Jenis Vaksin Covid – 19 Apakah yang Terbaik?
Sampai saat ini negara – negara di dunia ini masih terus menggencarkan program vaksinasi Covid 19 sebagai upaya terbebas dari pandemic covid - 19. Di Indonesia sendiri program vaksinasi Covid - 19 pertama kali dilakukan oleh pemerintah pada 13 Januari 2020 di Istana Negara. Orang yang pertama kali menerima suntikan vaksin buatan Sinovac adalah Presiden Joko Widodo. Kemudian hingga saaat ini, vaksinasi covid 19 diberikan secara bertahap kepada masyarakat.
Mengapa vaksin covid 19 beragam?
Sampai saat ini, di dunia, tidak ada satu pun produsen vaksin yang mampu menyediakan vaksin covid – 19 dalam jumlah banyak dan dalam satu waktu sekaligus. Oleh karenanya di Indonesia sendiri pun terdapat berbagai jenis vaksi covid – 19. Pemerintah Indonesia mendapatkan vaksin melalui 3 cara yaitu melalui multilateral, diplomasi bilateral dan yang terakhir dengan cara produksi mandiri.
Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk mendapatkan vaksin covid – 19 agar masyarakat dapat segera mendapatkan vaksin. Hal ini guna mengejar kekebalan kelompok (Herd Immunity). Untuk mencapai kekebalan kelompok, maka 70% populasi masyarakat di Indonesia harus mendapatkan vaksinasi lengkap.
Jenis - jenis vaksin covid - 19 memiliki kualitas yang sama? Bagaimana efek sampingnya?
Sampai dengan 6 Oktober 2021, terdapat 10 jenis vaksin covid – 19 telah mendapatkan Izin Penggunaan Darurat/ Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan atau BPOM, yaitu terdiri dari Sinovac, Bio Farma, Sinopharm, Moderna, Astra Zeneca, Pfizer, Jhonson & Jhonson, Sputnik V, Cansino Bio, dan JBio. Beberapa vaksin tersebut juga ada yang sudah mendapatkan persetujuan Emergency Use Listing (EUL) dari WHO. BPOM telah menegaskan bahwa semua jenis vaksin Covid-19 yang mendapat EUA telah melalui pengkajian yang intensif terhadap keamanan, khasiat, dan juga mutunya.
Masyarakat yang telah mendapatkan vaksinasi covid-19 merasakan efek samping yang beragam, namun bahkan ada yang merasa biasa saja setelah divaksin. Adapun efek samping vaksin Sinovac dengan derajat berat seperti sakit kepala, gangguan di kulit atau diare yang dilaporkan hanya sekitar 0,1 sampai dengan 1 persen. Selain itu rata- rata efek samping yang muncul seperti nyeri, kemerahan, gatal, pembengkakan, kelelahan, sakit kepala, meriang, mual dan diare.
Efek samping vaksin tidak berlangsung lama, biasanya berlangsung 1 -2 hari. Kemudian tubuh akan terasa normal kembali . Sampai saat ini vaksin masih dinilai sebagai upaya paling efektif dalam pencegahan penyakit menular dan berbahaya. Vaksin covid – 19 dianggap menjadi solusi yang paling tepat selain untuk melindungi masyarakat, tetapi juga memulihkan kondisi sosial dan ekonomi negara yang terkena dampak pandemi. Vaksin yang terbaik adalah vaksin yang tersedia saat ini. Oleh karena itu mari jangan ragu dan segera vaksinasi covid - 19. Mencegah lebih baik daripada mengobati.
YM