Website ini sudah didukung oleh fitur aksesibilitas. Silahkan aktifkan fitur microsoft narator / android talkback / mac dan ios voiceover di perangkat anda.
Have a Question?
If you have any questions can ask below or enter whay you are looking for!
Apakah Vaksin MR ini merupakan produk dalam negeri?
Vaksin MR tidak diproduksi di dalam negeri, melainkan vaksin kerjasama import untuk sinergi dengan negara berkembang, produk vaksin MR sudah memiliki Pra-Kualifikasi WHO, terdaftar dan dipasarkan di lebih dari 140 negara, digunakan lebih dari 1 miliar dosis, antara lain di Malaysia, Iran, Kamerun, Maroko, Tunisia, Yaman dan negara-negara Islam lainnya.
Apakah Vaksin MR ini mempunyai sertifikat halal?
Saat ini Vaksin MR belum memiliki sertifikat Halal, namun Fatwa MUI No 4/2016 mendukung program imunisasi nasional. Secara internasional penerapan vaksinasi di negara-negara Islam (OKI) dinilai tidak ada masalah.
Apakah Vaksin MR ini mengandung Daging Babi?
Karena ini produk impor, maka harus dicek sumber aslinya terlebih dahulu, namun saat ini belum ada produk MR lainnya. Pertimbangkan juga untuk menjalankan program imunisasi nasional yang telah dilaksanakan untuk mencapai target eliminasi campak rubella pada tahun 2018.
Apakah vaksin MR ini dibuat menggunakan sel induk?
Vaksin MR tidak menggunakan sel induk dalam produksinya. Beredarnya isu bahwa vaksin MR menggunakan sel induk karena adanya kesalahpahaman.
Apakah vaksin MR ini dibuat dengan menggunakan virus dari hasil aborsi wanita sehat yang terpapar virus rubella?
Vaksin MR tidak dibuat dari virus hasil aborsi wanita sehat yang terkena virus rubella
Apa perbedaan antara MR dan MMR?
Vaksin MMR mencegah penyakit gondongan, campak, dan rubella, sedangkan vaksin MR mencegah penyakit campak dan rubella.
Kedua vaksin tersebut sama-sama bagus namun penggunaannya akan menyesuaikan dengan kejadian penyakit di negara tersebut. Saat ini permasalahan di Indonesia adalah penyakit campak dan rubella, sehingga diputuskan untuk melakukan kampanye imunisasi MR.
Apakah produk MR aman?
Vaksin MR yang digunakan sangat aman dan berkualitas, karena memiliki izin edar dari BPOM, mendapat prakualifikasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan digunakan sejak tahun 1989 di lebih dari 140 negara termasuk negara Islam, dan lebih dari 1 miliar dosis.
Apa saja efek samping vaksin MR bagi penggunanya?
Secara umum vaksin MR sangat aman, sama seperti imunisasi lainnya, nyeri ringan dapat timbul pada tempat suntikan 24 jam setelah vaksinasi. Demam ringan dapat terjadi pada 5 - 15% penerima vaksin yang timbul pada hari ke 7 – 12 setelah vaksinasi. Demam ringan bisa terjadi selama 1 hingga 2 hari. Ruam (kemerahan pada kulit) dapat terjadi sekitar 2% pada hari ke 7 - 10 setelah vaksinasi dan berlangsung hingga 2 hari. Nyeri sendi dapat terjadi sebanyak 0 - 3% pada anak-anak.
Jika ada efek samping setelah imunisasi MR, kemana kita melaporkannya?
Silakan laporkan ke fasyankes setempat
Kondisi apa yang tidak memperbolehkan / menunda pemberian vaksin MR?
Pemberian Vaksin MR sebaiknya ditunda, bila anak mengalami demam tinggi, flu berat, diare berat, atau anak kurang sehat, dapat dikonsultasikan dengan petugas kesehatan.
Apakah vaksin MR menyebabkan autisme?
Hingga saat ini belum ada bukti yang menunjukkan bahwa imunisasi tersebut dapat menyebabkan autisme.
Apakah vaksin MR mengandung Merkuri?
Vaksin MR tidak mengandung Merkuri.
Apa komposisi dari vaksin MR?
Komposisi vaksin MR terdiri dari virus campak dan rubella yang dilemahkan, setiap dosis vaksin MR mengandung 1000 CCID50 virus campak dan CCID50 virus rubella.
Pada usia berapa vaksin MR diberikan?
Vaksin MR dalam kampanye imunisasi nasional ini diberikan kepada bayi berusia 9 bulan hingga anak berusia kurang dari 15 tahun
Jika saya sudah diberikan vaksin campak, vaksin MMR, apakah saya perlu kembali diberikan vaksin MR?
Vaksin MR program Pemerintah yang dimulai pada bulan Agustus 2017 aman untuk diberikan kembali tanpa memperhitungkan status imunisasi sebelumnya.
Apakah ibu hamil perlu mendapat vaksin MR?
Vaksin MR diberikan pada bayi usia 9 bulan hingga anak kurang dari 15 tahun, vaksin MR tidak boleh diberikan pada ibu hamil.
Mengapa imunisasi MR diberikan pada anak usia 9 bulan – 15 tahun, padahal risiko fatalnya ada pada ibu hamil?
Karena berdasarkan data surveilans, kasus rubella di Indonesia terbanyak terjadi pada usia di bawah 15 tahun, maka untuk memenuhi eliminasi rubella di Indonesia maka kelompok usia tersebut harus mendapatkan imunisasi. Pelaksanaan Vaksin MR pada bulan Agustus khusus untuk anak usia sekolah, sedangkan untuk bayi di posyandu dan puskesmas dijadwalkan pada bulan September. Tingginya cakupan imunisasi pada kelompok usia tersebut juga akan melindungi ibu hamil dan calon ibu dari penyakit rubella (herd immunity).
Apakah vaksin dapat diberikan bersamaan dengan vaksin lain seperti vaksin DTP, HEP B, HIB, OPV atau IPV dan vaksin lainnya?
Vaksin MR dapat diberikan bersamaan dengan vaksin lain seperti vaksin DTP, HEP B, HIB, TT, Td, DT, OPV dan IPV.
Berapa lama jarak minimal pemberian vaksin dengan vaksin lain yang diberikan?
