Indonesia Kembangkan Vaksin TB Baru Berbasis Genetik Rekombinan
Jakarta, Konsorsium vaksin 2016 sudah memasuki kali ke-6. Tahun ini pun, ada inovasi baru berupa vaksin Tuberculosis (TB). Seperti diketahui, sebelumnya vaksin TB adalah vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin).
"Kami serahkan hari ini kepada Biofarma terkait pengembangan vaksin TB generasi berikut. Vaksin TB saat ini kan BCG, the whole bakteri yang dilemahkan, sedangkan ini yang kita serahkan yakni pengembangan vaksin genetik rekombinan," kata Kepala Balitbangkes Kemenkes RI Dr Siswanto, MHP, DTM dalam Forum Riset Life Science Nasional 2016 di Grand Sheraton Hotel, Gandaria City, Jakarta, Kamis (25/8/2016)
Di sela-sela acara tersebut, Kemenkes menyerahkan genetik rekombinan yang didesain melalui plasmit (DNA yang bukan dari inti sel E. coli). Nah, protein yang nantinya menjadi calon antigen untuk vaksin akan dicangkokkan ke plasmit dan dimasukkan ke host-nya yaitu bakteri E. coli.
Siswanto menambahkan, dengan vaksin TB generasi baru ini diharap ketika disuntikkan ke tubuh, bisa menghasilkan antibodi yang lebih tepat. Sebab, bahan dasar vaksin ini diambil dari antigen saya sehingga otomatis lebih spesifik dalam merangsang antibodi.
Dalam kesempatan sama, Direktur Utama Biofarma drs Iskandar Apt, MM mengatakan genetik rekombinan yang diserahkan Kemenkes ibarat benih yang nantinya akan diperbanyak. Kemudian akan dilakukan tahap pengujian untuk produk tersebut.
"Nanti kita pilih lagi, kita buat 'super'-lah benih ini. Sehingga nantinya bisa diproduksi dan dipasarkan ya sekitar 5 sampai 6 tahun lagi karena riset ini kan juga butuh waktu panjang. Dalam pembuatannya minimal kita buat sesuai standar WHO dan dipasarkan pastinya dengan harga yang lebih terjangkau karena ini kan produk kita, produk lokal," kata Iskandar.