Menkes Dukung Hilirisasi Penelitian Vaksin
BANDUNG Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Djuwita F Moeloek mendukung Forum Riset Vaksin Nasional (FRVN) yang fokus mengedepankan hilirisasi penelitian bidang life science. Jadi, hasil pengembangan vaksin bisa dirasakan dan meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. "Kami mendukung upaya yang dilakukan forum ini (FRVN) untuk mendorong dan mengedepankan hilirisasi penelitian life science bagi kesejahteraan masyarakat Hasil penelitian tidak untuk jadi mercusuar, tapi harus membumi," kata menkes saat membuka FRVN 2015 di Jakarta, Rabu 26/8. Nila menyebutkan, kerjasama dan sinergitas penelitian antara industri, pemerintah, pakar, dan stakeholder lainnya itu perlu dilakukan secara terpadu dari hulu hingga hilir sehingga hasilnya bisa maksimal dirasakan masyarakat. Upaya peningkatan kesehatan masyarakat, menkes menyebutkan, saat ini masih menjadi masalah besar yang dihadapi sehingga kehadiran periset dalam forum ini sangat strategis dalam menghadirkan solusi. "Peneliti yang ada di perguruan tinggi, lembaga riset dan juga Kementerian Ristek Dikti diharapkan membuka hasil penelitiannya.
Pemerintah punya peta jalan bidang kesehatan, salah satunya mengoptimalkan sinergitas industri, pemerintah,dan perguruan tinggi," serunya. Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Iskandar, menyatakan forum itu mendorong produk life science sekaligus untuk menjawab kebutuhan pasar dalam maupun luar negeri. Di sisi lain, pihaknya memperkuat posisi dan kelangsungan program riset lima konsorsium yang ada saat ini. "Penelitian yang dilakukan lima konsorsium, yaitu TB hepatitis B, dengue, EPO, dan influenza tidak lagi berada di wilayah riset dasar, tapi sudah mengarah ke hilir. Pada gilirannya nanti dapat dirasakan masyarakat," tutur Iskandar. Pertemuan FRVN 2015 dibuka Menkes Nila F Moeloek yang dihadiri Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristek Dikti Mohammad Dimyati, perguruan tinggi, lembaga riset, rumah sakit, serta beberapa institusi terkait FRVN terbentuk sejak 2011, terdiri atas para periset dari universtas, pemerintah, dan industri. "Khususnya periset vaksin dan life science yang berkumpul untuk melakukan pengembangan vaksin baru dalam negeri," ucapnya. (Ant)
Sumber : Sinar Harapan
------***-------
Informasi lebih lanjut :
N. Nurlaela Arief
Head of Corporate Communications Dept.
Email : lala@biofarma.co.id
Bio Farma
Jl. Pasteur No. 28 Bandung
Telp : 62 22 2033755
Fax : 62 22 2041306
BANDUNG Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Djuwita F Moeloek mendukung Forum Riset Vaksin Nasional (FRVN) yang fokus mengedepankan hilirisasi penelitian bidang life science. Jadi, hasil pengembangan vaksin bisa dirasakan dan meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. "Kami mendukung upaya yang dilakukan forum ini (FRVN) untuk mendorong dan mengedepankan hilirisasi penelitian life science bagi kesejahteraan masyarakat Hasil penelitian tidak untuk jadi mercusuar, tapi harus membumi," kata menkes saat membuka FRVN 2015 di Jakarta, Rabu 26/8. Nila menyebutkan, kerjasama dan sinergitas penelitian antara industri, pemerintah, pakar, dan stakeholder lainnya itu perlu dilakukan secara terpadu dari hulu hingga hilir sehingga hasilnya bisa maksimal dirasakan masyarakat. Upaya peningkatan kesehatan masyarakat, menkes menyebutkan, saat ini masih menjadi masalah besar yang dihadapi sehingga kehadiran periset dalam forum ini sangat strategis dalam menghadirkan solusi. "Peneliti yang ada di perguruan tinggi, lembaga riset dan juga Kementerian Ristek Dikti diharapkan membuka hasil penelitiannya.
Pemerintah punya peta jalan bidang kesehatan, salah satunya mengoptimalkan sinergitas industri, pemerintah,dan perguruan tinggi," serunya. Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Iskandar, menyatakan forum itu mendorong produk life science sekaligus untuk menjawab kebutuhan pasar dalam maupun luar negeri. Di sisi lain, pihaknya memperkuat posisi dan kelangsungan program riset lima konsorsium yang ada saat ini. "Penelitian yang dilakukan lima konsorsium, yaitu TB hepatitis B, dengue, EPO, dan influenza tidak lagi berada di wilayah riset dasar, tapi sudah mengarah ke hilir. Pada gilirannya nanti dapat dirasakan masyarakat," tutur Iskandar. Pertemuan FRVN 2015 dibuka Menkes Nila F Moeloek yang dihadiri Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristek Dikti Mohammad Dimyati, perguruan tinggi, lembaga riset, rumah sakit, serta beberapa institusi terkait FRVN terbentuk sejak 2011, terdiri atas para periset dari universtas, pemerintah, dan industri. "Khususnya periset vaksin dan life science yang berkumpul untuk melakukan pengembangan vaksin baru dalam negeri," ucapnya. (Ant)
Sumber : Sinar Harapan
------***-------
Informasi lebih lanjut :
N. Nurlaela Arief
Head of Corporate Communications Dept.
Email : lala@biofarma.co.id
Bio Farma
Jl. Pasteur No. 28 Bandung
Telp : 62 22 2033755
Fax : 62 22 2041306