Waspada Penyakit Difteri
Saat ini masyarakat Kabupaten Cirebon dikejutkan dengan terjadinya wabah difteria, bahkan pemerintah setempat segera menetapkannya sebagai kejadian luar biasa (KLB). Tidak hanya menewaskan tiga balita, penyakit difteria di Kabupaten Cirebon juga membuat jumlah warga yang terserang difteria terus bertambah. Namun sayangnya masih banyak masyarakat yang belum mengetahui seberapa fatal potensi yang dapat ditimbulkan oleh penyakit ini.
Penyebab, Penularan dan Gejala
Penyakit difteria disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphteriae, bakteri ini sangat mudah menular dan menyerang saluran pernafasan bagian atas, biasanya menular melalui udara (batuk/ bersin) dan ketika bakteri yang menyebabkan difteria masuk dan menempel pada lapisan sistem pernapasan, bakteri menghasilkan racun ( toksin ) yang dapat menyebabkan :
- Demam,
- Pembengkakan pada amandel
- Selaput putih kusam yang semakin lama semakin besar hingga dapat menutup saluran pernafasan hingga nafas berbunyi dan sesak
- Pembengkakan pada leher
Selaput akibat dari racun bakteri difteria menyumbat saluran nafas penderitanya, serta menyebabkan peradangan jantung (miokarditis) yang membuat jantung tidak dapat berdenyut normal dan mengakibatkan kematian.
Pencegahan
Difteria adalah penyakit menular dan berbahaya, Kematian penderita difteria relatif tinggi, sekitar 32,5% - 37,14% umumnya menyerang anak-anak yang tidak mendapatkan imunisasi difteria yang lengkap dan teratur. Namun difteria dapat dicegah dengan imunisasi. Saat ini Kementerian Kesehatan RI telah memasukan vaksin kombinasi pentabio DTP-Hb-Hib (Difteria-Tetanus-Pertusis, Hepatitis B, dan Haemophilus Influenzae Type b) produksi Bio Farma kedalam jadwal imunisasi wajib nasional.
Sumber: www.infoimunisasi.com
Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi :
N.Nurlaela
Head of Corporate Communications Dept.
PT Bio Farma (Persero)
Telp : 022 203 3755
Fax : 022 204 1306
E-mail : corcom@biofarma.co.id