bisa menjadi bahan penilaian UNESCO. "Jadi, untuk dua persyaratan ini sudah terpenuhi. Sekarang, kami sedang berusaha menghidupkan kembali beragam kebudayaan yang menjadi ciri khas Sukabumi," katanya.
Tiga keunikan yang menjadi syarat utama yang digariskan UNESCO itu ditargetkan bisa terealisasi pada 2017. Puluhan air terjun, bentangan garis pantai, keragaman hayati dan biologi sudah terbentuk dan hidup di Ciletuh, kerusakan alam akibat aktivitas penambangan rakyat di kawasan hulu sungai pasir piring yang pada dasarnyan masuk dalam kawasan taman alam Ciletuh juga akan ditertibkan oleh pemerintah provinsi kabupaten Sukabumi.
Budiman menambahkan, Kami mengapresiasi dukungan dari Provinsi Jawa Barat, khususnya Wakil Gubernur Jabar, Pak Dedi Mizwar yang luar biasa mendukung dalam peningkatan infrastruktur jalan di kawasan Geopark Ciletuh, selain itu kami apresiasi dukungan dari PT Bio Farma yang telah memberikan inspirasi dalam hal pemberdayaan masyarakat lokal, seperti PAPSI sehingga masyarakat lokal dikawasan geopark Ciletuh memiliki kesiapan untuk menerima wisatawan nasional bahkan internasional”
Kedepannya kami menghimbau kepada siapa saja yang berminat untuk membangun dan mengembangkan kawasan Geopark Ciletuh untuk menjadi kawasan wisata internasional, agar satu pintu, dapat menghubungi saya langsung sebagai Ketua Tim Badan Pengelolaan Geopark Ciletuh.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bio Farma, Iskandar menambahkan, sebagai mitra pemerintah, dalam proses pembenahan dan pengembangan taman alam Ciletuh, pihaknya siap membantu merealisasikan target. Ia optimistis, Ciletuh akan mendapat pengakuan dunia paling lambat dalam kurun dua tahun ke depan. Menurut dia, persyaratan kelestarian budaya lokal menjadi hal tersulit yang harus dipenuhi.
"Kami membantu mencari, mendanai, mengawal, dan membenahi segala kebutuhan yang menjadi syarat dari UNESCO, Selain membantu melestarikan kebudayaan seperti mempromosikan Batik Pakidulan ke tingkat dunia, Bio Farma juga akan mendanai pembudidayaan ikan rumpon dan sidat. Kami juga sedang mencari makanan apa yang pantas untuk jadi ciri khas kuliner Ciletuh," ucap Iskandar.
Persyaratan lain yang sedang dipersiapkan di antaranya membangun museum sebagai pusat informasi. Meskipun tidak mudah, segala tahapan yang disyaratkan UNESCO secara perlahan mulai terpenuhi. "Pada akhirnya, keberadaan Geopark Ciletuh nanti tujuannya hanya satu, yaitu bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar baik secara pendidikan maupun ekonomi," kata Iskandar. (Dhita Seftiawan/"PR")***
----------*****----------
Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi: N. Nurlaela Arief Head of Corporate Communications Dept. Email : lala@biofarma.co.id Bio Farma Jl. Pasteur No. 28 Bandung Telp : 62 22 2033755 Fax : 62 22 2041306[:en]
GEOPARK Ciletuh di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, mendapatkan perhatian khusus dari UNESCO. Beberapa waktu lalu Bio Farma bersama Pemerintah kabupatan Sukabumi, serta perwakilan Universitas Padjadjaran diundang untuk mempresentasikan potensi yang dimiliki Geopark Ciletuh di Canada.
Bio Farma berperan aktif dalam tim kerja Geopark Ciletuh yang dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Tim kerja ini melibatkan unsur pemerintah provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten, Perguruan Tinggi yang diwakili oleh Fakultas Teknik Geologi dari Universitas Padjadjaran, Badan Geologi, dan perwakilan Kelompok Masyarakat yang memiliki ketertarikan dalam pengembangan Geopark.
