Kementerian BUMN Gelar Edukasi Pencegahan Kanker Serviks
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ikut mendukung program pencegahan kanker serviks yang digagas oleh Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE), Kementerian BUMN melaksanakan talkshow dengan tema “Sayangi Dirimu dan Keluargamu” di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (26/10/2017).
Acara yang dihadiri kalangan staf humas-humas BUMN dan karyawan Kementerian BUMN ini merupakan hasil sinergi antara Kementerian BUMN, Forum Humas BUMN (FHBUMN), dan Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS) dalam upaya mendukung kampanye cegah kanker serviks.
Menteri BUMN Rini M Soemarno mengatakan, acara ini digelar dalam upaya edukasi dan sosialisasi pencegahan kanker serviks. "Kegiatan ini juga bersamaan dengan bulan kanker yang merupakan bentuk kepedulian Kementerian BUMN dalam mendukung program pemerintah Peduli Kanker,” lanjutnya.
Staf Khusus III Menteri BUMN Devy Suradji menambahkan, tujuan diselenggarakannya talkshow ini adalah untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai kasus kanker serviks yang terus meningkat di Indonesia.
Pihaknya mengimbau masyarakat melakukan pencegahan dini agar terhindar dari risiko terkena kanker serviks ataupun terserang virus HPV, menyebarkan informasi pencegahan HPV melalui vaksin kanker serviks dan penyakit lain yang disebabkan oleh HPV, serta mengajak masyarakat untuk aktif mendukung kegiatan koalisi dalam menekan angka kasus kanker serviks di Indonesia.
Dr. Totok Imam Soeparmo, SPOG dari Dokter RS Hermina dan RSPAD, sekaligus anggota HOGI, dan Dewan Kehormatan Cancer Information Support Center (CISC) yang menjadi salah satu pembicara mengatakan, kanker serviks merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi yang mengancam perempuan di Indonesia.
Data GLOBOCAN (Global Burden Cancer) yang dirilis oleh WHO/ICO Information Centre on HPV & Cervical Cancer tahun 2012 menyebutkan, 26 perempuan Indonesia setiap hari meninggal karena kanker serviks dan diprediksi terdapat 58 kasus baru setiap harinya.
“Kondisi ini menempatkan Indonesia di posisi teratas dengan kasus kanker serviks paling banyak di Asia Tenggara," kata Totok.
Sementara itu, Ketua Umum FHBUMN Ahmad Reza menambahkan, pihaknya bersinergi dengan berbagai pihak untuk menyukseskan acara. Hal ini terbukti dengan kehadiran beberapa narasumber dari berbagai profesi, di antaranya Dr. Totok Imam Soeparmo, SPOG dokter dari RS Hermina dan RSPAD, sekaligus anggota HOGI, dan Dewan Kehormatan CISC; Putri Indonesia 2017 dan Duta KICKS Bunga Jelita; artis dan Duta KICKS Dewi Sandra; serta survivor kanker serviks Sumbangsih Elly Mawati.
Di sisi lain, FHBUMN juga melakukan kampanye dan sosialisasi melalui media sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pencegahan kanker serviks.
Ahmad Reza menambahkan, beberapa BUMN dan anak perusahaan BUMN turut menyukseskan acara ini, antara lain Petramedika, IHC, Peruri, Jamkrindo, BNI, BTN, Mandiri, BRI, RNI dan Bio Farma.
"Dalam kegiatan ini juga diadakan tes gratis untuk IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat). Tes ini dapat dimanfaatkan oleh peserta yang hadir untuk mengetahui secara langsung apakah terkena kanker atau tidak. Tolong disebarkan ke masyarakat bahwa untuk mencegah penyakit kanker serviks ini salah satunya dapat dilakukan melalui tes IVA," ujarnya.
Di Indonesia, KICKS merupakan salah satu komunitas yang aktif mengkampanyekan pencegahan kanke serviks. Diresmikan bulan April 2017 di Jakarta, KICKS yang merupakan sebuah koalisi yang digagas dan didukung oleh beberapa organisasi non profit baik dari profesi medis dan non medis, ini melakukan kampanye advokasi publik #CegahKankerServiks.
Tujuannya, meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya para perempuan Indonesia, agar lebih waspada akan bahaya kanker serviks dan melakukan tindakan preventif secepatnya.
KICKS digagas pertama kali oleh Himpunan Onkologi & Ginekologi Indonesia (HOGI), yang tergabung dalam Indonesian Working Group on HPV (IWG-HPV), dan Yayasan Kanker Indonesia (YKI), dan kemudian mendapatkan dukungan penuh dari Yayasan Peduli Kanker Serviks (YPKS), Yayasan Kesehatan Perempuan (YKP), Kalyanamitra, Yayasan Putri Indonesia (YPI) dan Fatayat Nahdlatul Ulama.
Sumber : www.tribunews.com