Bio Farma Dapatkan Lisensi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP-P2) Bidang Sertifikasi Biopharmaceutical
(Bandung 18/7) Bio Farma memperoleh Lisensi Lembaga Sertifikat Profesi (LSP-P2) untuk bidang sertifikasi Biopharmaceutical dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) pada tanggal 18 Juli 2022 di kantor Bio Farma Bandung. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua BNSP Kunjung Masehat, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir, Senior Executive Vice President (SEVP) Human Capital & Compliance Disril Revolin Putra, Plt Kepala Divisi Human Capital Service Tjut Vina Irvianti, tim assessor Bio Farma dan tim asesi dari BNSP serta tim LSP, Lisensi diserahkan langsung oleh Ketua BNSP Kunjung Masehat kepada Senior Executive Vice President (SEVP) Human Capital & Compliance Disril Revolin Putra.
BNSP merupakan badan independen yang bertanggung jawab kepada Presiden yang memiliki kewenangan sebagai otoritas sertifikasi personil dan bertugas melaksanakan sertifikasi kompetensi profesi bagi tenaga kerja.
LSP Holding BUMN Farmasi adalah lembaga Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP-P2) milik Holding BUMN Farmasi dengan bidang sertifikasi Biopharmaceutical yang mulai dibentuk pada bulan Juli 2020. Standar yang digunakan oleh LSP Holding BUMN Farmasi adalah Standar Kompetensi Khusus Keahlian Bidang Biopharmaceutical yang dibuat berdasarkan Current Good Manufacturing Practices (cGMP) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Standar ini sudah disahkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan dengan Nomor : KEP.2/1622/LP.00.00/XII/2020 dan memiliki skema sertifikasi sebanyak 68 skema. Sementara ini, standar dibagi menjadi tiga stream bidang kompetensi, yaitu : Unit bidang kompetensi produksi vaksin bakteri, Unit bidang kompetensi produksi vaksin virus dan Unit bidang kompetensi produksi Farmasi
Honesty Basyir, Direktur Utama Holding BUMN Farmasi menyampaikan “Kita memerlukan Sumber Daya Manusia dengan kompetensi yang baik, terutama pada saat pandemi seperti saat ini, terlebih lagi melihat perkembangan industri farmasi yang cepat juga menjadi faktor pendorong kita memerlukan SDM yang berkualitas”.
Sementara itu Disril Revolin Putra, SEVP HC & Compliance Bio Farma, menyatakan bahwa Bio Farma sebagai induk BUMN Farmasi telah diakui secara global dimana produk Bio Farma telah mendapatkan prakualifikasi World Health Organization (WHO) dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Pengakuan ini, telah membawa produk - produk Bio Farma terutama vaksin, digunakan di lebih dari 150 negara.
Dalam upaya menghasilkan produk berkualitas dalam menjamin Kesehatan masyarakat dunia dibutuhkan standarisasi kompetensi karyawan dan pengakuan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) Oleh Lembaga Sertifikasi Profesi yang telah melakukan asesmen terhadap kompetensi utama perusahaan.
Salah satu bentuk mekanisme yang sistematis dan sustainable dilakukan dengan merumuskan standar kualifikasi SDM yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk yang bermutu tinggi dan berdaya saing global serta menjamin kesinambungan Bio Farma. Standar kualifikasi SDM tersebut sebagai acuan dalam mengembangkan program dan kurikulum, dan perusahaan akan menggunakannya sebagai acuan dalam merumuskan kebijakan dalam Pengembangan SDM secara makro.
Standar kebutuhan kualifikasi SDM tersebut diwujudkan kedalam Standar Kompetensi Kerja Khusus Bidang Keahlian yang merupakan refleksi atas kompetensi yang diharapkan dimiliki orang-orang atau seseorang yang akan bekerja di bidang tersebut. Disamping itu standar tersebut harus juga memiliki ekuivalen dan kesetaraan dengan standar-standar relevan yang berlaku pada sektor industr farmasi yang berlaku secara internasional.
“Dengan menjadi LSP ini, akan memberikan pengakuan / recognition terhadap kompetensi karyawan dalam melaksanakan pekerjaan berbasis standar yang ditetapkan, serta memelihara kompetensi yang dipersyaratkan dalam lingkup Holding BUMN Farmasi untuk meningkatkan daya saing perusahaan, baik di tingkat nasional maupun internasional”, ungkap Disril.
Kedepan akan dikembangkan skema bidang Obat Kimia, Obat natural ekstrak dan alat kesehatan sehingga seluruh sertifikasi seluruh karyawan Holding BUMN Farmasi (PT Bio Farma, Kimia Farma, Indo Farma) memiliki kompetensi yang sudah terstandarisasi dan diakui secara global.
Ketua BNSP Kunjung Masehat, menyampaikan bahwa “Lembaga ini tidak hanya berbatas pada internal saja, namun juga dapat melakukan sertifikasi di luaran itu sampai ke supplier-nya. Harapan kita di masa mendatang adalah kita mesti kompetitif dalam segala hal. Tidak hanya dalam konteks sumber daya manusia, tetapi juga dalam konteks konstruktif karena itu yang membuat daya saing kita secara nasional dan internasional dapat dipertanggungjawabkan dalam rangka meningkatkan kompetensi negara. Oleh karena itu, salah satu fungsi BNSP mengatakan bahwa kita harus membuatkan sistem sertifikasi Indonesia untuk pengakuan secara nasional dan internasional. Di masa mendatang, perkembangan yang berkaitan dengan obat-obatan dan kesehatan bergantung pada kita.”