Jarak minimal pemberian vaksin MR dengan vaksin lainnya adalah 1 bulan.
Bagaimana pendistribusian vaksin sampai ke masyarakat?
Distribusi dari sektor pemerintahan
Dari Gudang Bio Farma, Vaksin dibawa dengan kendaraan berpendingin menuju Gudang Dinas Kesehatan Provinsi. Dari gudang Dinas Kesehatan Provinsi, vaksin akan didistribusikan ke gudang Dinas Kesehatan Kota dan Kecamatan. Dari gudang Dinas Kesehatan Kota dan Kecamatan, vaksin akan didistribusikan ke Puskesmas untuk selanjutnya diberikan kepada konsumen.
Distribusi dari sektor swasta dan ekspor
Dari Gudang Bio Farma, Vaksin dibawa dengan kendaraan berpendingin melalui angkutan darat / udara / laut menuju gudang distributor / pembeli dengan tetap memperhatikan sistem rantai dingin. Dari gudang distributor/pembeli, vaksin dibawa dengan menggunakan kendaraan berpendingin menuju tujuan akhir (rumah sakit, klinik, tempat praktek dokter) yang selanjutnya diberikan kepada konsumen.
Bagaimana menjamin vaksin yang diterima masih dalam kondisi baik, mengingat vaksin sangat sensitif terhadap perubahan suhu?
Kita bisa mengetahui kondisi vaksin dalam keadaan baik atau tidak dengan melihat VVM (Vaccine Vial Monitor). Dengan membaca perubahan warna pada kertas VVM kita dapat mengetahui apakah vaksin disimpan pada suhu yang sesuai atau tidak, jika warnanya sudah berubah berarti vaksin tersebut tidak dapat digunakan lagi karena sudah rusak padahal masa kadaluwarsanya masih panjang.
Bagaimana proses produksi vaksin?
Terdapat 7 tahapan dalam proses produksi vaksin, yaitu:
- Penyiapan Media : Pengumpulan bibit vaksin (virus / bakteri) yang terbaik, sehingga jumlahnya memenuhi kebutuhan produksi vaksin
- Inokulasi : Untuk menaburkan virus / bakteri pada media yang telah dimurnikan
- Panen : Proses memanen virus dan bakteri yang ditumbuhkan dalam jumlah tertentu pada suatu media
- Inaktivasi : Untuk melemahkan / menonaktifkan virus atau bakteri
- Pemurnian : Untuk memurnikan virus/bakteri yang telah tumbuh, dalam proses pemurnian yaitu proses menghilangkan zat-zat yang tidak relevan dengan produk vaksin
- Formulasi: Untuk memformulasi sebagian besar vaksin yang telah dimurnikan dengan bahan tambahan.
- Produk Akhir (Pengisian & Pengemasan): Untuk mengisi vaksin ke dalam kemasan. Untuk memberi label pada kemasan vaksin
Bagaimana tahapan uji klinis vaksin di Bio Farma?
Uji Klinis I : Mengetahui keamanan produk dan efek samping yang dapat ditimbulkan. Pada tahap ini sudah mulai diberikan kepada 10 - 100 orang.
Uji Klinis II: Mencari tahu dan mengevaluasi respon imun dengan menambah jumlah responden menjadi 100 - 300 orang.
Uji Klinis III : Mengetahui tingkat efikasi vaksin dengan jumlah subjek dihitung secara statistik.
Bagaimana cara menangani limbah di pabrik vaksin?
Jenis limbah yang ada di Bio Farma ada 2 yaitu limbah padat dan limbah cair, untuk limbah padat akan dimusnahkan dengan incinerator, dibakar dengan suhu tinggi kemudian sisa pembakaran diserahkan kepada pihak ke 3 yang sudah terdaftar sesuai undang-undang sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan limbah.
Limbah cair terdiri dari limbah cair virus dan bakteri. Sebelum memasuki penampungan limbah,
Dimana bahan baku untuk vaksinnya?
Bahan bakunya ada yang primer dan sekunder, untuk bahan baku primer seperti garam kimia masih diimpor karena Indonesia belum mempunyai industri hulu farmasi. Sedangkan untuk bahan sekunder seperti vial, pelabelannya berasal dari dalam negeri.
Dari mana Anda mendapatkan bibit virus dan bakteri?
Bio Farma bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mendapatkan bibit penyakit untuk membuat vaksin.
Media apa yang digunakan untuk menumbuhkan virus & bakteri?
Untuk menumbuhkan virus, menggunakan media telur sedangkan untuk menumbuhkan bakteri menggunakan media seperti kentang & gelatin
Apakah Anda membuat berbagai jenis vaksin menggunakan mesin yang sama?
Setiap produk obat dan vaksin menggunakan mesin yang berbeda-beda, tergantung dari jenis dan kelas bahan bakunya. Untuk tipe dan golongan tertentu, diwajibkan menggunakan mesin khusus untuk menghindari kontaminasi silang.
Bagaimana pengendalian mutu di Bio Farma?
Bio Farma menerapkan QMS (Quality Management System) yang komprehensif, mulai dari pemilihan vendor, sistem penerimaan - penyimpanan - distribusi bahan baku, sistem manufaktur termasuk produksi, pengendalian proses, pengambilan sampel dan pengujian QC hingga penyimpanan, pengemasan dan distribusi produk jadi. Setiap batch yang diproduksi, diuji, disimpan selama karantina dan perilisan produk dipisahkan secara jelas dari batch lainnya dengan pemisahan sehingga menghindari pencampuran antara bahan atau batch yang berbeda.
Inspeksi dilakukan secara berkala oleh Organisasi Pengatur seperti BPOM dan World Health Organization.
Berapa lama proses penelitian yang dibutuhkan untuk menemukan satu jenis vaksin?
Membuat vaksin jenis baru tidaklah mudah. Mulai dari penelitian beban penyakit, hingga pencarian bibit mikroorganisme yang baik dan formulasinya membutuhkan waktu 12 tahun atau bahkan lebih. Setiap tahapan pembangunan ini harus selalu mengikuti tatanan CPOB.
Bisakah setiap orang terlindungi dari penyakit dengan imunisasi?
