4 Pillars for Actions: Economy
Sebagai aset bangsa dan negara, Bio Farma terus berupaya membantu peningkatan kehidupan perekonomian masyarakat Indonesia. Ini merupakan komitmen dari tanggung jawab sosial (corporate social responsibility) Bio Farma, dan menjadi salah satu dari 4 pilar kegiatan CSR-nya. Dalam upaya peningkatan kehidupan perekonomian ini, program yang diberikan terentang dari yang bersifat karitatif hingga yang sifatnya terkait langsung dengan core competence Bio Farma di industri vaksin dan sera. Contoh kegiatan yang sifatnya karitatif adalah membantu penyediaan kebutuhan masyarakat lewat program pasar murah. Difokuskan pada daerah-daerah yang berada di dekat lokasi operasi Bio Farma, program ini menyediakan ribuan paket bahan pokok yang dijual dengan harga terjangkau. Namun, program yang lebih digalakkan Bio Farma adalah yang sifatnya terkait core competence-nya di industri vaksin dan sera. Dan di sini, program yang dilakukan dilandaskan dengan satu filosofi: memberi kail dan memberi tahu bagaimana caranya mengail serta menjual hasil pancingannya. Artinya, Bio Farma melakukan capacity building, membangun ketrampilan warga. Salah satu yang berhasil dilakukan dengan model ini adalah pembinaan pengembangbiakan kelompok petani ikan Koi (Cyprinus Capriyo) di Kampung Cisitu, Desa Sukamulya, Kecamatan Caringin, Sukabumi. Kepada petani binaan yang tergabung dalam Mizumi Koi Farm Sukabumi (MKFS) ini, Bio Farma membantu pengembangbiakan ikan Koi mulai dari menyediakan ikan Koi terbaik dari Jepang, dan yang paling penting: memberikan teknik Biosecure sehingga kolam ikan menjadi aman secara biologi. Lewat teknik Biosecure, ikan terbebas dari sejumlah virus yang mudah menular diantara sesama ikan yang ada di dalam kolam tersebut. “Bio Farma sangat ahli dalam biosecurity. Keahlian inilah yang kami terapkan untuk membantu perekonomian masyarakat,” kata Kepala Divisi CSR Bio Farma, R. Herry. Dengan teknik Biosecure, ikan menjadi lebih produktif, berukuran lebih besar, warna lebih cerah, dan daya tahan hidup lebih kuat. Tak heran, lewat pembinaan ini, Bio Farma berharap bisa mendorong Sukabumi untuk kembali menjadi Sentra Ikan Koi Nasional. Program lainnya adalah hibah 55 domba Garut betina dan 7 pejantan di Kampung Kudang, Kec. Wanaraja, Kab. Garut. Kegiatan ini merupakan upaya Bio Farma membantu pelestarian dan pengembangan indukan plasma nutfah domba Garut. Dengan bantuan ini diharapkan akan muncul domba-domba unggulan yang turut meningkatkan kesejahteraan masyakarat setempat.
Sebagai aset bangsa dan negara, Bio Farma terus berupaya membantu peningkatan kehidupan perekonomian masyarakat Indonesia. Ini merupakan komitmen dari tanggung jawab sosial (corporate social responsibility) Bio Farma, dan menjadi salah satu dari 4 pilar kegiatan CSR-nya. Dalam upaya peningkatan kehidupan perekonomian ini, program yang diberikan terentang dari yang bersifat karitatif hingga yang sifatnya terkait langsung dengan core competence Bio Farma di industri vaksin dan sera. Contoh kegiatan yang sifatnya karitatif adalah membantu penyediaan kebutuhan masyarakat lewat program pasar murah. Difokuskan pada daerah-daerah yang berada di dekat lokasi operasi Bio Farma, program ini menyediakan ribuan paket bahan pokok yang dijual dengan harga terjangkau. Namun, program yang lebih digalakkan Bio Farma adalah yang sifatnya terkait core competence-nya di industri vaksin dan sera. Dan di sini, program yang dilakukan dilandaskan dengan satu filosofi: memberi kail dan memberi tahu bagaimana caranya mengail serta menjual hasil pancingannya. Artinya, Bio Farma melakukan capacity building, membangun ketrampilan warga. Salah satu yang berhasil dilakukan dengan model ini adalah pembinaan pengembangbiakan kelompok petani ikan Koi (Cyprinus Capriyo) di Kampung Cisitu, Desa Sukamulya, Kecamatan Caringin, Sukabumi. Kepada petani binaan yang tergabung dalam Mizumi Koi Farm Sukabumi (MKFS) ini, Bio Farma membantu pengembangbiakan ikan Koi mulai dari menyediakan ikan Koi terbaik dari Jepang, dan yang paling penting: memberikan teknik Biosecure sehingga kolam ikan menjadi aman secara biologi. Lewat teknik Biosecure, ikan terbebas dari sejumlah virus yang mudah menular diantara sesama ikan yang ada di dalam kolam tersebut. “Bio Farma sangat ahli dalam biosecurity. Keahlian inilah yang kami terapkan untuk membantu perekonomian masyarakat,” kata Kepala Divisi CSR Bio Farma, R. Herry. Dengan teknik Biosecure, ikan menjadi lebih produktif, berukuran lebih besar, warna lebih cerah, dan daya tahan hidup lebih kuat. Tak heran, lewat pembinaan ini, Bio Farma berharap bisa mendorong Sukabumi untuk kembali menjadi Sentra Ikan Koi Nasional. Program lainnya adalah hibah 55 domba Garut betina dan 7 pejantan di Kampung Kudang, Kec. Wanaraja, Kab. Garut. Kegiatan ini merupakan upaya Bio Farma membantu pelestarian dan pengembangan indukan plasma nutfah domba Garut. Dengan bantuan ini diharapkan akan muncul domba-domba unggulan yang turut meningkatkan kesejahteraan masyakarat setempat.