Kerja Sama Riset untuk Penemuan Obat Baru
BANDUNG Kerja sama penelitian dan pengembangan dengan lembaga riset ataupun perguruan tinggi merupakan solusi bagi perusahaan farmasi nasional untuk memperoleh obat baru yang dapat meningkatkan daya saing industri. Jika dilakukan melalui penelitian mandiri, berisiko tinggi karena tingkat keberhasilan penemuan obat baru tidak dapat diprediksi. Demikian salah satu kesimpulan Mas Rahman Roestan saat mempertahankan disertasinya yang berjudul "Inovasi dan Kerjasama Penelitian - Pengembangan Sebagai Pembentuk Daya Saing serta Implikasinya terhadap Kinerja Perusahaan Farmasi Nasional" pada Sidang Promosi Doktor llmu Manajemen di Gedung Doktor Manajemen Bisnis Unpad, Jalan Dipati Ukur Bandung, Rabu (8/6/2016), seperti dikutip dari laman Unpad. "Variabel inovasi dan kerja sama penelitian dan pengembangan memberikan pengaruh positif dan signiflkan terhadap daya saing perusahaan farmasi nasional, baik secara partial maupun simultan. Dimensi kerja sama litbang yang paling penting dalam memberikan pengaruh terhadap daya saing adalah. dimensi kerja sama penelitian atau joint research," ujar Corporate Secretary PT Bio Farma (Persero) itu. Menurut dia, penemuan suatu produk obat baru akan membutuhkan waktu yang panjang, biaya yang tinggi, serta sumber daya yang memenuhi persyaratan, baik dari sisi jumlah dan kualifikasi penelitinya, serta peralatan dan fasilitas yang dimiliki. Dengan; demikian, lebih baik melakukan kerja sama riset dari pada penelitian secara mandiri yang berisiko tinggi. Dia mengatakan, kerja sama penelitian dan pengembangan harus ditingkatkan perusahaan farmasi nasionai, terutama pada aspek kerja sama riset untuk proses produksi yang sesuai kebutuhan: Hal tersebut perlu dilaksanakan untuk mempercepat diperolehnya suatu produk baru yang dibutuhkan. (IF)**
Sumber : Pikiran Rakyat