Program Pemberantasan Polio Awal Maret
SINGAPARNA, (PR).-
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya mulai menjalankan progaram Pekan Imunisasi Nasional, yang digelar 8 Maret 2016. Hal tersebut merupakan upaya untuk mendukung komitmen dunia bebas penyakit polio pada 2020.
Demikian diungkapkan Asisten Daerah I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat setda Kabupaten Tasikmalaya Budi Utama saat membuka pertemuan koordinasi program imunisasi dalam rangka Eradikasi Polio, di Ruang Setda Kabupaten Tasikmalaya, Rabu(10/2/2016)
Menurut Budi, meskipun saat ini karyawan south East Asian Region (SEAR) secara umum dan Indonesia telah dinyatakan bebas polio oleh WHO pada 27 Maret 2014 lalu, masyarakat tetap harus mewaspadai penyakit yang rentan menyerang balita kurang dari tiga tahun. Oleh karena itu, dia pun meminta pihak kecamatan dan desa untuk menyosialisasikan pentingnya imunisasi bagi bayi berusia 0 hingga 59 bulan kepada masyarakat Tasikmalaya.
"Kami menargetkan tidak ada lagi anak di Kabupaten Tasikmalaya yang cacat karena polio, maka dari itu semua masyarakat harus memiliki kesadaran untuk mengimunisasi bayinya, "tutur Budi Utama
Budi menambahkan, meskipun pada 2014 Kabupaten Tasikmalaya dinyatakan bebas polio, bukan berarti penyakit tersebut tidak lagi menyerang masyarakat Kabupaten Tasikmalaya. Oleh karena itu, ia meminta pihak kecamatan membentuk tim monitoring agar seluruh target sasaran PIN di Kabupaten Tasikmalaya menerima hak imunisasi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Elly mengungkapkan, tahun ini Dinkes menargetkan 148.342 anak terimunisasi pada PIN 2016. Dinkes Kabupaten Tasikmalaya pun telah menyiapkan 2.389 pos dengan 10.032 kader untuk membantu menyukseskan PIN 2016. Jumlah tersebut hanya meningkat tujuh persen dari tahun 2011 dengan total 136.809 sasaran, dan dengan jumlah pos 2.186 serta 3.787 kader.
Sementara itu, sebanyak 27.000 bayi dan 150.000 balita Kabupaten Cirebon ditargetkan menjadi penerima vitamin A pada bulan vitamin A yang jatuh pada Februari dan Agustus. Bulan vitamin A tersebut, sekaligus menjadi kesempatan bagi Dinas Kesehatan untuk memantau kualitas gizi bayi dan balita.
Kepala Seksi Gizi Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan, Denny Nugraha mengatakan, jumlah bayi dan balita yang akan diberikan vitamin A dalam dua siklus.
"Jumlah tersebut diperkirakan berubah karena adanya perpindahan atau bertambahnya penduduk musiman, apalagi awal tahun bisa naik atau turun, " ujar Denny, Rabu (10/2/2016).
Dia menambahkan, kegiatan tersebut dilaksanakan di 2.571 posyandu yang tersebar di Kabupaten Cirebon. Selain itu, bidan pun diperbolehkan menerima vitamin A untuk warga yang biasa berobat langsung, asalkan data tetap terdata oleh dinas. (Shofira Hanan, Windiyati Retno Sumardiyani)***
Sumber : Pikiran Rakyat
Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi:
N Nurlaela
Head of Corporate Communications Department.
PT Bio Farma (Persero)
Jl. Pasteur No. 28 Bandung – 40161 Indonesia
Phone : +62 22 2033755 ext. 37431
Fax : +62 22 2041306
Email : mail@biofarma.co.id
Web : www.biofarma.co.id
Twitter | Instagram | Youtube : @biofarmaID