Peranan Bio Farma dalam program ini berkaitan dengan keragaman geologi (Geo-Diversity), keragaman biologi (Bio-Diversity) dan keragaman budaya (Cultural- Diversity) serta pemberdayaan masyarakat di wilayah yang termasuk dalam Geopark Ciletuh
PERLAHAN tapi konsisten, pengembangan penataan kawasan konservasi alam Ciletuh terus berjalan. Bio Farma bersama Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, bersama masyarakat setempat secara bahu membahu membenahi kawasan yang digadang-gadang bakal menjadi geopark berkelas dunia itu.
Menurut D.Budiman, Ketua Tim Badan Pengelolaan Geopark Ciletuh yang juga Asda Bidang Ekonomi Pembangunan, Pemerintah Kabupaten Sukabumi, “Untuk mendapat pengakuan dari UNESCO, setidaknya ada 3 syarat utama yang harus dipenuhi. Taman alam Ciletuh wajib memiliki keanekaragaman hayati, geologi, dan kebudayaan lokal yang lestari. "Berdasarkan hasil penelitian para ahli di bidangnya masing-masing, Ciletuh bisa memenuhi persyaratan itu," kata Budiman.
Untuk syarat pertama, keshahihan usia batuan yang berada di Ciletuh akan sangat sulit untuk dibantah. Para peneliti dari Fakultas Geologi Universitas Padjadjaran menyimpulkan, setelah diteliti selama 10 tahun, usia batuan di Ciletuh diperkirakan tak kurang dari 60 juta tahun. Dengan demikian, kawasan Ciletuh laik disebut sebagai kawasan miniatur sejarah peradaban dunia. "Saat konferensi geopark kelas dunia di Kanada, Ciletuh sudah diperkenalkan".
Mengenai persyaratan kedua, keragaman hayati di Ciletuh juga niscaya mampu memenuhi syarat. Hewan jenis gajah dan banteng dipercaya pernah hidup di kawasan alam tersebut, tepatnya di wilayah kawasan suaka margasatwa Cikepuh. Komplek wisata penyu di Pangumbahan Ujunggenteng pun bisa menjadi bahan penilaian UNESCO. "Jadi, untuk dua persyaratan ini sudah terpenuhi. Sekarang, kami sedang berusaha menghidupkan kembali beragam kebudayaan yang menjadi ciri khas Sukabumi," katanya.
Tiga keunikan yang menjadi syarat utama yang digariskan UNESCO itu ditargetkan bisa terealisasi pada 2017. Puluhan air terjun, bentangan garis pantai, keragaman hayati dan biologi sudah terbentuk dan hidup di Ciletuh, kerusakan alam akibat aktivitas penambangan rakyat di kawasan hulu sungai pasir piring yang pada dasarnyan masuk dalam kawasan taman alam Ciletuh juga akan ditertibkan oleh pemerintah provinsi kabupaten Sukabumi.
Budiman menambahkan, Kami mengapresiasi dukungan dari Provinsi Jawa Barat, khususnya Wakil Gubernur Jabar, Pak Dedi Mizwar yang luar biasa mendukung dalam peningkatan infrastruktur jalan di kawasan Geopark Ciletuh, selain itu kami apresiasi dukungan dari PT Bio Farma yang telah memberikan inspirasi dalam hal pemberdayaan masyarakat lokal, seperti PAPSI sehingga masyarakat lokal dikawasan geopark Ciletuh memiliki kesiapan untuk menerima wisatawan nasional bahkan internasional”
Kedepannya kami menghimbau kepada siapa saja yang berminat untuk membangun dan mengembangkan kawasan Geopark Ciletuh untuk menjadi kawasan wisata internasional, agar satu pintu, dapat menghubungi saya langsung sebagai Ketua Tim Badan Pengelolaan Geopark Ciletuh.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bio Farma, Iskandar menambahkan, sebagai mitra pemerintah, dalam proses pembenahan dan pengembangan taman alam Ciletuh, pihaknya siap membantu merealisasikan target. Ia optimistis, Ciletuh akan mendapat pengakuan dunia paling lambat dalam kurun dua tahun ke depan. Menurut dia, persyaratan kelestarian budaya lokal menjadi hal tersulit yang harus dipenuhi.
