BUMN Farmasi Siapkan Langkah Transformasi Bangun Global Scale Health Care Company
(Kanan-Kiri) Asisten Deputi Bidang Industri Kesehatan Kementerian BUMN, Aditya DhanwantaraKomisaris Utama Bio Farma, Tanri Abeng, , Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, dan Direktur Transformasi dan Digital Bio Farma, Soleh Ayubi, hadir bersama dalam kegiatan Executive Gathering BUMN Farmasi pada tanggal (16/10), yang dihadiri oleh Komisaris dan Direksi seluruh anggota Holding BUMN Farmasi secara hybrid. (Foto : Qonita Roes | Corporate Communication Bio Farma)
(Bandung 16/10) Holding BUMN Farmasi, yang baru terbentuk pada tahun 2020, mulai mempersiapkan langkah transformasi, untuk mewujudkan Global Scale Health Care Company. Tujuan ini bisa dicapai melalui transformasi yang harus dilakukan oleh tiga perusahaan yang berada didalamnya, yaitu Bio Farma sebagai induk Holding, Kimia Farma dan Indofarma.
Tujuan pembentukan Holding BUMN Farmasi ini, untuk menciptakan ketahanan kesehatan, mengingat salah satu dari tujuh agenda pembangunan di Indonesia dalam lima tahun mendatang adalah bagaimana kita memperkuat ketahanan ekonomi, dan yang terkait dalam sektor kesehatan, bagaimana Indonesia bisa mendapatkan ketahanan kesehatan, mengingat jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar, dimana pada tahun 2045 diperkirakan, jumlah penduduk Indonesia akan berjumlah 319 juta jiwa.
Hal tersebut disampaikan oleh pidato singkat secara online, Wakil Menteri I BUMN, Pahala Mansury dalam kegiatan Executive Gathering BUMN Farmasi pada tanggal (16/10), yang dihadiri oleh Komisaris dan Direksi seluruh anggota Holding BUMN Farmasi secara hybrid.
“Seperti arahan yang disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo, bagaimana Bio Farma sebagai BUMN yang menjadi ujung tombak bagaimana kita bisa memastikan Indonesia betul - betul memiliki ketahanan kesehatan akan menjadi tantangan tersendiri seperti pemilihan partnership, pengembangan teknologi , pengembangan human resources, dan hal tersebut akan menjadi fokus kita kedepannya”.
Untuk bisa mewujudkan hal tersebut diperlukan adanya transformasi, untuk meningkatkan value dalam bidang farmasi, seperti melepaskan ketergantungan untuk bahan baku obat, tantangan distribusi dan logistik, dan juga bagaimana kita bisa memastikan masyarakat mendapatkan kualitas layanan kesehatan dan obat - obatan yang baik.
Senada dengan Pahala, Komisaris Utama Bio Farma Tanri Abeng menyampaikan bahwa, holding BUMN Farmasi ini harus menjadi perusahaan kelas dunia, yang bergerak ke arah health care company kelas dunia yang mempunyai skala yang besar, karena memang dengan kekuatan masing-masing dari perusahaan yang tergabung didalamnya, Indonesia akan bisa memiliki industri health care end to end yang dengan skala yang besar.
“Kita bisa bergerak ke arah skala yang besar, melalui mempertahankan konsumen yang sudah ada disamping mencoba mencari konsumen yang suda ada, menata ulang melalui perbaikan portofolio dari produk dan juga Penelitian dan Pengembangan (R&D). Hal ini bisa kita wujudkan melalui proses penciptaan peluang kolaborasi / partnership dalam bidang teknologi dan kapital serta best practice management dengan perusahaan healthcare domestik dan global, Hal ini perlu kita lakukan, mengingat Holding BUMN Farmasi ini harus mulai bergerak pada Januari 2022 mendatang”, ujar Tanri.
Sementara itu, Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, Honesti Basyir menyampaikan, kita harus bisa membuat growth stories ditengah masa pandemi seperti saat ini, mengingat semua anggota BUMN Farmasi, sudah berusia lebih dari ratusan tahun, dimana stakeholder menunggu growth story kita.
“Sebagai perusahaan yang sudah berusia ratusan tahun, kita (Holding Farmasi) diberikan amanah yang luar biasa untuk bisa menciptakan ketahanan kesehatan untuk Indonesia. Untuk mewujudkannya, kita memerlukan transformasi, dengan cara-cara yang extraordinary, dengan memanfaatkan keunggulan - keunggulan yang dimiliki. Dan juga kita harus bergerak dengan kecepatan yang terukur, sehingga Holding Farmasi bisa memberikan value bagi Indonesia, yaitu menciptakan ketahanan kesehatan”, kata Honesti.
Direktur Transformasi dan Digital Bio Farma, Soleh Ayubi, mengatakan bahwa perusahaan yang tergabung dalam holding BUMN Farmasi, memiliki kompetensi dalam bidangnya masing - masing yang sudah tidak diragukan lagi untuk bisa menjadikan Holding Farmasi ini, menjadi perusahaan.
Bagi Bio Farma, bertransformasi menjadi perusahaan healthcare adalah saat ini menjadi penting, karena memang kesehatan menjadi prioritas pemerintah dalam lima tahun kedepan, teknologi dan perkembang bidang kesehatan ini sangat maju sekali, dan harapan konsumen terhadap BUMN Farmasi pun mengalami perubahan.
“Holding BUMN Farmasi, merupakan satu - satunya perusahaan yang memiliki ekosistem yang lengkap, dari mulai riset, manufakturing, distribusi, retail sekaligus asuransi, baik yang dilakukan oleh induk holding maupun dari anak perusahaan Holding Farmasi, sehingga kita memiliki end-to-end yang lengkap”, Ujar Soleh Ayubi. (ed)