Mou dengan PMI, Bio Farma Kembangkan Pengelolaan Plasma Darah
BANDUNG, 27 JUNI 2016: Produsen vaksin global, PT Bio Farma, telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Kesehatan dalam pengelolaan plasma darah untuk menjadi Albumin dan Globulin dari Palang Merah Indonesia (PMI).
Menurut Presiden Direktur PT Bio Farma Iskandar, kepercayaan tersebut dituangkan dalam penandatangan nota kesepahaman (MoU) dengan PMI di Gedung PMI Pusat, Jakarta, Senin (27/6/2016). Penandatanganan dilakukan oleh Plh. Ketua Umum PMI, Ginanjar Kartasasmita dengan Presiden Direktur Bio Farma, Iskandar.
Menurut Iskandar "Dalam darah kita terdapat komposisi 50 persen plasma, komposisi darah terdiri dari 42% sel darah merah, 8% sel darah putih dan 50% plasma.
Albumin merupakan faktor penting utk pemulihan dan menjaga kondisi volume sirkulasi darah pasien saat kondisi trauma, pembedahan, pendarahan, perawatan luka bakar dan pertukaran plasma Globulin digunakan untuk menghasilkan kekebalan tubuh secara pasif dengan meningkatkan titer antibodi pada setiap individu.
Plasma darah ini, biasanya didapat dari aktivitas transfusi darah, dan tidak akan digunakan lagi. Sehingga PMI diwajibkan untuk memusnahan plasma dengan biaya tinggi. Namun sebenarnya plasma darah tersebut masih bisa dimanfaatkan dengan melibatkan Bio Farma dalam pengelolaannya" katanya.
MoU ini menindaklanjuti pertemuan pertama 21 April 2016 dengan Plh Ketua Umum PMI, yang kemudian dilanjutkan pertemuan dengan Wapres Jusuf Kalla. Wapres kala itu, dengan melihat kompotensi perusahaan, langsung meminta Bio Farma untuk memproduksi Albumin dan Globulin guna kemandirian bangsa.
Ginanjar Kartasmita menyampaikan pada sambutannya, "PMI saat ini mampu menghasilkan 100 ribu liter plasma darah per tahun dari 6 UTD (Unit Transfusi Darah) yaitu UTD Pusat DKI, Jakarta, Bandung, Surakarta, Semarang, Surabaya.
Kami tidak ingin tergesa gesa namun kami punya keyakinan bisa menyiapkan bahan baku, kami berharap dapat diselesaikan dalam 2 tahun ini pada kepengurusan ini supaya tidak terjadi kevakuman, dan kami sedang siapkan untuk sertifikasi dari Badan POM.
Iskandar menambahkan, plasma darah yang dikelola dalam bentuk Albumin, misalnya, berfungsi untuk pembekuan darah. Ini biasa diberikan kepada pasien yang baru selesai operasi. Dengan demikian, tercipta simbiosis mutualisme kedua pihak.
"Produk Albumin dan Globulin sebelumnya mahal karena masih impor. Jadi, kerjasama ini sesuai spirit Nawacita untuk poin kemandirian nasional. Albumin dan Globulin ini juga lebih sederhana dibandingkan produksi vaksin, jadi kami memiliki kapasitas dan kapabilitas. Produk Albumin dan Globulin juga sejalan visi kami masuk life science product di luar vaksin," imbuh Iskandar
Iskandar menambahkan pada sambutannya "Terima kasih atas partnership, ini sejalan dengan SDGs yaitu partnership, kenapa ini sulit produksi biologis sulit untuk dikendalikan memerlukan ekstra kehati-hatian dengan regulasi terpisah.
Kami Melangkah sebagai awal untuk menjamin pasokan plasma untuk diolah, ini menjadi titik krusial, Mobilisasi plasma ini memerlukan Ekspertis yg tinggi, sangat ketat aturan GMP / cara pembuatan obat yang benar (CPOB). Dengan sasaran itu setelah MOU akan dilakukan kerjasama supaya bisa melihat kondisi dilapangan agar sesuai regulasi nasional dan Badan POM.
Menurut Iskandar, selepas MOU, akan dilanjutkan memorandum of agreement (MoA) produksi darah tersebut dalam waktu sesegera mungkin. Ditargetkan, produk yang akan lebih terjangkau dibandingkan produk impor ini bisa dirasakan masyarakat Indonesia dalam tiga tahun ke depan.
Saat ini PMI dalam proses untuk sertifikasi pengumpulan darah sesuai standar GMP atau CPOB, dibuktikan dengan mendapat sertifikasi dari Badan POM RI. Itu merupakan salah satu persyaratan dari pengelolaan plasma darah.
Bio Farma melakukan MOU Berdasarkan peraturan Menkes no 72 tahun 2015 Industri yg berhak mengelola plasma darah adalah Industri farmasi milik negara, yg memiliki ijin dan ditetapkan oleh menteri, dalam hal ini kami sudah memiliki dukungan dan persetujuan u dapat merealisasikan produksi plasma"
----------*****----------
Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi:
N.Nurlaela Arief
Head of Corporate Communications Dept.
Email : lala@biofarma.co.id
Bio Farma
Jl. Pasteur No. 28 Bandung
Telp : 62 22 2033755
Fax : 62 22 2041306