Meskipun seluruh dosis vaksinasi telah diberikan, tidak semua orang terlindungi dari penyakit. Vaksin campak, tetanus, polio dan HIb memberikan perlindungan bagi lebih dari 95% anak yang telah menerima dosis lengkap. Tiga dosis vaksin DPT melindungi sekitar 85% anak-anak yang divaksinasi. 15% sisanya masih dapat menderita penyakit tersebut, namun dengan gejala yang lebih ringan dan tidak rumit.
Jika vaksin tidak memberikan perlindungan 100%, apa gunanya imunisasi?
Vaksin tidak 100% efektif sehingga ada kemungkinan anak yang sudah divaksinasi masih bisa terkena penyakit tersebut. Namun anak-anak yang mendapat vaksinasi mempunyai kemungkinan lebih kecil terkena penyakit ini dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mendapatkan vaksinasi. Bahkan jika anak-anak yang divaksinasi terkena penyakit ini, sistem kekebalan tubuh mereka lebih siap melawan kuman dan gejalanya akan jauh lebih ringan. Mereka juga dapat dicegah agar tidak mengalami komplikasi penyakit yang serius seperti kecacatan atau bahkan kematian.
Berapa lama vaksin melindungi kita?
Vaksin yang berbeda akan memberikan periode perlindungan yang berbeda pula. Ada vaksin yang memberikan perlindungan seumur hidup. Ada yang bisa bertahan selama 30 tahun. Yang lain bisa bertahan kurang dari itu. Virus influenza, misalnya, karena cepat bermutasi, vaksin influenza perlu diberikan setiap tahun untuk memberikan perlindungan terhadap virus terbaru.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan vaksin untuk bereaksi di dalam tubuh?
Secara umum, respon imun normal akan mulai bekerja sekitar dua minggu. Artinya perlindungan terhadap penyakit, tidak langsung terjadi setelah imunisasi.
Apa yang terkandung dalam vaksin?
Vaksin mengandung:
- Virus hidup yang dilemahkan dalam dosis yang sangat kecil
- Bakteri /virus yang sudah mati atau bagian dari bakteri dalam dosis yang sangat kecil
- Racun dari bakteri yang dimodifikasi dalam dosis kecil
Apa saja jenis vaksinnya?
- Vaksin hidup mengandung kuman hidup yang telah dilemahkan
- Vaksin tidak aktif (seperti vaksin sel utuh) menggunakan kuman yang dibunuh oleh zat kimia, panas, atau radiasi
- Subunit vaksin (vaksin toksoid, aselular, DNA dan rekombinan) hanya menggunakan bagian tertentu dari kuman
Apakah vaksin tersebut benar-benar aman? Padahal dihasilkan dari virus / bakteri?
Vaksin hanya menggunakan bagian tertentu / keseluruhan dari kuman yang dimatikan / dilemahkan. Tidak memiliki kemampuan untuk menyebabkan penyakit.
Apakah vaksin mengandung bahan kimia berbahaya?
- Aluminium bertindak sebagai bahan pembantu untuk meningkatkan respon imun dari vaksin. Bahkan kandungan aluminium pada ASI lebih banyak lagi.
- Formalin digunakan untuk menetralisir toksin tetanus sehingga menjadi toksoid untuk merangsang imunitas tubuh. Kandungan formalin dalam darah manusia bahkan lebih tinggi.
- Merkuri dalam bentuk organik, etil merkuri berperan sebagai pengawet untuk mencegah kontaminasi bakteri dan jamur ke dalam vaksin
Benarkah ada vaksin yang mengandung merkuri?
Kebanyakan vaksin tidak menggunakan merkuri, kecuali dalam bentuk organik yang disebut thimerosal. Bahan organik ini berasal dari etil merkuri yang mudah dibuang oleh tubuh. Selain itu, jumlahnya sangat sedikit. Kita sebenarnya mendapatkan lebih banyak merkuri dari makanan yang dikonsumsi setiap hari.
Seberapa amankah vaksin tersebut?
Semua vaksin harus lulus uji keamanan yang ketat sebelum disetujui oleh lembaga yang berwenang. Tes ini diatur dalam undang-undang dan biasanya dilakukan selama beberapa tahun ketika vaksin dikembangkan. Keamanan vaksin selalu dipantau setelah digunakan di tengah masyarakat.
Sebelum dipasarkan, vaksin tersebut telah diuji klinis pada ribuan orang dalam penelitian klinis skala besar. Keamanan studi ini diawasi dengan ketat. Proses untuk mendapatkan kelayakan bisa memakan waktu hingga 10 tahun. Karena uji klinis yang ketat, beberapa vaksin yang gagal uji klinis tidak pernah diproduksi untuk penggunaan massal.
Banyak vaksin yang diberikan kepada anak, apakah akan membebani sistem imunnya?
Vaksin tidak membebani daya tahan tubuh anak karena daya tahan tubuh mampu mengatasi berbagai serangan sekaligus. Faktanya, setiap hari anak dihadapkan pada berbagai macam antigen asing.
Bagaimana cara menentukan jadwal imunisasi yang direkomendasikan?
Jadwal imunisasi ditentukan berdasarkan rekomendasi para ahli dan ahli epidemiologi, ahli pencegahan penyakit menular, dan ahli imunologi. Jadwal tersebut dievaluasi setiap tahun berdasarkan data ilmiah terbaru yang tersedia dan penyesuaian dilakukan jika diperlukan untuk memberikan perlindungan terbaik bagi anak-anak terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.
Berapa waktu dan jarak antar suntikan yang ditentukan?
Setiap dosis vaksin dijadwalkan untuk usia anak yang dianggap optimal untuk menghasilkan respon imun terbaik yang diimbangi dengan kebutuhan untuk melindungi bayi dan anak sedini mungkin. Beberapa dosis vaksin perlu diberi jeda dalam jangka waktu tertentu untuk menghasilkan respons protektif.
Mengapa jadwal imunisasi antara dokter swasta, puskesmas, dan rumah sakit berbeda?
Perbedaan jadwal imunisasi pada periode waktu yang berbeda pada beberapa praktik dokter antara lain disebakan oleh sumber referensi yang berbeda, modifikasi untuk memudahkan orang tua atau pertimbangan khusus berdasarkan keadaan bayi dan anak pada saat itu. Jika diperhatikan lebih dekat, jadwal yang tampak berbeda ini umumnya masih dalam rentang jadwal aktif yang direkomendasikan oleh Program Pembinaan Imunisasi dan Satuan Tugas Imunisasi IDAI.
