PBF Bio Farma Raih Penghargaan dari Badan POM
Kepala Badan POM RI Penny K Lukito (kedua dari kanan), menyerahkan dua penghargaan kepada Holding BUMN Farmasi yaitu kepada Pedagang Besar Farmasi (PBF) PT Bio Farma, untuk kategori Pedagang Besar Farmasi yang Memiliki Komitmen dalam Mengawal Penyaluran Vaksin Covid-19 yang diterima oleh Kepala Divisi Komunikasi Pemasaran dan Distribusi, Hidayat Setiadji (kanan) dan Kepada Kimia Farma Sungwun Pharmacopia, sebagai Industri Farmasi yang turut berkontribusi mewujudkan kemandirian dibidang Kefarmasian serta Produsen Bahan Baku Obat ARV dan Antihipertensi Pertama di Indonesia, yang diterima oleh Direktur Utama Kimia Farma Sungwun Pharmacopia Paiman Siregar (belakang). (Foto : Humas Badan POM)
(Jakarta 22/6) Pedagang Besar Farmasi (PBF) PT Bio Farma meraih penghargaan "Pedagang Besar Farmasi yang Memiliki Komitmen dalam Mengawal Penyaluran Vaksin Covid-19" dari Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (Badan POM RI). Penghargaan ini diberikan oleh Kepala Badan POM RI Penny K Lukito Kepada Kepala Divisi Kepala Divisi Komunikasi Pemasaran & Distribusi Bio Farma, Hidayat Setiadji, pada tanggal 22 Juni 2021 di Jakarta.
Kegiatan pemberian penghargaan yang dilaksanakan sesuai protokol kesehatan COVID-19 ini, diselenggarakan dalam rangka Menyambut Hari Pelayanan Publik Dunia pada tanggal 23 Juni.
Hidayat Setiadji mengatakan penghargaan ini adalah apresiasi utk PBF Bio Farma yang sudah membagikan ilmu ke 8 PBF lain dan juga upaya monitoring dan evaluasi tiada henti untuk pengiriman vaksin covid-19 ke 514 kab/kota di Indonesia.
Diharapkan, PBF Bio Farma bisa menjadi entitas yang mandiri, dalam upaya untuk menjamin mutu distribusi produk biologi ke seluruh Indonesia dan masuk ke kancah global untuk menjadi agen distribusi produk biologi di berbagai negara.
"Bio Farma sejak awal pandemi ini terjadi, sudah memiliki komitmen untuk terus bisa mendistribusikan vaksin regular dan vaksin untuk Covid-19. Untuk vaksin Covid-19 sendiri, Bio Farma sudah mendistribusikan sebanyak 59,8 juta dosis terdiri dari Coronavac sebanyak 3 juta dosis, Sinovac sebanyak 48,6 juta dosis, AstraZeneca sebanyak 8,1 juta dosis. jumlah ini akan terus bertambah, seiring dengan rencana kedatangan vaksin Covid-19", ungkap Hidayat Setidadji.
Hidayat Setiadji menambahkan, untuk menjamin kualitas vaksin Covid-19 tetap terjaga, Bio Farma sudah bersama seluruh stakeholder kami, berupaya untuk menjamin pemantauan suhu distribusi dalam rentang suhu stabilitas produk yang ditentukan.
Selain PBF Bio Farma, Badan POM RI juga memberikan penghargaan kepada anggota Holding BUMN Farmasi yaitu Kimia Farma Sungwun Pharmacopia, sebagai Industri Farmasi yang turut berkontribusi mewujudkan kemandirian dibidang Kefarmasian serta Produsen Bahan Baku Obat ARV dan Antihipertensi Pertama di Indonesia. Penghargaan ini, diterima langsung oleh Direktur Utama Kimia Farma Sungwun Pharmacopia, Paiman Siregar. (ed)