Bio Farma Awali Semester II 2017 dengan Entry Meeting Assessment GCG
[:id](Bandung 11/7) Mengawali semester II tahun 2017, Bio Farma melaksanakan Entry Meeting Assessment untuk kegiatan penilaian penerapan Good Corproate Governence(GCG) 2017, pada tanggal 11 Juli 2017 di Gedung Serbaguna Bio Farma. Acara entry meeting yang dihadiri oleh jajaran Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Bio Farma serta perwakilan dari BPKP Jawa Barat, merupakan penilaian GCG yang keenam kalinya sejak tahun 2006, 2007 -2008, 2009 -2010, 2011-2012, 2014 dan tahun 2017 merupakan tahun ke-6.
Penilaian yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penerapan lima prinsip GCG yang dijalankan oleh Bio Farma, telah menunjukan peningkatan sejak 3 tahun terakhir. Dari 85,76 pada tahun 2013, 86,83 2014, dan 2015 87.00. Juliman, Plt Direktur Utama Bio Farma menerangkan, bahwa pencapaian nilai GCG yang meningkat 3 tahun terakhir, bukan merupakan tujuan akhir, penilaain ini merupakan salah satu cara untuk mengetahui, bagaimana Bio Farma mengetahui penerapan GCG Bio Farma, “Hasil penilaian yang diberikan oleh BPKP Jawa Barat mengenai penerapan aspek GCG, merupakan kesempatan yang baik untuk terus melakukan perbaikan dalam hal penerapan GCG, agar bisa menunjukan perbaikan untuk tahun – tahun mendatang”, Ujar Juliman.
Sementara itu, Paruli Lubis, Komisaris Bio Farma mengatakan hasil penerapan GCG yang tercermin dari nilai yang diperoleh, harus diimbangi dengan kinerja perusahaan yang juga menunjukan peningkatan yang signifikan, “Saya meyakini bahwa kinerja Bio Farma tidak terpaut jauh dengan, penilaian penerapan GCG, sehingga kita bisa lebih siap untuk menghadapi tantangan bisnis dimasa yang akan datang, oleh karenanya kami selaku komisaris, berharap Bio Farma dapat terus bekerja sesuai dengan arahan pemegan saham, dan sesuai dengan prinsip GCG”, ujar Paruli. Paruli menambahkan, Bio Farma tetap membutuhkan bantuan dari BPKP Jawa Barat, untuk terus melakukan pendampingan agar prinsip – prinsip tata kelola yang baik tetap terlaksana dengan baik, sehingga cita – cita Bio Farma menjadi perusahaan kelas dunia dapat tercapai.
Kepala Perwakilan BPKP Jawa Barat Deni Suardini, mengatakan pihaknya menyambut baik keinginan Bio Farma untuk tetap konsisten menerapkan prinsip – prinsip GCG, di era globalisasi dan demokratis yang penuh dengan ketidakpastian dan kedinamisan. Untuk itu, perusahaan harus mempunyai tingkat antisipasi yang tinggi terhadap perubahan yang terjadi ”Saya yakin untuk hasil assessment 2016 akan memperoleh tingkat kematangan yang lebih baik dari tahun sebelumya dan bio farma akan menjadi perusahaan yang memperoleh reputasi kepercayaan yang tinggi dibarengi dengan peningkatan laba”, ujar Deni.
----000---
Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi:
N.Nurlaela Arief
Head of Corporate Communications Dept.
Telp (022) 2033755 Fax (022) 2041306
Email : lala@biofarma.co.id
www.biofarma.co.id[:en](Bandung 11/7) Mengawali semester II tahun 2017, Bio Farma melaksanakan Entry Meeting Assessment untuk kegiatan penilaian penerapan Good Corproate Governence(GCG) 2017, pada tanggal 11 Juli 2017 di Gedung Serbaguna Bio Farma. Acara entry meeting yang dihadiri oleh jajaran Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Bio Farma serta perwakilan dari BPKP Jawa Barat, merupakan penilaian GCG yang keenam kalinya sejak tahun 2006, 2007 -2008, 2009 -2010, 2011-2012, 2014 dan tahun 2017 merupakan tahun ke-6.
Penilaian yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penerapan lima prinsip GCG yang dijalankan oleh Bio Farma, telah menunjukan peningkatan sejak 3 tahun terakhir. Dari 85,76 pada tahun 2013, 86,83 2014, dan 2015 87.00. Juliman, Plt Direktur Utama Bio Farma menerangkan, bahwa pencapaian nilai GCG yang meningkat 3 tahun terakhir, bukan merupakan tujuan akhir, penilaain ini merupakan salah satu cara untuk mengetahui, bagaimana Bio Farma mengetahui penerapan GCG Bio Farma, “Hasil penilaian yang diberikan oleh BPKP Jawa Barat mengenai penerapan aspek GCG, merupakan kesempatan yang baik untuk terus melakukan perbaikan dalam hal penerapan GCG, agar bisa menunjukan perbaikan untuk tahun – tahun mendatang”, Ujar Juliman.
Sementara itu, Paruli Lubis, Komisaris Bio Farma mengatakan hasil penerapan GCG yang tercermin dari nilai yang diperoleh, harus diimbangi dengan kinerja perusahaan yang juga menunjukan peningkatan yang signifikan, “Saya meyakini bahwa kinerja Bio Farma tidak terpaut jauh dengan, penilaian penerapan GCG, sehingga kita bisa lebih siap untuk menghadapi tantangan bisnis dimasa yang akan datang, oleh karenanya kami selaku komisaris, berharap Bio Farma dapat terus bekerja sesuai dengan arahan pemegan saham, dan sesuai dengan prinsip GCG”, ujar Paruli. Paruli menambahkan, Bio Farma tetap membutuhkan bantuan dari BPKP Jawa Barat, untuk terus melakukan pendampingan agar prinsip – prinsip tata kelola yang baik tetap terlaksana dengan baik, sehingga cita – cita Bio Farma menjadi perusahaan kelas dunia dapat tercapai.
Kepala Perwakilan BPKP Jawa Barat Deni Suardini, mengatakan pihaknya menyambut baik keinginan Bio Farma untuk tetap konsisten menerapkan prinsip – prinsip GCG, di era globalisasi dan demokratis yang penuh dengan ketidakpastian dan kedinamisan. Untuk itu, perusahaan harus mempunyai tingkat antisipasi yang tinggi terhadap perubahan yang terjadi ”Saya yakin untuk hasil assessment 2016 akan memperoleh tingkat kematangan yang lebih baik dari tahun sebelumya dan bio farma akan menjadi perusahaan yang memperoleh reputasi kepercayaan yang tinggi dibarengi dengan peningkatan laba”, ujar Deni.
----000---
Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi:
N.Nurlaela Arief
Head of Corporate Communications Dept.
Telp (022) 2033755 Fax (022) 2041306
Email : lala@biofarma.co.id