Bolehkah anak yang sakit divaksin?
Bila penyakit yang diderita adalah pilek ringan dan batuk tanpa demam, tetap dapat diberikan vaksinasi, kecuali jika bayi sangat rewel, vaksinasi dapat ditunda 1-2 minggu kemudian.
Kalau mereka minum antibiotik apakah bisa diimunisasi?
Bisa, karena antibiotik tidak mengganggu potensi dari vaksin. Antibiotik yang dikonsumsi bekerja melawan infeksi bakteri yang menyerang tubuh, bukan melawan bakteri yang ada dalam vaksin. Hal ini perlu diperhatikan apabila bayi / anak menderita penyakit atau kondisi tertentu sesuai pedoman umum vaksinasi.
Apakah jadwal imunisasi pada bayi prematur harus ditunda?
Vaksin polio sebaiknya diberikan setelah bayi prematur berumur 2 bulan / berat badan >2000 gram, begitu juga dengan DPT, hepatitis B dan Hib. Setiap bayi prematur memerlukan jadwal imunisasi tertentu, konsultasikan dengan dokter anak.
Mengapa vaksin tidak diberikan satu kali saja?
Satu dosis vaksin hanya dapat memberikan perlindungan yang rendah. Untuk beberapa vaksin, diperlukan tiga atau empat seri dosis untuk mendapatkan efek perlindungan yang optimal. Dosis pertama akan memberikan respon minimal dan dosis berikutnya akan memicu respon imun yang lebih baik dan efek perlindungan yang lebih besar.
Apakah tidak berbahaya jika anak diberikan beberapa jenis vaksin sekaligus?
Itu tidak berbahaya. Beberapa bakteri atau virus yang dimasukkan ke dalam tubuh akan merangsang setiap sel memori tertentu. Yang penting imunisasi dilakukan pada bagian tubuh yang berbeda (misalnya paha / lengan kiri / lengan kanan) dengan menggunakan jarum suntik yang berbeda dan memperhatikan ketentuan umum mengenai vaksin yang diberikan.
Bagaimana dengan anak yang jadwal imunisasinya tertunda?
Bagi yang ketinggalan imunisasi dapat segera diberikan jika kondisi anak sehat. Diskusikan dengan dokter bagaimana cara mengejar imunisasi anak karena setiap kasus berbeda-beda dan harus disesuaikan dengan usia anak pada saat itu. Imunisasi yang tidak sesuai jadwal, tidak lengkap atau tidak pernah diberikan bukan merupakan hambatan untuk melanjutkan imunisasi. Imunisasi yang diberikan telah menghasilkan respon imunologi walaupun masih dibawah ambang batas perlindungan atau belum mencapai perlindungan dalam jangka waktu yang lama, sehingga dokter perlu melanjutkan dan melengkapi imunisasi (catch up) untuk mencapai tingkat perlindungan yang maksimal.
Bolehkah anak yang alergi diimunisasi?
Jika ada anak yang alergi parah terhadap telur, kita harus sangat berhati-hati. Jika ada riwayat reaksi anafilaksis terhadap telur (pembengkakan mulut / tenggorokan, kesulitan bernapas, penurunan tekanan darah / syok) dikontraindikasikan untuk vaksinasi influenza.
Benarkah vaksin bisa menyebabkan autisme pada anak?
Tidak, sebenarnya tuduhan ini berasal dari penelitian Dr. Andrew Wakefield pada tahun 1998 dan terbukti salah. Sebenarnya sudah banyak penelitian lain yang dilakukan di berbagai negara untuk membuktikan apakah tuduhan tersebut benar atau tidak. Dalam kurun waktu 15 tahun, belum ada penelitian yang menemukan bukti adanya kaitan vaksin ini dengan autisme. Bahkan sebuah penelitian yang dilakukan di Jepang menemukan bahwa kasus autisme pada anak terus meningkat bahkan setelah vaksin MMR dihentikan. Jadi vaksin MMR bukanlah penyebab dari autisme.
Apa saja efek samping dari imunisasi?
Banyak anak mengalami efek samping ringan dari imunisasi. Kebanyakan efek samping hanya berlangsung sebentar dan kondisi anak membaik tanpa adanya masalah. Efek samping yang paling umum terjadi adalah kemerahan, nyeri dan bengkak di tempat suntikan, demam ringan, dan anak menjadi rewel.
Mengapa vaksin diberikan pada usia yang sangat dini, bahkan sejak bayi baru lahir?
Sebab penyakit yang dapat dicegah penularannya dengan pemberian vaksinasi biasanya menyerang bayi pada awal kehidupannya, yaitu ketika daya tahan tubuh bayi belum mampu melawan serangan organisme patogen tersebut.
Bagaimana riwayat dari imunisasi?
Imunisasi tidak lepas dari nama Edward Jenner, seorang dokter di Inggris yang memperkenalkan vaksin variola. Namun sebenarnya sebelum Jenner, imunisasi sudah dilakukan di India, China dan negara-negara Muslim seperti Turki. Lady Montagu, istri Duta Besar Inggris di Turki menceritakan kepada dokter Inggris bagaimana praktik imunisasi variola dilakukan oleh dokter Muslim di Turki. Meski Jenner kemudian dikenal sebagai Bapak Imunisasi, fakta sejarah menunjukkan bahwa dokter Muslim sudah memulai bisnis imunisasi sebelum Jenner.
Mengapa jadwal imuniasi ada 2 versi?
Jadwal imunisasi yang terbaik adalah yang sesuai dengan rekomendasi Jadwal Imunisasi Kementerian Kesehatan atau Dinas Imunisasi IDAI. Namun harus tetap memperhatikan kondisi dan riwayat bayi/anak terkait kontradiksi/risiko terjadinya tindak lanjut pasca imunisasi (KIPI) dan permintaan orang tua.
Apa fungsi dari vaksin yang diberikan pada usia sekolah dasar?
Imunisasi yang perlu diulang di Sekolah Dasar adalah campak dan DT (kelas 1, dan TT (kelas 2,3 dan 6). Banyak anak yang sudah mendapatkan vaksinasi pada usia bayi 5 – 7 tahun, 28,3% diantaranya masih terkena campak. Pada usia >10 tahun masih terdapat kasus difteri.
