Kawasan Geopark ciletuh Akan Diperluas
Tuesday, 29 November 2016
BANDUNG Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan mengajak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk berinvestasi membangun kawasan Geopark Ciletuh Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jabar. Kawasan Geopark Ciletuh akan dikembangkan dengan memperluasnya, dari tiga menjadi delapan kecamatan.
"Saya berharap besar pada sejumlah BUMN untuk berinvestasi di Ciletuh. Tentunya investasi yang saling menguntungkan. Atau jika tidak ada maka kami akan mencari investor lain," kata Heryawan, di Gedung Sate, Bandung, Senin (28/11).
Georpark menjadi konsep wisata baru yang saat ini tengah dikembangkan Kementerian Pariwisata. Konsep geopark mengacu pada pengembangan kawasan yang memberikan pengaruh terhadap konservasi, edukasi, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Diperkenalkan pertama kali oleh UNESCO pada 2000an, geopark tidak hanya menjaga kelestarian alam, namun juga meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Saat ini Geopark Ciletuh berada dalam kawasan tiga kecamatan, yakni Ciemas, Surade, dan Ujimg Genteng. Kedepan akan diperluas menjadi 74 desa di delapan kecamatan. Nantinya, tambah Heryawan, Geopark Ciletuh dibagi menjadi tiga wilayah. Setiap wilayah mempunyai tema geoarea masing-masing. Misalnya geoarea Cisolok dengan tema pergeseran jalur magmatik, geoarea Simpenan dengan tema plato jampang, geoarea Ciletuh fosil subduksi.
Tak sampai di situ, kawasan ekonomi khusus kepariwisataan di Ciletuh pun tengah dipersiap kan dalam rangka menuju Global Geopark. Dokumen-dokumen telah disiapkan, pengembangan kawasan juga sudah dilakukan semenjak tahun lalu. "Tahun lalu kami membangun jalan di sana.
Tahun 2017 akan kami siapkan anggaran sekitar 200 miliar rupiah di sana untuk pembangunan jalan dan jembatan. Akan disiapkan jalan dari Pantai Loji membentang terus pinggir pantai sampai kepuncak Darma, lalu ke kawasan pokoknya Ciletuh," kata Heryawan.
Pengembangan kawasan geopark, juga akan didukung dengan pembangunan fasilitas lainnya yang tengah dikerjakan, seperti pembangunan Bandara Citarate. Keberadaan bandara ini sangat diperlukan ketika nantinya UNESCO menetapkan kawasan ini sebagai Global Qeopark, dan menjadi kawasan wisata dunia.
Sejumlah instansi dan BUMN sudah menyatakan kesediaannya untuk membangun Ciletuh, antara lain Pemkab Sukabumi, Kementerian LH dan Kehutanan, PT Perkebunan Nusantara VIII, PT Bio Farma (Persero), Universitas Padjadjaran, PD Jawi, Paguyuban Alam Pakidulan Sukabumi, dan Forum Komunikasi Kelompok Penggerak Pariwisata Kabupaten Sukabumi. ■ tgh/N3
Sumber : Koran Jakarta