"Kami membantu mencari, mendanai, mengawal, dan membenahi segala kebutuhan yang menjadi syarat dari UNESCO, Selain membantu melestarikan kebudayaan seperti mempromosikan Batik Pakidulan ke tingkat dunia, Bio Farma juga akan mendanai pembudidayaan ikan rumpon dan sidat. Kami juga sedang mencari makanan apa yang pantas untuk jadi ciri khas kuliner Ciletuh," ucap Iskandar.
Persyaratan lain yang sedang dipersiapkan di antaranya membangun museum sebagai pusat informasi. Meskipun tidak mudah, segala tahapan yang disyaratkan UNESCO secara perlahan mulai terpenuhi. "Pada akhirnya, keberadaan Geopark Ciletuh nanti tujuannya hanya satu, yaitu bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar baik secara pendidikan maupun ekonomi," kata Iskandar. (Dhita Seftiawan/"PR")***
----------*****----------
Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi: N. Nurlaela Arief Head of Corporate Communications Dept. Email : lala@biofarma.co.id Bio Farma Jl. Pasteur No. 28 Bandung Telp : 62 22 2033755 Fax : 62 22 2041306[:ID]
GEOPARK Ciletuh di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, mendapatkan perhatian khusus dari UNESCO. Beberapa waktu lalu Bio Farma bersama Pemerintah kabupatan Sukabumi, serta perwakilan Universitas Padjadjaran diundang untuk mempresentasikan potensi yang dimiliki Geopark Ciletuh di Canada.
Bio Farma berperan aktif dalam tim kerja Geopark Ciletuh yang dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Tim kerja ini melibatkan unsur pemerintah provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten, Perguruan Tinggi yang diwakili oleh Fakultas Teknik Geologi dari Universitas Padjadjaran, Badan Geologi, dan perwakilan Kelompok Masyarakat yang memiliki ketertarikan dalam pengembangan Geopark.
Peranan Bio Farma dalam program ini berkaitan dengan keragaman geologi (Geo-Diversity), keragaman biologi (Bio-Diversity) dan keragaman budaya (Cultural- Diversity) serta pemberdayaan masyarakat di wilayah yang termasuk dalam Geopark Ciletuh
PERLAHAN tapi konsisten, pengembangan penataan kawasan konservasi alam Ciletuh terus berjalan. Bio Farma bersama Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, bersama masyarakat setempat secara bahu membahu membenahi kawasan yang digadang-gadang bakal menjadi geopark berkelas dunia itu.
Menurut D.Budiman, Ketua Tim Badan Pengelolaan Geopark Ciletuh yang juga Asda Bidang Ekonomi Pembangunan, Pemerintah Kabupaten Sukabumi, “Untuk mendapat pengakuan dari UNESCO, setidaknya ada 3 syarat utama yang harus dipenuhi. Taman alam Ciletuh wajib memiliki keanekaragaman hayati, geologi, dan kebudayaan lokal yang lestari. "Berdasarkan hasil penelitian para ahli di bidangnya masing-masing, Ciletuh bisa memenuhi persyaratan itu," kata Budiman.
Untuk syarat pertama, keshahihan usia batuan yang berada di Ciletuh akan sangat sulit untuk dibantah. Para peneliti dari Fakultas Geologi Universitas Padjadjaran menyimpulkan, setelah diteliti selama 10 tahun, usia batuan di Ciletuh diperkirakan tak kurang dari 60 juta tahun. Dengan demikian, kawasan Ciletuh laik disebut sebagai kawasan miniatur sejarah peradaban dunia. "Saat konferensi geopark kelas dunia di Kanada, Ciletuh sudah diperkenalkan".