Bagaimana jika bayi memuntahkan vaksin polio?
Apabila muntah terjadi sebelum 10 menit, segera berikan vaksin polio kembali dengan dosis yang sama. Jika muntah berulang, berikan lagi keesokan harinya
Berapa lama jarak antara menyusui dan vaksin polio oral?
ASI dapat diberikan segera setelah imunisasi polio oral pada usia lebih dari 1 minggu. ASI yang diproduksi 1 minggu pertama (kolostrum) mengandung antibodi dengan titer tinggi yang dapat mengikat vaksin polio oral
Jika jarak antar imunisasi lebih panjang dari jarak yang dianjurkan, apakah vaksinasi perlu diulang?
Imunisasi tidak perlu diulangi, karena sistem imun tubuh dapat mengingat rangsangan vaksin sebelumnya. Lanjutkan dengan vaksinasi yang belum diberikan dengan jeda yang telah dianjurkan.
Jika pada imunisasi sebelumnya terjadi tindak lanjut pasca imunisasi, bagaimana dengan jadwal vaksinasi selanjutnya?
Apabila kejadian tindak lanjut pasca imunisasi (KIPI) hanya ringan maka vaksinasi berikutnya sesuai jadwal, namun bila berat maka dosis berikutnya tidak dilanjutkan. Misalnya bila kejadian DPT pasca imunisasi cukup berat maka dosis berikutnya menggunakan vaksin DT.
Bagaimana cara mengatasi anak yang rewel akibat vaksin?
Perbanyak minum, jangan memakai pakaian terlalu tebal, dan bila perlu berikan paracetamol untuk mengurangi nyeri dan demam. Reaksi serius jarang terjadi.
Setelah divaksin BCG, apakah masih ada yang tersisa?
Untuk suntik BCG biasanya memang menimbulkan reaksi berupa peradangan dan nanah, sekitar 3 minggu setelah penyuntikan, yang menandakan adanya reaksi imun (sistem kekebalan tubuh) terhadap imunisasi yang diberikan. Namun tidak langsung, 3 minggu kemudian baru timbul reaksi
Apakah anak yang pernah mendapat MMR masih memerlukan booster campak?
Imunisasi campak diberikan pada usia sekolah dalam program BIAS (bulan imunisasi siswa) sebagai program dari pemerintah. Intinya booster imunisasi campak tidak akan merugikan alias tidak membahayakan anak yang pernah mendapat MMR, justru memperkuat efek dari imunisasi sebelumnya.
Bagaimana cara mengetahui informasi lowongan kerja dan rekrutmen di PT Bio Farma (Persero)?
PT Bio Farma (Persero) membuka lowongan kerja dan melakukan rekrutmen 2 kali dalam 1 tahun berdasarkan kebutuhan perusahaan. Lowongan kerja kami umumkan di website perusahaan dan Media Cetak Nasional. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi menu karir di website ini.
Does Bio Farma accept street vendors for students? Bio Farma accepts street vendors for students from various Universities and Departments
Please send a letter of application for street vendors to PT Bio Farma (Persero) addressed to: Head of Secretariat Section Jl. Pasteur No.28 Bandung 40161 or by fax (022) 2041306
Bagaimana prosedur untuk melakukan kunjungan industri ke PT Bio Farma (Persero)?
Bio Farma menerima kunjungan industri dari berbagai instansi mulai dari TK, SD, SMP, SMA, SMK, Universitas & Dinas Kesehatan baik dari dalam maupun luar negeri. Kunjungan dilakukan pada hari kerja, jumlah peserta maksimal 60 orang (termasuk pendamping). Silakan mengirimkan surat permohonan kunjungan ke PT Bio Farma (Persero) Jl. Pasteur No.28 Bandung 40161 ditujukan kepada : Kepala Komunikasi Perusahaan. Dalam surat permohonan kunjungan cantumkan : Hari dan Tanggal rencana pelaksanaan kunjungan, nomor fax, alamat email dan orang yang dapat dihubungi
Bagaimana jika kita ingin mengajukan program usaha kecil / kemitraan ke PT Bio Farma?
PT Bio Farma (Persero) memiliki program kemitraan untuk meningkatkan usaha kecil agar lebih mandiri dan program bina lingkungan untuk pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN melalui pemanfaatan dana dari sebagian laba perusahaan.
Untuk mendaftar sebagai mitra binaan program Kemitraan, silahkan datang ke kantor untuk mendaftarkan diri dan mengambil proposal pengajuan program kemitraan di
Bagian Kemitraan Gedung Admin 2 lantai 2
Jl. Pasteur No. 28 Bandung 40161 untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor 022 2033755 ext. 37205
Sedangkan untuk pengajuan permohonan bantuan program Bina Lingkungan dapat mengirimkan surat pengantar pengajuan proposal yang ditujukan kepada Direktur SDM & Umum PT Bio Farma (Persero) disertai dengan proposal pengajuan bantuan.
Proposal dapat dikirimkan/diserahkan ke :
Bagian Kemitraan Gedung Admin 2 lantai 2
Jl. Pasteur No. 28 Bandung 40161 untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor 022 2033755 ext. 37205 atau csr@biofarma.co.id
Apakah saya bisa membeli vaksin langsung dari PT Bio Farma?
PT Bio Farma (Persero) tidak melayani pembelian secara langsung, untuk mendapatkan produk Bio Farma silahkan menghubungi distributor kami di kota anda. Untuk mendapatkan informasi mengenai distributor Bio Farma, silakan kunjungi menu distributor di website kami
Apakah Bio Farma melayani imunisasi untuk bayi dan orang dewasa?
Bio Farma memberikan pelayanan publik yaitu pelayanan vaksinasi / imunisasi pada bayi, anak dan orang dewasa. Selain itu kami juga melayani pemeriksaan laboratorium yang terdiri dari kimia darah, hematologi, bakteriologi, TBC / mikologi, serologi, dan lain-lain. Silakan kunjungi Klinik Imunisasi, di Jl. Pasteur No.28 Bandung.
Apakah Bio Farma memberikan beasiswa kepada masyarakat?
