Sumbang Devisa Negara, Biofarma Raih “Primaniyarta Award” Keenam Kali
PT Bio Farma (Persero) kembali meraih penghargaan “Primaniyarta Award” 2015. Inimkali keenam Bio Farma menerima penghargaan tersebut berturut-turut sejak 2010.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo didampingi Menter BUMN Rini Soemarno, Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dan pimpinan lembaga Negara, serta beberapa perwakilan duta besar kepada Direktur Produksi Bio Farma, Juliman. Penyerahan itu dilakukan pada acara pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) 2015 di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta, baru-baru ini.
Bio Farma adalah satu dari 30 eksportir Indonesia yang mendapatkan anugerah Primaniyarta Award 2015, dan satu dari 7 perusahaan untuk kategori Eksportir Berkinaerja Pemilik Modal Dalam Negeri (PMDN). Menteri Perdagangan berharap penghargaan ini bisa merangsang eksportirIndonesia untuk meningkatkan ekspor dan menghasilkan devisa tidak hanya dari produk mentah, tapi produk olahan. “Bapak ibu adalah pahlawan devisa, dan pemerintah menyadari pentingnya peran industri. Trimakasih untuk kerja kerasnya dalam pertumbuhan kinerj a ekspor nasional dan sumbangannya untuk perekonomian bangsa,” kata Thomas Lembong dalam sambutannya.
Bio farma satu-satunya BUMN berhasil meraih Eksportir Berkinerja Terbai, sehingga turut berkontribusi untuk menyumbang devisa Negara. “Anjloknya harga komoditas mentah tidak lagi dapat diandalkan, barang dan jasa yang dihasilkan eksportir memberikan peranan yang luar biasa untuk negeri ini,” demikian disampaikan, Menteri Perdagangan Republik Indonesia Thomas T Lembong.
Penghargaan Tertinggi
Primaniyarta Award merupakan penghargaan tertinggi dari Pemerintah Indonesia kepada eksportir berprestasi. Ini bentuk apresiasi dalam meningkatkan ekspor secara berkesinambungan serta mendorong pertumbuhan jumlah pelaku ekspor yang tangguh berdaya saing. Primaniyarta Award adalah salah satu pengakuan eksistensi eksportir dalam perdagangan internasional dan kredibilitas mereka di kalangan dunia usaha serta pemerintah.
Juliman mengatakan, penghargaan keenam ini sebagai bukti kerja keras dan kekompakan dari selruh karyawan serta manajemen perusahaan. Dia berterimakasih kepada seluruh karyawan dan manajemen sembari berharap penghargaan ini menjadi motivasi untuk lebih baik lagi ke depan.
“Penghargaan ini sebagai bentuk kepercayaan sekaligus tantangan bagi Bio Farma bagaimana mempertahankan dan meningkatkan lagi ekspor ke depan dengan menambah produk yang diekspor untuk menambah devisa Negara,” kata Juliman.
Sebagai BUMN, menurut Juliman Bio Farma telah menyumbang devisa untuk Negara dalam bentuk deviden dan pajak. Untuk deviden, Bio Farma menyumbangkan ke Negara hingg mencapai 40% dari nett profit. Bio Farma juga termasuk pembayar pajak terbesar di kalangan eksportir.
Bio Farma yang focus pada produksi vaksin dan produk kesehatan telah berkarya di Indonesia sejak 125 tahun. Saat ini vaksin Bio Farma diekspor ke lebih dari 132 negara, seperti vaksin campak, polio, tetanus, hepatitis b, dan terakhir adalah pentavalen yang merupakan kombinasi DPT, HB, Hib.
Ke depan, kata Juliman, disamping memperluas jumlah Negara tujuan ekspor, Bio Farma juga mengembangkan produk baru dan menambah portofolio produk untuk diekspor. Beberapa produk vaksin, seperti vaksin Human Papilloma Virus (HPV) untuk pencegahan penyakit kanker leher rahim atau serviks, vaksin Mumps, Measles, Rubella (MMR) dan monokokus ke depan akan dikembangkan, sehingga tidak hanya untuk memenuhi konsumsi dalam negeri tetapi diekspor.
Juga dikembangkan produk non-vaksin atau produk biologi lainnya untuk pengobatan. Pengembangan produk ini ke depan, menurut Juliman, cukup besar karena pasarnya sedang berkembang saat ini.
Bio Farma juga memproduksi vaksin tertentu sesuai permintaan Negara tujuan. Misalnya, Nigeria meminta bantuan Bio Farma untuk memproduksi vaksi polio monovalen tipe 1. Mereka mempercayaka kebutuhannya kepada Bio Farma, karena menganggap perusahaan ini adalah salah satu produksi vaksin halal di dunia.
Keunggulan Bio Farma tidak hanya dalam produksi vaksin, tetapi kemandiriannya dalam riset. Melalui strategi yang disebut dengan Academic, Bussines and Goverment (ABG), Bio Farma menyusun peta jalan (roadmap) vaksin nasional untuk mengembangkan penelitian yang efektif dan menghasilkan vaksin yang punya nilai jual tinggi sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia . [D-13]
Sumber : Investor Daily Indonesia ----------*****---------- Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi: N. Nurlaela Arief Head of Corporate Communications Dept. Email : lala@biofarma.co.id Bio Farma Jl. Pasteur No. 28 Bandung Telp : 62 22 2033755 Fax : 62 22 2041306
PT Bio Farma (Persero) kembali meraih penghargaan “Primaniyarta Award” 2015. Inimkali keenam Bio Farma menerima penghargaan tersebut berturut-turut sejak 2010.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo didampingi Menter BUMN Rini Soemarno, Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dan pimpinan lembaga Negara, serta beberapa perwakilan duta besar kepada Direktur Produksi Bio Farma, Juliman. Penyerahan itu dilakukan pada acara pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) 2015 di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta, baru-baru ini.