Mengenai persyaratan kedua, keragaman hayati di Ciletuh juga niscaya mampu memenuhi syarat. Hewan jenis gajah dan banteng dipercaya pernah hidup di kawasan alam tersebut, tepatnya di wilayah kawasan suaka margasatwa Cikepuh. Komplek wisata penyu di Pangumbahan Ujunggenteng pun bisa menjadi bahan penilaian UNESCO. "Jadi, untuk dua persyaratan ini sudah terpenuhi. Sekarang, kami sedang berusaha menghidupkan kembali beragam kebudayaan yang menjadi ciri khas Sukabumi," katanya.
Tiga keunikan yang menjadi syarat utama yang digariskan UNESCO itu ditargetkan bisa terealisasi pada 2017. Puluhan air terjun, bentangan garis pantai, keragaman hayati dan biologi sudah terbentuk dan hidup di Ciletuh, kerusakan alam akibat aktivitas penambangan rakyat di kawasan hulu sungai pasir piring yang pada dasarnyan masuk dalam kawasan taman alam Ciletuh juga akan ditertibkan oleh pemerintah provinsi kabupaten Sukabumi.
Budiman menambahkan, Kami mengapresiasi dukungan dari Provinsi Jawa Barat, khususnya Wakil Gubernur Jabar, Pak Dedi Mizwar yang luar biasa mendukung dalam peningkatan infrastruktur jalan di kawasan Geopark Ciletuh, selain itu kami apresiasi dukungan dari PT Bio Farma yang telah memberikan inspirasi dalam hal pemberdayaan masyarakat lokal, seperti PAPSI sehingga masyarakat lokal dikawasan geopark Ciletuh memiliki kesiapan untuk menerima wisatawan nasional bahkan internasional”
Kedepannya kami menghimbau kepada siapa saja yang berminat untuk membangun dan mengembangkan kawasan Geopark Ciletuh untuk menjadi kawasan wisata internasional, agar satu pintu, dapat menghubungi saya langsung sebagai Ketua Tim Badan Pengelolaan Geopark Ciletuh.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bio Farma, Iskandar menambahkan, sebagai mitra pemerintah, dalam proses pembenahan dan pengembangan taman alam Ciletuh, pihaknya siap membantu merealisasikan target. Ia optimistis, Ciletuh akan mendapat pengakuan dunia paling lambat dalam kurun dua tahun ke depan. Menurut dia, persyaratan kelestarian budaya lokal menjadi hal tersulit yang harus dipenuhi.
"Kami membantu mencari, mendanai, mengawal, dan membenahi segala kebutuhan yang menjadi syarat dari UNESCO, Selain membantu melestarikan kebudayaan seperti mempromosikan Batik Pakidulan ke tingkat dunia, Bio Farma juga akan mendanai pembudidayaan ikan rumpon dan sidat. Kami juga sedang mencari makanan apa yang pantas untuk jadi ciri khas kuliner Ciletuh," ucap Iskandar.
Persyaratan lain yang sedang dipersiapkan di antaranya membangun museum sebagai pusat informasi. Meskipun tidak mudah, segala tahapan yang disyaratkan UNESCO secara perlahan mulai terpenuhi. "Pada akhirnya, keberadaan Geopark Ciletuh nanti tujuannya hanya satu, yaitu bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar baik secara pendidikan maupun ekonomi," kata Iskandar. (Dhita Seftiawan/"PR")***
----------*****----------
Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi: N. Nurlaela Arief Head of Corporate Communications Dept. Email : lala@biofarma.co.id Bio Farma Jl. Pasteur No. 28 Bandung Telp : 62 22 2033755 Fax : 62 22 2041306[:]