Bio Farma Komitmen Dukung Bulan Imunisasi Anak Nasional 2022
Dalam Pekan Imunisasi Dunia Bio Farma berkontribusi bersama Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan setempat untuk menyelenggarakan suksesnya Pekan Imunisasi Dunia. Bio Farma sendiri telah melakukan edukasi lewat media massa dan publikasi di berbagai platform media Bio Farma. (Foto : Qonita / Corcom Bio Farma)
(Bandung 2/6) Bio Farma ikut serta dalam kegiatan Puncak Gebyar Pekan Imunisasi Dunia (PID) pada 2 Juni 2022 di Lapangan Bio Farma. Acara ini diselenggarakan sebagai rangkaian dari Pekan Imunisasi Dunia yang telah berlangsung pada 16 - 22 April 2022 lalu.
Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja, Asisten Daerah I, Rd Dewi Santika, Kepala Dinas Provinsi Jawa Barat, R Nina Susana Dewi, Direktur Jenderal P2P Kemeterian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu, Direktur Hubungan Kelembagaan Bio Farma, Sri Harsi Teteki, Kepala Dinas Perdagangan dan Industri, Iendra Sofyan, Kepala Biro Administrasi Pemerintahan, Wahyu Wijaya, Ketua PKK Pokja IV, Siska Gerfianti dan Komda PP Kipi, Kusnandi Rusmil.
Dalam sambutannya Maxi Rein Rondonuwu menyampaikan dalam dua tahun ini cakupan imunisasi dasar lengkap rendah. Hal tersebut sudah dirasakan dengan adanya kejadian luar biasa untuk penyakit - penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi mulai merebak kembali.
“Oleh karena itu pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan berkaitan dengan PID dan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) akan melakukan percepatan vaksinasi. Imunisasi yang tertinggal akan kita kejar dengan sasaran menghidupkan kembali posyandu” Ungkap Maxi Rein
Beliau menambahkan, bahwa Menteri Kesehatan RI Budi G Sadikin, menginginkan adanya revitalisasi karena sasaran disamping posyandu, pemeriksaan screening penyakit - penyakit lain yang tidak menular juga bisa dilakukan di posyandu. Ketertinggalan imunisasi ini sangat berbahaya untuk masa depan anak - anak kita kedepan.
Transforamsi kedua dana pilar yg penting terkait imunisasi adalah digitalisasi akan kami lakukan termasuk pada program BIAN. Digitalisasi tersebut sudah mulai kita canangkan di Kepulauan Riau sudah menggunakan digitalisasi ASIK (Aplikasi Sehat IndonesiaKu). Aplikasi ini akan terintegrasi dengan peduli lindungi.
Setiawan Wangsaatmaja juga menyampaikan saat ini Jawa Barat memasuki bonus demografi, yakni usia produktif akan lebih banyak dibandingkan usia nonproduktif. Hingga tahun 2045, usia produktif ini seharusnya mempunyai kualitas dari segi kesehatan dan wawasan yang lebih baik.
“Kita memerlukan anak-anak yang berkualitas untuk mengisi itu (bonus demografi),” kata Setiawan.
Kepala Dinas Provinsi Jawa Barat, R. Nina Susana Dewi menyampaikan, pada hari ini Jawa Barat dipusatkan di Bio Farma memperingati Puncak Gebyar Pekan Imunisasi Dunia.
“Dengan adanya pandemi 2,5 tahun ini, program – program imunisasi jadi menurun baik di Kementerian Kesehatan maupun di Jawa Barat, tentu saja hal itu menyebabkan ada hal-hal yang harus kita cegah, imunisasi menurun itu menyebabkan akan muncul beberapa penyakit yang sebetulnya bisa dicegah dengan imunisasi. Kami melakukan hal ini untuk membangkitkan kesadaran kembali. Kita harapkan sudah ada eradikasi di 2023 untuk imunisasi Campak Rubella dan diharapkan tahun 2026, polio juga eradikasi diseluruh dunia”. Ungkap R. Nina Susana.
Bio Farma sebagai satu-satunya produsen vaksin milik Pemerintah Republik Indonesia berkomitmen menyediakan vaksin dalam program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan oleh Direktur Hubungan Kelembagaan, Sri Harsi Teteki, Bio Farma mendapatkan amanat untuk proses pengadaan semua vaksin program pemerintah dan akan ada penambahan vaksinasi dasar menjadi 14 jenis vaksin dari Kementerian Kesehatan.
“Dalam Pekan Imunisasi Dunia kami berkontribusi bersama Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan setempat untuk menyelenggarakan suksesnya Pekan Imunisasi Dunia. Bio Farma sendiri telah melakukan edukasi lewat media massa dan publikasi di berbagai platform media Bio Farma” ungkap Sri Harsi Teteki.
Sri Harsi Teteki juga menambahakan di masa pandemi ini Bio Farma tidak behenti mendistribusikan vaksin - vaksin. Seperti Vaksin COVID-19 yang sudah didistribusikan mencapai 400 juta dosis sejak Desember 2021 hingga sekarang.
Diharapkan dengan Pekan Imunisasi Dunia ini menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk dapat melakukan imunisasi dasar lengkap sehingga dapat meningkatkan imunitas dari seluruh kelompok agar kita bisa cegah penyakit- penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi dan menjadikan Indonesia lebih sehat lagi kedepannya.
Dalam acara Gebyar Pekan Imunisasi Dunia tersebut Bio Farma memberikan vaksin Flubio (influenza) kepada sekitar 100 peserta secara gratis dan ditutup dengan rangkaian kunjungan ke Museum Bio Farma. (vn)