Ciletuh Menuju Global Geopark
BANDUNG,(PR).Pemerintah Jawa Barat mengajukan kawasan Ciletuh Kabupaten Sukabumi sebagai UNESCO Global Geopark pada tahun 2017. Secara geodiversity, geoheritage, dan geoconservation, Ciletuh memenuhi kriteria UNESCO Global Geopark. "Sejak mendapatkan pengakuan sebagai Geopark Nasional pada 2015, Ciletuh akan kami upayakan mendapatkan pengakuan Global Geopark dari badan dunia UNESCO. Hingga saat ini kami masih terus menyusun dan melengkapi deliniasi kawasan (penentuan batas), dossier (dokumen usulan) Geopark Ciletuh, dan masterplan (rencana induk), yang diharapkan selesai pada akhir 2016. Dengan begitu, awal 2017 Geopark Ciletuh didaftarkan ke UNESCO," ujar Ketua Tim Operasional.
Percepatan Pengembangan Kawasan Ciletuh Agus Hanafiah dalam keterangannya di Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Kamis (19/5/2016).
Untuk mendukung pengakuan dari UNESCO sebagai Global Geopark, menurut Agus, hingga kini Disparbud Jabar bersama tim kerja dari unsur Pemprov Jabar, Pemkab Sukabumi, CSR Bio Farma bidang Geodiversity dan perguruan tinggi yang diwakili Fakultas Teknik Geologi dari Universitas Padjadjaran, serta komunitas berupaya menjadikan Geopark Ciletuh sebagai destinasi siap kunjung. "Secara bertahap infrastruktur sedang dilengkapi," ujar Agus.
Untuk menuju destinasi siap kunjung, menurut Agus, pemerintah terus membangun pemahaman tentang geopark kepada masyarakat disertai pemberdayaan masyarakat sekitar. "Nantinya tim asesor dari UNESCO yang rencananya akan datang memberikan penilaian pada Maret 2017 tidak kepada pemerintah, tapi langsung datang ke masyarakat sekitar. Karena itu, sejak 2015 hingga kini pemahaman serta pemberdayaan masyarakat terus dilakukan," ujar Agus. Geopark Ciletuh kini statusnya sama dengan geopark nasional lainnya seperti Pegunungan Sewu sepanjang Provinsi Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur, Merangin di Jambi, Gunung Rinjani di Lombok Nusa Tenggara Barat, Danau Toba di Sumatra Utara, dan Gunung Batur di Bali. (Retno Heriyanto)***
Sumber : Pikiran Rakyat