Warga Kampung Jokowi Divaksin Influenza
SOLO – PT Bio Farma Persero memberikan vaksin influenza gratis kepada warga Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, kemarin.
Sebanyak 400 vaksin disuntikkan kepada warga di kampung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini agar mereka tahan terhadap serangan penyakit flu selama satu tahun ke depan. Tim Coorporate Social Responsibility (CSR) Bio Farma, Sarmedi mengatakan, saat ini vaksin flu bio masih sangat mahal untuk ukuran warga prasejahtera. Satu dosis suntikan biayanya Rp180.000. “Karena itu, kami menyalurkan vaksinnya melalui program CSR perusahaan di bidang kesehatan,” ungkap Sarmedi di sela-sela pemberian vaksin gratis di Kantor Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, kemarin.
Pemberian vaksin bersamaan dengan pembagian sembako murah oleh anggota Komisi VI DPR RI Endang Srikarti Handayani bersama Bank BRI. Selain di Kelurahan Sumber, vaksin serupa sebelumnya juga diberikan kepada masyarakat di Boyolali dan Klaten. Untuk Klaten dan Boyolali masing-masing 300 vaksin dan di Solo 400 vaksin sehingga total vaksin flu gratis yang diberikan mencapai 1.000 dosis. Vaksin diperuntukkan bagi orang yang berusia 12 tahun ke atas.
Kecuali untuk orang yang tengah mengalami demam, alergi telur, dan perempuan hamil. Ahli Utama Direktorat SDM PT Bio Farma Persero, dr Bambang Herman Djalinus mengatakan, vaksin flu bio diproduksi sekitar 250 ribu dosis/tahun. Uji klinik untuk usia di bawah 12 tahun sudah dilakukan menunggu dipublikasikan resmi dan vaksin baru bisa diberikan pada usia yang jauh lebih muda. Vaksinfludiharapkandapat mencegah terjadinya pandemi.
Seperti kasus Spain Flu yang pernah terjadi pada 1918 silam yang mengakibatkan 40 juta orang meninggal dunia. “Dari penelusuran catatan sejarah, pandemi ini sampai ke Indonesia, tepatnya di Tanah Toraja,” ungkap Bambang. Terlebih dengan perpindahan penduduk yang sangat cepat seperti sekarang, maka kalau tidak diantisipasi ketat maka endemis bisa beredar. Seperti kasus flu babi maupun flu burung yang memakan korban cukup banyak. WHO jugatelahmerekomendasikanbagi merekayangbekerjadipeternakan ayam atau keluar masuk di tempat semacam itu diwajibkan mendapatkan vaksin influenza.
Sejauh ini Bio Farma telah berupaya menyentuh sentra peternakan maupun pengolahan makanan ayam, termasuk di Jawa Tengah agar karyawan mendapatkan vaksin setiap tahun. Kesadaran pemilik peternakan diakui cukup tinggi dan pekerja yang mendapatkan vaksin jumlahnya telah mencapai ribuan. Pemberian vaksin juga diaplikasikan kepada calon jamaah haji maupun umrah meski tidak wajib sebagaimana vaksin meningitis. Para jamaah haji maupun umrah dinilai berisiko terkena mengingat mereka saat di Tanah Suci berkumpul dalam lingkungan orang yang padat dari berbagai negara.
Pemberian vaksin diproyeksikan juga menyentuh kepada petugas yang setiap hari melayani publik secara langsung. Anggota Komisi VI DPR RI Endang Srikarti Handayani mengatakan, pemberian vaksin influenza belum bisa dilaksanakan massal karena harganya mahal. “Ini kan bagian dari sosialisasi dan pengenalan. Meski mahal, tapi untuk kesehatan penting dan perlu,” kata Endang.
Ary wahyu wibowo
Sumber : KoranSindoDaerah