Siswa yang berprestasi namun berasal dari keluarga kurang mampu, dan berdomisili di Bandung dan sekitarnya. Kualifikasi target program adalah:
- SD / SMP / SMA / Perusahaan
- Laki-laki atau perempuan.
- Berprestasi (peringkat 1 - 10 / IPK 3,00 - 4).
- Masih aktif belajar
- Memiliki prestasi akademik dan non-akademik yang baik.
- Aktif dalam Kegiatan Kemasyarakatan.
- Tidak terlibat dalam obat-obatan terlarang dan perilaku kriminal. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi PT Bio Farma DKM An Nur, Telepon : 022 203 3755
Apakah Bio Farma melayani permintaan pembelian bahan untuk penelitian dan percobaan?
Bio Farma tidak melayani permintaan pembelian bahan penelitian dan eksperimen
Apakah Bio Farma terbuka bagi pelajar yang akan melakukan penelitian terkait tugas akhir?
Bio Farma menerima pelajar yang akan melakukan penelitian, karena tingginya minat mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi untuk melakukan penelitian, jadwal dan penerimaan diatur sesuai kemauan unit kerja. Silakan mengirimkan surat resmi pengajuan penelitian yang ditujukan kepada PT Bio Farma (Persero) Jl. Pasteur No.28 Bandung 40161
Apa itu Difteri?
Difteri merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Corinebacterium diphtheria, bakteri tersebut sangat berbahaya dan menular sehingga menyebabkan infeksi pada saluran pernafasan, sehingga penderita akan kesulitan bernapas, dan bakteri tersebut akan menimbulkan toksin atau racun yang dapat merusak permukaan saluran pernapasan, mengganggu jantung, saraf dan akhirnya dapat menyebabkan kematian.
Apa saja gejala dari difteri?
Gejala tergantung stadium dimana penderita sakit, gejala awal penderita dapat mengalami peradangan/sakit tenggorokan, demam, pada tenggorokan dapat timbul selaput putih yang menghambat pernafasan.
Siapa yang berisiko terkena penyakit ini?
Orang yang beresiko tentunya adalah orang yang tidak memiliki kekebalan terhadap bakteri difteri, yaitu salah satu orang yang belum mendapatkan imunisasi, atau kesenjangan imunisasi yang terlalu jauh sehingga titer antibodinya menurun bahkan hilang.
Apakah ada kemungkinan menular ke orang dewasa?
Ya, jika tidak mempunyai kekebalan terhadap bakteri ini, bisa tertular, sehingga vaksinasi ini harus dilakukan terus menerus, misalnya pada bayi dengan 3 dosis primer, diberikan booster lebih banyak pada usia 18-24 bulan, dan diberikan lebih banyak ketika mereka menjadi pelajar
Jika nanti ada program vaksin ulang, apakah orang dewasa perlu diberikan juga? Atau sebaiknya titer antibodinya dites dulu?
Tidak perlu tes titer antibodi terlebih dahulu, jika kita merasa sudah lama tidak diimunisasi, bisa langsung minta diimunisasi secara sukarela, Namun kampanye yang dilakukan pemerintah akan ditinjau berdasarkan perkiraan usia kelompok yang paling rentan tertular infeksi bakteri ini.
Seberapa efektifkah pencegahan melalui vaksinasi ini?
Sangat efektif, vaksinasi yang kita lakukan akan menghasilkan antibodi >95% dari orang yang diimunisasi
Bagi pasien yang terkena dampak, apa yang dapat mereka lakukan? Apakah bisa disembuhkan?
Apabila sudah terjangkit tentunya pasien harus mencari pertolongan pada tim Medis / Dokter, sehingga ada beberapa terapi yang diberikan pada pasien tersebut antara lain antibiotik, serum anti difteri, jadi semua terapi harus diberikan secara komprehensif, dan jika semua pengobatan tersedia, maka kemungkinan untuk bertahan hidup bisa saja terjadi.
Berapa fase keparahan dari penyakit ini yang sangat tidak bisa tertolong?
Awalnya biasanya hanya mengeluh demam, nyeri menelan, dan ada gangguan pada saluran pernafasan, kemudian bila sudah menyumbat saluran pernafasan, akan menimbulkan kesulitasn bernapas sehingga lehernya harus dilubangi, lalu jika bakteri sudah menghilangkan toksin maka akan sulit
Lalu apa saran dokter untuk para orang tua?
Kepada para orang tua jangan lupa membawa anak untuk vaksin, ikuti semua jadwal imunisasi dari pemerintah mulai dari bayi, balita, juga pelajar.
Jika kita belum mengikuti jadwal vaksinasi secara lengkap sejak bayi, apakah kita bisa langsung melakukan vaksinasi di usia tersebut?
Bisa. Silakan melakukan vaksinasi sesegera mungkin
Vaksin apa yang mengandung difteri?
Vaksin yang mengandung difteri antara lain: DTP-HB-Hib (Difteri Tetanus Pertussis - Hepatitis B - Haemophylus Influenzae Type B) untuk anak usia 1 - 5 tahun, DT (Tetanus Diphtheria) untuk anak usia 5 - <7 tahun dan TD (Tetanus Diphtheria) ) untuk anak usia >7 tahun. Tidak ada batasan maksimal pemberian vaksin, hingga usia di bawah 19 tahun terutama untuk kampanye
Apakah vaksin tersebut aman?
Masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kualitas vaksin buatan Bio Farma, karena produk dihasilkan melalui pengendalian mutu yang ketat, dan sistem rantai dingin dengan teknologi Vaccine Vial Monitor (VVM) untuk menjamin vaksin berkualitas, aman dan efektif, Vaksin Bio Farma ini telah dipasarkan di > 130 negara, termasuk negara Islam
Apa itu Hepatitis B?
Hepatitis B adalah infeksi serius pada hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Hepatitis B dapat menyebabkan kondisi akut dan kronis pada pasien. Jika sudah memasuki tingkat kronis, penyakit ini bisa membahayakan nyawa penderitanya. Jika tidak segera diobati, penderita hepatitis B kronis berisiko terkena sirosis, kanker hati, atau penyakit hati.
Pada usia berapa kita perlu mendapatkan vaksin Hepatitis B?
