Indonesia Ditunjuk Sebagai Hub Of Vaccine Technology
Jakarta, 21-24 Oktober 2013, akan berlangsung konferensi tingkat Menteri Kesehatan Negara OKI ke-4 atau Organization of Islamic Cooperation Strategic Health Programme of Action (OIC-SHPA) di Jakarta, Pertemuan yang akan diikuti oleh 57 negara OKI ini berlangsung di Hotel Ritz Carlton danIndonesia Ditunjuk Sebagai Hub Of Vaccine Technology Jakarta, 21-24 Oktober 2013, akan berlangsung konferensi tingkat Menteri Kesehatan Negara OKI ke-4 atau Organization of Islamic Cooperation Strategic Health Programme of Action (OIC-SHPA) di Jakarta, Pertemuan yang akan diikuti oleh 57 negara OKI ini berlangsung di Hotel Ritz Carlton dan akan dibuka secara resmi di Istana Wapres, 22 Oktober 2013. Konferensi Tingkat Menteri Kesehatan Negara – negara OKI pertama (The First Session of Islamic Conference of the Ministers of Health) di selenggarakan di Malaysia pada tahun 2007. Selanjutnya, disepakati pertemuan diselenggarakan setiap dua tahun sekali, antara lain di Tehran Iran tahun 2009,Astana Kazakhstan tahun 2011, dan tahun 2013 di Jakarta. Agenda pembahasan dari OIC-SHPA akan diimplementasikan untuk jangka waktu 10 tahun (2013-2022) dengan prioritas pada sedikitnya enam tematik area : Health System Strengthening ; Disease Prevention and Control; Maternal, New-born and Child Health and Nutrition ; Medicines, Vaccines and Medical Technplogies; Emergency Health Respons and Interventions; Information, Research, Education and Advocacy. Berkaitan dengan pembahasan mengenai Vaksin, Indonesia sebagai salah satu negara anggota OKI turut mendorong anggota OKI untuk mampu mewujudkan kemandirian dalam memproduksi produk farmasi, khususnya vaksin yang berkualitas dan terjangkau. Bio Farma-Indonesia adalah produsen vaksin yang telah memenuhi standar prakualifikasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam kaitan ini, Indonesia siap membantu negara anggota OKI untuk penyediaan bahan baku/intermediate produk (bulk) serta meningkatkan expertise untuk proses downstream/Fill and Finish Process. Menurut Direktur Utama Bio Farma Iskandar, disela-sela pembukaan pertemuan menyampaikan bahwa Self Reliance Vaccine Production sebagai salah satu Visi OIC Indonesia menjadi hub of vaccine technology: “Sebagai contoh konkret adalah vaksin baru Pentavalent DTP-HB-Hib (Difteri,Tetanus,Pertusis,Hep B & Haemophilus Influenza tipe B.red) yang diproduksi mandiri oleh Bio Farma, telah dilakukan pencanangan pada Agustus 2013 oleh Menteri Kesehatan untuk digunakan dalam Program Imunisasi nasional”. Iskandar menambahkan, Bio Farma sebagai produsen Vaksin di Indonesia telah memiliki pengalaman dalam forum global, diantaranya sebagai Organizer TCTP ; third Country Training Program, Executive Committee dan President DCVMN ; Developing Countries Vaccine Manufacturer Network, GAVI alternate Board, dll, sehingga kami yakin bahwa Indonesia memiliki kompetensi, expertise jika ditunjuk sebagai pemimpin dalam rangka pembentukan Centre of Excellent untuk Biological Product bagi negara – negara Islam. akan dibuka secara resmi di Istana Wapres, 22 Oktober 2013. Konferensi Tingkat Menteri Kesehatan Negara – negara OKI pertama (The First Session of Islamic Conference of the Ministers of Health) di selenggarakan di Malaysia pada tahun 2007. Selanjutnya, disepakati pertemuan diselenggarakan setiap dua tahun sekali, antara lain di Tehran Iran tahun 2009,Astana Kazakhstan tahun 2011, dan tahun 2013 di Jakarta. Agenda pembahasan dari OIC-SHPA akan diimplementasikan untuk jangka waktu 10 tahun (2013-2022) dengan prioritas pada sedikitnya enam tematik area : Health System Strengthening ; Disease Prevention and Control; Maternal, New-born and Child Health and Nutrition ; Medicines, Vaccines and Medical Technplogies; Emergency Health Respons and Interventions; Information, Research, Education and Advocacy. Berkaitan dengan pembahasan mengenai Vaksin, Indonesia sebagai salah satu negara anggota OKI turut mendorong anggota OKI untuk mampu mewujudkan kemandirian dalam memproduksi produk farmasi, khususnya vaksin yang berkualitas dan terjangkau. Bio Farma-Indonesia adalah produsen vaksin yang telah memenuhi standar prakualifikasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam kaitan ini, Indonesia siap membantu negara anggota OKI untuk penyediaan bahan baku/intermediate produk (bulk) serta meningkatkan expertise untuk proses downstream/Fill and Finish Process. Menurut Direktur Utama Bio Farma Iskandar, disela-sela pembukaan pertemuan menyampaikan bahwa Self Reliance Vaccine Production sebagai salah satu Visi OIC Indonesia menjadi hub of vaccine technology: “Sebagai contoh konkret adalah vaksin baru Pentavalent DTP-HB-Hib (Difteri,Tetanus,Pertusis,Hep B & Haemophilus Influenza tipe B.red) yang diproduksi mandiri oleh Bio Farma, telah dilakukan pencanangan pada Agustus 2013 oleh Menteri Kesehatan untuk digunakan dalam Program Imunisasi nasional”. Iskandar menambahkan, Bio Farma sebagai produsen Vaksin di Indonesia telah memiliki pengalaman dalam forum global, diantaranya sebagai Organizer TCTP ; third Country Training Program, Executive Committee dan President DCVMN ; Developing Countries Vaccine Manufacturer Network, GAVI alternate Board, dll, sehingga kami yakin bahwa Indonesia memiliki kompetensi, expertise jika ditunjuk sebagai pemimpin dalam rangka pembentukan Centre of Excellent untuk Biological Product bagi negara – negara Islam.