UNPAD – BUMN Centre of Excellence (BCE) Gelar Seminar Pentahelix untuk Kemandirian Bahan Baku Farmasi
UNPAD – BUMN Centre of Excellence (BCE) Gelar Seminar Pentahelix untuk Kemandirian Bahan Baku Farmasi
Jatinangor, 16 September 2016. Universitas Padjadjaran kembali menggelar kegiatan lanjutan dalam rangka peringatan Dies Natalis ke-59 yaitu “Research and Education Festival” yang diselenggarakan di Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran Jatinangor pada Kamis / Jumat , 15 – 16 September 2016. Menurut Rektor UNPAD, Prof. Med. Dr. Tri Hanggono Achmad, dr “acara ini bertujuan untuk mengapresiasi segenap civitas akademika Unpad yang telah dan sedang tekun bekerja dengan penuh pengabdian dan kreativitas, menghasilkan karya –karya inovatif yang dibina oleh Unpad untuk dipromosikan ke stakeholders, mengembangkan dan membuka peluang kerjasama untuk memecahkan masalah-masalah yang menjadi tantangan lokal, regional dan internasional”.
Prof. Med. Dr. Tri Hanggono Achmad, dr. menambahkan terkait seminar pentahelix “seminar ini sebagai kesadaran untuk berkolaborasi dari lima gugus (Akademi, Bisnis, Pemerintah, Komunitas dan Media) sudah semakin mengemuka hal ini berarti sudah ada kesadaran dari gugus – gugus tersebut untuk saling ketergantungan, “Dari sisi akademis, perguruan tinggi memiliki kepentingan untuk mengimplementasikan ilmu yang dimiliki agar dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak, dan sebaliknya Perguruan Tinggi dapat mendapatkan ide untuk melakukan pengembangan ilmu itu sendiri” Ujar Tri Hanggono. Ia menambahkan sejak tahun 2016 ini, UNPAD sudah merintis suatu pendekatan pentahelix, yang diwujudkan melalui pembentukan UNPAD – BUMN Centre of Excellence yang bertujuan untuk memfasilitasi UNPAD untuk mengimplementasikan hasil technology development yang dimilikinya,untuk dikerjasamakan dengan berbagai pihak baik sektor pemerintah, bisnis, komunitas dan disampaikan kepada masyarakat melalui media.
Sementara itu, menurut Asisten Deputi Usaha Industri Agro Industri dan Farmasi Kementerian BUMN, Purnomo Sinarhadi mengatakan terkait seminar ini, KBUMN memiliki wacana untuk mengurangi ketergantungan industri farmasi terhadap bahan baku impor, dengan cara pembentukan kolaborasi antar industri farmasi yang saat ini sudah ada, “Kedepan setiap industri farmasi akan fokus pada bidangnya masing - masing, salah satunya adalah pembentukan pembuatan bahan baku farmasi seperti garam farmasi atau gula farmasi”, Ujar Purnomo Sinarhadi.
Menurut Direktur Pelayanan Kefarmasian Kemenkes Dettie Yuliati, Kemenkes sangat mendorong percepatan pembangunan industri farmasi dan alat kesehatan di Indonesia, Kemenkes sebagai pengguna dari produk farmasi, ketersediaan obat alat kesehatan sangat dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan, “Dengan adanya percepatan industri farmasi ini, diharapkan ketersediaan obat di Indonesia dan dengan harga yang terjangkau, sangat diperlukan untuk menunjang program Jaminan Kesehatan Nasional” ujar Dettie.
Seminar Pentahelix yang akan berlangsung sebanyak tiga sesi, nantinya juga akan menghadirkan beberapa narasumber dari kalangan praktisi dan akademisi. Diantaranya Dirjen Farmalkes Kemenkes RI, Kepala Badan POM RI, , Wakil Rektor III Unpad, Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unpad, Direktur Utama PT. Kimia Farma, Direktur Utama PT. Rajawali Nusantara Indonesia, Chair Unpad-BCE, Direktur Utama BPJS, , Perwakilan Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia, serta Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia.
Pada Acara ini juga ditampilkan presentasi hasil-hasil penelitian Academic Leadership Grant (ALG), Hibah Unggulan Program Studi (HUPS), pameran produk unggulan Unpad, program unggulan Unpad : Unpad –BCE, SDGs Studies Center, Maluku Corner, dan ASUP – Jabar (Aliansi Strategis Unpad- Jabar). Kegiatan yang diikuti oleh penerima ALG, Program studi , peneliti unggulan tingkat nasional terpilih, hasil penelitian dan karya inovatif, akademisi, dunia usaha, masyarakat, pemerintah dan media akan menghadirkan Asisten Deputi Usaha Industri Agro Industri dan Farmasi Kementerian BUMN, Purnomo Sinarhadi sebagai narasumber.