Bio Farma Tingkatkan Daya Saing Melalui Sustainability
(Bandung 11/9) Bio Farma sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang life science kelas dunia yang berdaya saing global, memandang daya saing sebagai suatu yang dapat mempengaruhi performa suatu korporasi. Keunggulan daya saing ini, bisa dipengaruhi dari kualitas produk yang lebih baik dibandingkan dengan pesaing. Namun demikian, kualitas yang lebih baik (higher quality) dalam bisnis farmasi, hanya ada dua kategori yaitu memenuhi atau tidak memenuhi standar dari BPOM atau Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Dalam bisnis farmasi, ada variabel lain untuk memenangkan daya saing tersebut yaitu kualitas yang memenuhi standar WHO, integrated managament system dalam hal Kualitas, Lingkungan, Kesehatan dan Safety (Quality, Environment, Health and Safety) yang lebih baik.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama Bio Farma, M. Rahman Roestan dalam acara Media Gathering Bio Farma, dengan tema “Toward Pharma 2030 Menuju Peningkatan Daya Saing Industri Farmasi Nasional” pada tanggal 11 September 2019 di Maribaya.
"Bisnis farmasi tidak lagi berbicara mengenai kualitas produk yang memang harus memenuhi standar WHO, namun bagaimana perusahaan farmasi harus fokus kepada kepedulian terhadap lingkungan dan kepedulian kepada komunitas sekitar perusahaan. Hal lain yang dapat menentukan daya saing industri farmasi adalah time to market, inovasi baik dalam bentuk produk, proses maupun strategi bisnis ” ujar Rahman.
Semua daya saing di industri farmasi, diharapkan sudah bisa berjalan pada tahun 2030 dimana pada tahun tersebut, akan ada bonus demografi, pergantian kepemimpinan generasi melalui kaum millenial, disrupsi teknologi dan sesuai dengan kebijakan global melalui Sustainable Development Goals (SGDs).
Berkaitan dengan daya saing, menurut Kepala Divisi Pengelolaan Lingkungan dan Sosial Bio Farma, R. Herry, harga dan kualitas dari produk farmasi diseluruh dunia relatif sama. Harus ada pembeda apabila produk Bio Farma ingin mendapatkan tempat di pasar vaksin. Salah satu caranya adalah melalui Tanggung Jawab Sosial (CSR) dan Tata Kelola (GCG) yang mengelola CSR dengan baik.
Transformasi Bio Farma dalam bisnis life Science di kancah global, harus mengikuti prinsip Deklarasi Lima UNIDO (United Nations Industrial Development Organization ) yang mengharuskan Industri untuk menerapkan prinsip distribusi kemakmuran (inclusive), dan menjalankan operasi yang ramah lingkungan (sustainable), dengan menjalankan operasi yang ramah lingkungan, sehingga dapat menghindari penggunaan sumber daya alam yang berlebih dan dapat menghindari dampak negatif dari kegiatan industri.
Bagi Bio Farma sendiri, upaya–upaya pemerataan kemakmuran tersebut sudah dilaksanakan melalui program CSR, yang ditujukan untuk masyarakat yang berada di ring 1 Bio Farma, dengan membantu masyarakat melalui keahlian dalam bidang bioteknologi yang Bio Farma miliki, seperti budidaya ikan Koi Mizumi di Sukabumi, budidaya domba garut dan pemberdayaan masyarakat sekitar geopark Ciletuh.
Menurut R. Herry ada dua aspek yang harus menjadi backbone dalam melaksanakan bisnis yaitu aspek sosial dan aspek lingkungan sesuai dengan UNIDO, harus menjadi hal utama dalam pola bisnis Bio Farma, sehingga yang dilakukan akan memiliki nilai jual, bagaimana mendapatkan energi murah dan bisa dihemat termasuk membuat konsep green technology,
“Bio Farma sudah on track dalam menjalankan prinsip UNIDO, dapat dilihat dari aspek sosial, aspek lingkungan menjadi satu kesatuan untuk mengarusutamakan pada pola Bisnis Bio Farma, dengan filosofi perusahaan dedicated to improve quality of life, yang memiliki makna mendalam yaitu, mengembangkan kualitas kehidupan masyarakat maupun kualitas lingkungan”, ujar Herry.
Bio Farma memulai komitmen untuk ramah terhadap lingkungan dimulai dari kebiasaan / habit dari setiap karyawannya untuk concern terhadap lingkungan. Sehingga pada tahun 2012, Bio Farma memiliki cita – cita untuk produk – produk baru akan menerapkan ramah lingkungan, dimulai pada tahap R&D yang tidak lagi menggunakan bahan – bahan berbasis hewan atau menghasilkan suatu produk yang konsumsi energinya rendah.
Herry menambahkan, program Community Development yang sedang berlangsung antara lain, pengembangan pakan ternak berkualitas tinggi di area Cisarua bekerjasama dengan BPPT maupun kelompok masyarakat tani Cisarua. Selain daripada itu, Bio Farma saat ini tengah mendampingi kelompok masyarakat difabel di sekitar Perusahaan dalam mengembangkan kegiatan ekonomi yang menerapkan nilai-nilai pelestarian lingkungan.
———-***———-
Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi:
Iwan Setiawan
Head of Corporate Communications Dep Bio Farma.
Email : iwan.setiawan@biofarma.co.id
Jl. Pasteur No. 28 Bandung
Telp : 62 22 2033755
Fax : 62 22 2041306