Vaksin Indonesia Dibutuhkan di Banyak Negara Islam
(Jeddah 6/12) The 6th Islamic Conference Ministry Of Health atau Pertemuan Tingkat Tinggi Menteri Kesehatan Negara Islam kembali diadakan pada tanggal 5 – 7 Desember 2017, di Jeddah Saudi Arabia. hadir 57 Menteri Kesehatan dari negara – negara Islam antara lain ; Menteri Kesehatan RI beserta delegasi Indonesia dan Bio Farma. Menteri Kesehatan Turki, Menteri Kesehatan Kerajaan Saudia Arabia serta delegasi dari negara anggota OKI.
Hasil pertemuan senior official pada selasa 5 Desember 2017, telah diputuskan bahwa Indonesia resmi dipercaya menjadi Centre of Excellence (Pusat Penelitian) untuk vaksin dan bioteknologi untuk negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Sebagai pimpinan delegasi dari Indonesia, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nila F Moeloek, pada Rabu 6 Desember 2017 waktu Jeddah, menyampaikan paparannya, mengenai “pelaksanaan SGDs, dalam dua tahun terakhir di Indonesia, juga tentang komitmen Indonesia dalam meningkatkan akses terhadap vaksin, mengingat tantangan wilayah Indonesia yang sangat luas dan terdiri dari kepulauan sehingga diperlukan komitmen untuk akses tersebut, melalui peran Presiden, lintas sektor, pemerintah daerah, masyarakat dan tokoh agama”.
Direktur Pemasaran Bio Farma, M Rahman Rustan yang turut hadir dalam pertemuan tersebut menyampaikan, “dengan dipercayanya Indonesia sebagai pusat penelitian bersama, menandakan, bahwa Indonesia dipandang negara yang mumpuni dalam hal pembuatan vaksin, sehingga akan menjadi rujukan Negara-negara OKI”.
“sebagai Centre of Excellence Vaksin, ini artinya, Negara-negara OKI, akan mempercayai penyediaan vaksin untuk negaranya, kepada Indonesia, melalui Bio Farma”, ujar Rahman.
Rahman menambahkan, “Bio Farma mendorong untuk kemandirian vaksin antar negara islam, agar produsen vaksin mampu meningkatkan kapasitasnya dan memudahkan industri vaksin untuk saling bersinergi”
“Bio Farma dapat menyediakan produk akhir Vaksin maupun bahan baku vaksin/bulk, baik transfer teknologi maupun joint collaboration vaccine production” ungkap Rahman
Delegasi Indonesia yang dipimpin Menteri Kesehatan, pada pertemuan tersebut juga menampilkan pameran pembangunan Indonesia sehat, dengan tiga pilar termasuk Germas dan JKN, pelayanan kesehatan haji Indonesia, dan roadmap Industri Farmasi dan Alat Kesehatan.
---*---
Tentang Bio Farma
Bio Farma merupakan BUMN produsen Vaksin dan Antisera, saat ini berkembang menjadi perusahaan Life Science, didirikan 6 Agustus 1890. Selama 127 tahun pendiriannya Bio Farma telah berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa, baik di Indonesia maupun mancanegara. Lebih dari 130 negara telah menggunakan produk Vaksin Bio Farma terutama negara – negara berkembang, dan 50 diantaranya adalah negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Dengan kapasitas produksi sekitar 2 Miliar dosis pertahun, merupakan terbesar di Asia Tenggara. Bio Farma telah memenuhi kebutuhan vaksin Nasional, termasuk kebutuhan vaksin untuk Jemaah Haji dan Umrah, serta kebutuhan vaksin dunia melalui WHO dan UNICEF. Dengan filosofi Dedicated to Improve Quality of Life, Bio Farma berperan aktif dalam meningkatkan ketersediaan dan kemandirian produksi Vaksin di negara-negara berkembang dan negara-negara Islam untuk menjaga keamanan kesehatan global (Global Health Security). Informasi lebih lanjut www.biofarma.co.id
Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi:
N. Nurlaela Arief
Head of Corporate Communications Dept.
Bio Farma
(022) 2033755 ext 37412
Email : lala@biofarma.co.id