Kerja Sama Penelitian Perusahaan Farmasi Nasional Dapat Tingkatkan Daya Saing Secara Signifikan
[Unpad.ac.id, 8/06/2016] Kerja sama penelitian dan pengembangan dengan lembaga riset maupun perguruan tinggi merupakan solusi bagi perusahaan farmasi nasional untuk memperoleh obat baru yang dapat meningkatkan daya saing industri. Jika dilakukan melalui penelitian mandiri memiliki risiko tinggi karena tingkat keberhasilan penemuan obat baru tidak dapat diprediksi.
Mas Rahman Roestan (berdiri) saat mempertahankan disertasinya pada Sidang Promosi Doktor di Gedung DMB Unpad, Jln. Dipati Ukur 46 Bandung, Rabu (8/06). (Foto oleh: Tedi Yusup)*
Demikian salah satu kesimpulan yang dikatakan Mas Rahman Roestan saat mempertahankan disertasinya yang berjudul “Inovasi dan Kerja Sama Penelitian-Pengembangan sebagai Pembentuk Daya Saing Serta Implikasinya terhadap Kinerja Perusahaan Farmasi Nasional” pada Sidang Promosi Doktor Ilmu Manajemen di Gedung Doktor Manajemen Bisnis Unpad, Jln. Dipati Ukur 46 Bandung, Rabu (8/06).
“Variabel inovasi dan kerja sama penelitian dan pengembangan memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap daya saing perusahaan farmasi nasional baik secara partial maupun simultan. Dimensi kerja sama litbang yang paling penting dalam memberikan pengaruh terhadap daya saing adalah dimensi kerja sama penelitian atau joint research,” ujar Mas Rahman Roestan.
Penemuan suatu produk obat baru akan membutuhkan waktu yang panjang, biaya yang tinggi, serta sumber daya yang memenuhi persyaratan, baik dari sisi jumlah dan kualifikasi penelitinya, serta peralatan dan fasilitas yang dimiliki. Dengan demikian, lebih baik melakukan joint research daripada penelitian secara mandiri yang berisiko tinggi.
Lebih lanjut Mas Rahman Roestan mengatakan, kerja sama penelitian dan pengembangan harus ditingkatkan oleh perusahaan farmasi nasional terutama pada aspek joint research untuk proses produksi yang sesuai kebutuhan. Hal tersebut perlu dilaksanakan untuk dapat mempercepat diperolehnya suatu produk baru yang dibutuhkan oleh masyarakat tanpa ketergantungan teknologi produksi yang dimiliki pihak lain atau menunggu habisnya masa patent suatu produk.
Kerja sama penelitian produk baru, lanjut Mas Rahman Roestan, sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi pola penyakit yang terus berkembang sehingga ketika terjadi wabah maka obat yang dibutuhkan sudah siap diproduksi oleh perusahaan farmasi nasional.
“Aspek paten untuk menentukan kepemilikian hak intelektual perlu disepakati di awal kerja sama,” ujar Mas Rahman Roestan, yang saat ini menjabat Corporate Secretary PT Bio Farma (Persero).
Untuk mendorong hal tersebut, Mas Rahman Roestan mengatakan, pemerintah harus berperan sebagai mediator untuk menggalang kerja sama saling menguntungkan antara industri farmasi dan pusat-pusat riset di berbagai universitas. Pemerintah juga dapat mendorong kerja sama tersebut dengan memberikan insentif yang bermakna termasuk taxes deducted.
“Industri farmasi adalah knowledge-based industry dimana peran intangible assets sangat besar pada daya saing dan kinerja perusahaan. Hanya sedikit perusahaan yang mempunyai potensi untuk dapat mengembangkan pasar ekspor, khususnya pasar Asia Tenggara. Selebihnya akan menghadapi tantangan cukup berat dengan masuknya perusahaan farmasi ASEAN dengan home base di luar Indonesia,” ujar alumni Farmasi Unpad ini.
Sidang Promosi Doktor ini dipimpin oleh Dr. Nury Effendi, SE., MA. (Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad) dan Sekretaris Sidang Prof. Dr. Ina Primiana Syinar, SE., MT. (Ketua Program Studi Doktor Ilmu Manajemen). Ketua Tim Promotor adalah Prof. Dr. Hj. Ernie Tisnawati Sule, SE., MSi, dengan anggota tim promotor Prof. Dr. H. Surachman Sumawihardja, SE dan Dr. Hj. Diana Sari, SE., M.Mgt. Tim penelaah ahli dan penguji, Prof. Dr. Ina Primiana Syinar, SE., MT., Prof. Dr. Yudi Padmadisastra, PhD., dan Dr. Erie Febrian SE., M.Comm., PhD. Usai menyelesaikan sidang, Mas Rahman Roestan dinyatakan lulus dengan yudisium Sangat Memuaskan. *
Laporan oleh: Erman
Sumber : http://www.unpad.ac.id/2016/06/kerja-sama-penelitian-perusahaan-farmasi-nasional-dapat-tingkatkan-daya-saing-secara-signifikan/