Semakin dini anak diberi vaksin Hepatitis B, semakin baik. Oleh karena itu, dalam jadwal imunisasi nasional diumumkan bahwa pemberian vaksin Hepatitis B dosis pertama dimulai sejak bayi baru lahir untuk memutus rantai penularan virus Hepatitis B. Orang dewasa yang belum menerima vaksinasi Hepatitis B ketika mereka berusia di bawah lima tahun perlu mendapatkan vaksinasi untuk melindungi mereka.
Berapa kali kita harus mendapatkan vaksinasi agar mendapat perlindungan optimal terhadap Hepatitis B?
Agar terlindungi secara optimal, suntikan vaksin Hepatitis B harus diberikan secara lengkap sebanyak tiga kali.
Bagaimana jadwal vaksinasi Hepatitis B pada bayi dan dewasa?
Untuk bayi, vaksinasi Hepatitis B pertama kali diberikan 12 jam setelah lahir. Selanjutnya vaksinasi hepatitis B diberikan dalam bentuk vaksin kombinasi pentavalen pada usia 2, 3, dan 4 bulan, kemudian diberikan dosis booster pada usia 18 bulan. Untuk orang dewasa, dapat diberikan dengan jadwal sebagai berikut:
- 0-1-6 bulan - Dosis kedua diberikan satu bulan setelah dosis pertama, dan dosis ketiga diberikan 6 bulan setelah dosis pertama.
- 0-1-2 bulan - Dosis kedua diberikan satu bulan setelah dosis pertama, dan dosis ketiga diberikan dua bulan setelah dosis pertama.
Bagaimana jika karena alasan tertentu (misalnya tuntutan pekerjaan) saya harus menyelesaikan vaksinasi Hepatitis B dalam waktu satu bulan?
Ada jadwal cepat yaitu 0-7-21 hari. Dosis kedua diberikan 7 hari setelah suntikan pertama dan dosis ketiga diberikan 21 hari setelah suntikan pertama. Pengguna jadwal ini disarankan untuk mendapatkan satu dosis booster satu tahun setelah suntikan pertama untuk mendapatkan perlindungan jangka panjang.
Apa saja gejala Hepatitis B?
Hepatitis B sulit dikenali karena gejalanya tidak langsung terasa bahkan tidak muncul sama sekali. Oleh karena itu, banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya tertular. Virus ini biasanya berkembang selama 1-5 bulan setelah terpapar hingga munculnya gejala pertama. Beberapa gejala umum Hepatitis B antara lain:
- Gejala umum yang tidak spesifik, seperti kelelahan, nyeri badan, dan sakit kepala.
- Kehilangan selera makan.
- Mual, muntah dan diare
- Nyeri pada perut bagian bawah.
- Penyakit kuning (dilihat dari kulit dan bagian putih mata yang menguning).
- Urin berwarna gelap dan pekat
Bagaimana cara penularan Hepatitis B?
Hepatitis B dapat menular melalui darah dan cairan tubuh seperti sperma dan cairan vagina. Beberapa cara penularannya antara lain:
- Kontak seksual. Misalnya saja berganti pasangan dan melakukan hubungan seks tanpa pengaman.
- Berbagi jarum. Misalnya penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi darah penderita Hepatitis B.
- Kontak yang tidak disengaja dengan jarum suntik. Misalnya saja tenaga kesehatan (paramedis) yang sering menangani darah manusia.
- Ibu dan bayi. Ibu hamil dapat menularkan penyakit ini kepada bayinya saat proses persalinan.
Apa saja kandungan dalam vaksin Hepatitis B?
Vaksin ini mengandung Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) yang merupakan virus Hepatitis B rekombinan yang dapat merangsang pembentukan sistem kekebalan tubuh terhadap virus Hepatitis B (vaksinasi aktif).
Apakah vaksin Hepatitis B tetap bisa diberikan kepada orang yang pernah menderita hepatitis B?
Tidak, vaksin berfungsi untuk mencegah penyebaran Hepatitis B. Oleh karena itu, jika Anda sudah terinfeksi Hepatitis B, maka pemberian vaksin Hepatitis B sudah tidak berguna lagi.
Jika penderita Hepatitis B tidak segera diobati, apa risikonya?
Jika tidak ditangani dengan baik, hepatitis B kronis dapat menyebabkan gangguan kesehatan jangka panjang, antara lain penyakit hati, pengerasan hati (sirosis), kanker hati, hingga kematian.
Jika seorang ibu hamil mengidap hepatitis B, apakah ia akan menularkannya kepada bayinya?
Virus Hepatitis B dapat menular dari ibu ke bayinya saat proses persalinan. Bagi ibu hamil yang mengidap penyakit hepatitis B kronis harus memberitahukan dan memeriksakan diri secara rutin kepada petugas kesehatan.
Apa yang harus kita lakukan untuk mencegah penularan pada bayi dari ibu hamil yang positif Hepatitis B?
Saat melahirkan, bayi harus segera diberikan vaksinasi Hepatitis B yang disertai antibodi Hepatitis B (imunoglobulin) dalam waktu 12 jam setelah lahir. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter yang menangani persalinan Anda.
Apakah ada efek samping setelah mendapat vaksin Hepatitis B?
Vaksin Hepatitis B merupakan vaksin yang aman dan kebanyakan orang tidak mengalami efek samping yang berarti. Vaksin ini tidak dapat menyebabkan infeksi Hepatitis B. Efek samping yang umum terjadi adalah demam dan nyeri di tempat suntikan. Efek samping lain yang sangat jarang terjadi adalah reaksi alergi parah, diare, sembelit, sakit kepala, nyeri sendi, lemas, dan gatal-gatal pada kulit.
Apakah vaksinasi Hepatitis B cukup diberikan satu kali saja?
Tidak. Diperlukan dosis vaksin lengkap sebanyak tiga kali untuk memberikan perlindungan terhadap Hepatitis B. Jika vaksinnya hanya satu, maka perlindungannya tidak maksimal sehingga Hepatitis B tetap bisa tertular.
Dimana saya bisa mendapatkan vaksin Hepatitis B?
Di fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit, Klinik dan dokter praktik swasta terdekat di kota Anda.
Adakah syarat tertentu yang membuat seseorang tidak bisa mendapatkan vaksin Hepatitis B?
Vaksin Hepatitis B ini merupakan kontra indikasi bagi orang yang alergi atau hipersensitif terhadap komponen dalam vaksin atau sensitif terhadap ragi roti, meskipun hal ini jarang atau dilaporkan.