Bio Farma adalah satu dari 30 eksportir Indonesia yang mendapatkan anugerah Primaniyarta Award 2015, dan satu dari 7 perusahaan untuk kategori Eksportir Berkinaerja Pemilik Modal Dalam Negeri (PMDN). Menteri Perdagangan berharap penghargaan ini bisa merangsang eksportirIndonesia untuk meningkatkan ekspor dan menghasilkan devisa tidak hanya dari produk mentah, tapi produk olahan. “Bapak ibu adalah pahlawan devisa, dan pemerintah menyadari pentingnya peran industri. Trimakasih untuk kerja kerasnya dalam pertumbuhan kinerj a ekspor nasional dan sumbangannya untuk perekonomian bangsa,” kata Thomas Lembong dalam sambutannya.
Bio farma satu-satunya BUMN berhasil meraih Eksportir Berkinerja Terbai, sehingga turut berkontribusi untuk menyumbang devisa Negara. “Anjloknya harga komoditas mentah tidak lagi dapat diandalkan, barang dan jasa yang dihasilkan eksportir memberikan peranan yang luar biasa untuk negeri ini,” demikian disampaikan, Menteri Perdagangan Republik Indonesia Thomas T Lembong.
Penghargaan Tertinggi
Primaniyarta Award merupakan penghargaan tertinggi dari Pemerintah Indonesia kepada eksportir berprestasi. Ini bentuk apresiasi dalam meningkatkan ekspor secara berkesinambungan serta mendorong pertumbuhan jumlah pelaku ekspor yang tangguh berdaya saing. Primaniyarta Award adalah salah satu pengakuan eksistensi eksportir dalam perdagangan internasional dan kredibilitas mereka di kalangan dunia usaha serta pemerintah.
Juliman mengatakan, penghargaan keenam ini sebagai bukti kerja keras dan kekompakan dari selruh karyawan serta manajemen perusahaan. Dia berterimakasih kepada seluruh karyawan dan manajemen sembari berharap penghargaan ini menjadi motivasi untuk lebih baik lagi ke depan.
“Penghargaan ini sebagai bentuk kepercayaan sekaligus tantangan bagi Bio Farma bagaimana mempertahankan dan meningkatkan lagi ekspor ke depan dengan menambah produk yang diekspor untuk menambah devisa Negara,” kata Juliman.
Sebagai BUMN, menurut Juliman Bio Farma telah menyumbang devisa untuk Negara dalam bentuk deviden dan pajak. Untuk deviden, Bio Farma menyumbangkan ke Negara hingg mencapai 40% dari nett profit. Bio Farma juga termasuk pembayar pajak terbesar di kalangan eksportir.
Bio Farma yang focus pada produksi vaksin dan produk kesehatan telah berkarya di Indonesia sejak 125 tahun. Saat ini vaksin Bio Farma diekspor ke lebih dari 132 negara, seperti vaksin campak, polio, tetanus, hepatitis b, dan terakhir adalah pentavalen yang merupakan kombinasi DPT, HB, Hib.
Ke depan, kata Juliman, disamping memperluas jumlah Negara tujuan ekspor, Bio Farma juga mengembangkan produk baru dan menambah portofolio produk untuk diekspor. Beberapa produk vaksin, seperti vaksin Human Papilloma Virus (HPV) untuk pencegahan penyakit kanker leher rahim atau serviks, vaksin Mumps, Measles, Rubella (MMR) dan monokokus ke depan akan dikembangkan, sehingga tidak hanya untuk memenuhi konsumsi dalam negeri tetapi diekspor.
Juga dikembangkan produk non-vaksin atau produk biologi lainnya untuk pengobatan. Pengembangan produk ini ke depan, menurut Juliman, cukup besar karena pasarnya sedang berkembang saat ini.
Bio Farma juga memproduksi vaksin tertentu sesuai permintaan Negara tujuan. Misalnya, Nigeria meminta bantuan Bio Farma untuk memproduksi vaksi polio monovalen tipe 1. Mereka mempercayaka kebutuhannya kepada Bio Farma, karena menganggap perusahaan ini adalah salah satu produksi vaksin halal di dunia.
Keunggulan Bio Farma tidak hanya dalam produksi vaksin, tetapi kemandiriannya dalam riset. Melalui strategi yang disebut dengan Academic, Bussines and Goverment (ABG), Bio Farma menyusun peta jalan (roadmap) vaksin nasional untuk mengembangkan penelitian yang efektif dan menghasilkan vaksin yang punya nilai jual tinggi sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia . [D-13]
Sumber : Investor Daily Indonesia ----------*****---------- Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi: N. Nurlaela Arief Head of Corporate Communications Dept. Email : lala@biofarma.co.id Bio Farma Jl. Pasteur No. 28 Bandung Telp : 62 22 2033755 Fax : 62 22 2041306