Infodemik Sama Berbahayanya dengan Pandemi Covid -19
Saat ini kita hidup ditengah arus informasi yang sangat deras. Tidak perlu repot – repot mencari, bahkan informasi itu datang kepada kita melalui berbagai aplikasi yang ada di Handphone. Pesan dengan mudah di forward dari satu orang ke group lainnya. Ada yang kritis sehingga tidak mudah percaya namun ada yang dengan mudah mempercayai isi pesan yang diterima kemudian dengan ringannya tanpa mememeriksa kebenarannya dikirimkan kembali ke kerabatnya. Terlebih semenjak masa pandemi covid – 19 telah melanda sejak awal tahun 2020. Berbagai informasi terkait covid 19 bermunculan tidak terkendali sehingga kemudian munculah istilah infodemik.
Apa itu Infodemik?
WHO mendifinisikan infodemik sebagai kelebihan jumlah informasi yang beredar dimana beberapa diantaranya akurat dan beberapa ada yang tidak. Infodemik ini menyulitkan orang untuk mendapatkan sumber yang akurat, kredibel dan dapat diandalkan sebagai pedoman. Jika kita perhatikan, informasi yang menyebar ke masyarakat disampaikan oleh orang yang bukan ahlinya, sehingga hanya merupakan opini semata.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat dan melabeli 1.733 hoaks terkait Covid-19 dan vaksin selama pandemic berlangsung. Sungguh mengerikan yah? Padahal setiap orang bertanggungjawab atas apa yang dia tulis dan juga dia sebarkan. Bagi masyarakat yang masih sedikit memahami literasi seputar informasi Kesehatan tentunya akan bingung jika dibanjiri informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Mengapa Infodemik begitu berbahaya?
Banyaknya arus informasi yang beredar, baik fakta maupun hoaks mengakibatkan kebingungan di kalangan masyarakat. Jangankan masyarakat awam, orang-orang terpelajar pun kadang terjebak dalam menerima hoax atau fake news dan bahkan dengan mudah menyebarkannya. Masyarakat semakin cemas, resah, dan khawatir akibat informasi-informasi tersebut.
Salah satu akibat dari infodemik yaitu muncul fenomena panic buying khususnya pada makahan dan peralatan kesehatan guna melindungi diri dari Covid-19, yang berakibat kelangkaan dan naiknya harga-harga peralatan penunjang tersebut. Sumber dari UNESCO, saat ini masyarakat dunia tidak hanya mengalami pandemi karena penyakit. Namun Covid-19 juga menyebabkan disinformasi pandemi yang secara langsung berdampak pada kehidupan banyak orang.
Infodemik juga dapat berakibat fatal hingga menyebabkan korban nyawa. Fenomena itu yang sering muncul di tengah masyarakat, seperti misalnya informasi yang tidak benar mengenai salah satu obat penangkal COVID-19 yang membuat masyarakat justru merasa aman dengan adanya obat tersebut sehingga mengabaikan anjuran protokol kesehatan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa saat ini kita tidak hanya memerangi virus covid 19 namun juga infodemik yang sama berbahayanya. Mari menjadi masyarakat yang lebih cerdas dalam menyaring informasi. Pastikan kebenarannya dan cari informasi dari sumber yang terpercaya. Jangan sampai ikut termakan hoax bahkan jadi bagian yang menyebarkan hoax tersebut agar pandemi ini segera usai.
YM