Upaya apa saja yang perlu dilakukan agar terhindar dari Hepatitis B?
Untuk mencegah penularan virus Hepatitis B, disarankan untuk:
- Terapkan pola hidup bersih dan sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi dan rutin berolahraga.
- Hindari perilaku berisiko dengan:
- Setialah pada pasangan seksual Anda. Jika tidak bisa, lakukan hubungan seksual yang aman dengan menggunakan kondom.
- Jangan berbagi jarum suntik, sikat gigi, handuk, gunting kuku, dan pisau cukur dengan orang lain.
- Hati-hati saat ditato atau ditindik. Pastikan menggunakan jarum yang steril dan baru.
- Bersihkan seluruh benda yang terkena darah menggunakan larutan pemutih dan air dengan perbandingan 1:9.
- Membersihkan atau membuang benda-benda yang digunakan oleh pasien Hepatitis B.
Bagi penderita Hepatitis B, dilarang mendonorkan darah, organ, sperma atau sel. 3. Vaksinasi diri Anda dan keluarga
Jika saya sudah terkena Hepatitis B, apa yang harus saya lakukan?
Jika Anda pernah terkena Hepatitis B, Anda perlu mendapatkan pengobatan. Terdapat konsensus nasional penatalaksanaan Hepatitis B yang dikeluarkan oleh Persatuan Peneliti Jantung Indonesia (PPHI) dalam pengobatan Hepatitis B. Paparan virus ini akan menimbulkan dua keluaran klinis, yaitu: (1) Hepatitis akut yang kemudian sembuh secara spontan dan membentuk kekebalan terhadap penyakit ini, atau (2) Berkembang menjadi kronis. Penderita yang terinfeksi HBV secara kronis dapat mengalami 4 fase, yaitu fase imunotoleransi, fase pembersihan imun, fase inaktivasi, dan fase reaktivasi. Tujuan pengobatan hepatitis B akut adalah mengurangi gejala dengan obat pereda nyeri, menjaga kenyamanan sehari-hari pasien dan keseimbangan nutrisi serta menjaga kekebalan tubuh terhadap virus. Namun pemantauan lebih lanjut terhadap infeksi Hepatitis B perlu dilakukan karena dapat berkembang menjadi hepatitis B kronis. Sedangkan pengobatan hepatitis B kronis bergantung pada tingkat keparahan infeksi pada hati. Penanganan penyakit ini adalah dengan menggunakan obat-obatan yang berfungsi menghambat produksi virus dan mencegah kerusakan hati.
Unduh poster Hepatitis B di sini Klik Disini
1. What is Influenza?
Influenza is a respiratory infection caused by the Influenza virus.
2. Why do I have to be influenza-vaccinated?
Influenza is a highly contagious disease and has a history of becoming an epidemic in various parts of the world. In addition, influenza can cause diseases such as pneumonia, especially in susceptible individuals, to cause death
3. Can the flu virus cause death?
Yes, there are some deadly flu like types A (H5N1) or (bird flu) and A (H1N1) which causes a Spanish Flu epidemic. The epidemic of influenza A (H1N1) that occurred in 1918 has resulted in the loss of 100 million people, exceeding the number of victims of World War. The next pandemic epidemic occurred in 2009, with the H1N1 type virus and attacked 214 countries in the world with the deaths of around 18,449 people.
4. What age can someone get a seasonal influenza vaccine?
Influenza vaccine can be given starting at the age of 6 months.
5. What is the transmission of influenza?
Usually, influenza is transmitted through the air through coughing or sneezing, which will cause mucus sparks that contain viruses. Influenza can also be transmitted through contact with surfaces that have been contaminated by the Influenza virus.
6.What is contained in the Flubio Influenza vaccine?
The HA influenza vaccine is a clear or slightly turbid suspension, containing haemagglutinin, for influenza antigen. Influenza HA vaccine is a suspension given for injection. Each dose of vaccine (0.5 mL) contains strains:
- A/ H1N1 15 p.g HA
- A / H3N2 15 p.g HA
- B 15 p.g HA
7. How many times is the Influenza vaccine given?
Influenza vaccine is recommended to be given once a year. In children under 9 year-old, the initial dose is given twice with an interval of one month, then continued once a year.
8.How many types of flu viruses?
In general, influenza viruses consist of types A, B, and C. Type A can infect humans and animals, and have a history of causing outbreaks and casualties in various parts of the world. Such as: A (H1N1) which caused the Spanish Flu in 1918 and Swine Flu in 2009, A (H3N2) which caused the Hong Kong Flu in 1968. In addition there is an Influenza type B virus that only attacks humans, the symptoms are lighter than type A, but tends to be heavier when it comes to children. Type C usually does not cause symptoms in humans (subclinical). Therefore, Influenza vaccines contain a minimum type A (H1N1), A (H3N2), and type B antigens.
9. What are the side effects after getting an influenza vaccine?
Local reactions can arise such as pain and redness at the location of the injection and systemic reactions such as fever, muscle aches, fatigue. These reactions are individual, generally mild and will disappear after 1-2 days without treatment.
10. Is the Influenza vaccine able to prevent flu from allergies
Allergy sufferers may benefit from administering influenza vaccination, but do not eliminate an individual's susceptibility to allergies.
11. How important is influenza vaccination?
Influenza vaccination will reduce the risk of co-infection (simultaneous infection by several types of influenza virus) and genetic reassortment / rearrangement of genetic material from human influenza (H1N1) and avian influenza (H5N1) viruses in birds, which can attack humans. In other words, preventing the formation of a new type of influenza virus that is more virulent.
12.Is the influenza vaccine really able to prevent someone from coughing and colds?
Influenza Vaccination makes the incidence of Influenza even worse, even if exposed it will usually be lighter than not vaccinated at all.
13. Where can I get an Influenza vaccine?
In health facilities such as hospitals, clinics, and practicing doctors nearby in your city.
14. Are there certain conditions that make a person unable to get an influenza vaccine?
Vaccines should not be used in the following circumstances:
- Allergy of egg, chicken protein or vaccine component
- In cases of high fever, convulsions or acute infections, vaccination must be delayed.
Unduh Poster FAQ Influenza here