Bio Farma siapkan strategi Diplomasi Ekonomi Bidang Kesehatan bersama Kemenlu
M. Rahman Rustan, Direktur Utama Bio Farma hadir sebagai pembicara dalam Diskusi panel dengan Tema Optimalisasi Organisasi Kerja Sama Islam untuk Peningkatan Diplomasi Ekonomi Bidang Kesehatan, Kamis, 1 Maret 2018 di Jakarta.
Rahman, menjadi salah satu narasumber fokus membahas pemasaran produk vaksin dan produk Bio Farma lainnya, dengan fokus area ke negara – negara anggota OKI terutama yang berada di kawasan Afrika dan Timur Tengah.
Narasumber lainnya diantaranya Acep Somantri, selaku Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Kesehatan, Freddy M. Panggabean, selaku Direktur Kerja Sama Luar Negeri BNP2TKI, Diana E. Soetikno, selaku Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Badan POM, Ardia Karnugroho, selaku Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia dan pembicara dari Pengurus Pusat Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia.
Acara ini diinisiasi oleh Kementerian Luar Negeri melalui Dirjen Kerjasama Multilateral Kementerian Luar Negeri.
Menurut Febrian A. Ruddyard, selaku Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri dalam sambutannya menyampaikan “acara ini sangat penting untuk mencari peluang kerjasama di bidang kesehatan diantara negara negara OKI dalam 2 hal utama yaitu "source of revenue" dan "source of capacity building", peran aktif Indonesia di organisasi kejasama negara-negara Islam /OKI perlu dimanfaatkan secara optimal”
Hadir pula keynote Speech Alwi Shihab, selaku utusan khusus Presiden RI untuk Timur Tengah dan OKI yang dibacakan oleh Aditya Perdana, selaku Asisten Hubungan Investasi dan Infrastruktur.
M. Rahman Rustan, Direktur Utama Bio Farma menyampaikan, saat ini Bio Farma terus membuka pasar baru di negara-negara OKI, khususnya potensi dalam mendukung Indonesia sebagai Center of Excellence (CoE), dukungan Pemerintah Indonesia dalam marketing diplomacy yg dilakukan oleh Bio Farma dalam membuka pasar negara-negara OKI, karena G to G akan lebih diperhitungkan”
Sesi Diskusi panel dibagi ke dalam dua sesi dengan dua cluster isu utama yaitu (i) produk alat kesehatan dan farmasi dan (ii) Kerjasama Selatan-Selatan dan ketenagakerjaan. Adapun Bio Farma masuk dalam point cluster isu utama (1)
Diskusi panel dipandu oleh Direktur Sosial Budaya dan OINB selaku moderator.
Menurut narasumber dari pihak Kemenlu RI, diplomasi ekonomi adalah salah satu prioritas nasional untuk periode 2014-2019.
Beberapa bidang menjadi fokus utama diplomasi ekonomi Indonesia, yaitu perdagangan, investasi, pariwisata, kerja sama pembangunan, serta penempatan tenaga kerja terampil.
Bidang kesehatan termasuk salah satu yang potensial untuk terus didorong melalui diplomasi ekonomi.
Selain dalam kerangka pemasaran produk kesehatan, diplomasi ekonomi di bidang kesehatan juga dapat digunakan dalam kerangka Kerja Sama Selatan – Selatan dan Triangular, serta penempatan tenaga kerja terampil di bidang kesehatan.
Salah satu forum yang dapat dimanfaatkan untuk memperkuat diplomasi ekonomi di bidang kesehatan adalah Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), yang anggotanya mayoritas berada di kawasan Afrika dan Timur Tengah.
Pada pertemuan para Menteri Kesehatan OKI di Jeddah, Desember 2017, Indonesia diputuskan sebaga Co-Lead Country Coordinator untuk medicines, vaccines and medical technologies. Selain itu, OKI juga menyepakati Indonesia untuk menjadi tuan rumah OIC Centre of Excellence on Vaccines and Biotechnology Products.
Kegiatan ini dihadiri pemangku kepentingan dari berbagai kementerian/ lembaga, serta organisasi non-pemerintah.
*_*
Informasi Media :
N. Nurlaela Arief
Head of Corporate Communications Dept.
Bio Farma
Email: lala@biofarma.co.id