Kenali Gejala dan Cara Mencegah Infeksi Rotavirus
Diare masih menjadi permasalahan kesehatan yang signifikan, terutama bagi anak-anak di negara berkembang. Rotavirus merupakan penyebab utama diare berat pada anak-anak di seluruh dunia, dengan hampir semua anak berusia di bawah 5 tahun pernah terinfeksi virus ini, baik dengan gejala ringan maupun berat.
Apa Itu Rotavirus?
Rotavirus adalah virus berbentuk seperti roda yang menyebabkan gastroenteritis dengan gejala utama diare dan muntah-muntah. Virus ini sangat menular dan dapat bertahan lama di permukaan benda, termasuk tangan orang. Anak-anak sangat rentan terinfeksi karena kebiasaan menyentuh dan memasukkan benda ke mulut secara sembarangan.
Gejala Infeksi Rotavirus
Gejala umum infeksi rotavirus meliputi:
- Diare berlangsung 3-8 hari
- Demam
- Muntah
- Nyeri perut
Diare akibat rotavirus sering menyebabkan dehidrasi dengan gejala:
- Jarang buang air kencing
- Pusing
- Mulut dan tenggorokan kering
- Tidak ada air mata saat menangis
- Lemas
- Mata cekung
Dampak Jangka Panjang: Stunting
Diare yang berulang tidak hanya berisiko menyebabkan dehidrasi, tetapi juga dapat menghambat pertumbuhan anak. Infeksi diare berulang menyebabkan hilangnya zat mikronutrien penting yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh, yang berpotensi mengakibatkan stunting.
Solusi: Vaksinasi Rotavirus
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan vaksin rotavirus sebagai strategi pencegahan yang efektif, terutama di wilayah Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Afrika Sub-Sahara.
Jenis Vaksin
- Vaksin Monovalen
- Diberikan 2 kali
- Dosis pertama: usia 6-12 minggu
- Dosis kedua: minimal 4 minggu setelah dosis pertama, maksimal sebelum usia 24 minggu
- Vaksin Pentavalen
- Diberikan 3 kali
- Dosis pertama: usia 6-12 minggu
- Dosis kedua dan ketiga: interval 4-10 minggu
- Dosis ketiga maksimal pada usia 32 minggu
Prosedur Pemberian Vaksin
- Diberikan melalui tetes mulut/oral
- Tidak menggunakan suntikan
- Hanya diberikan pada bayi/anak dalam kondisi sehat (tidak batuk/pilek)
Manfaat Imunisasi Rotavirus
- Mencegah penularan diare akibat rotavirus
- Mengurangi risiko infeksi hingga 98%
- Menurunkan beban ekonomi keluarga akibat perawatan rumah sakit
- Menjaga produktivitas kerja orang tua
- Mendorong perilaku hidup bersih dan sehat
- Mengurangi risiko komplikasi diare dan penyakit pencernaan
Tempat Pelaksanaan Imunisasi
Imunisasi rotavirus dapat dilakukan di:
- Posyandu
- Puskesmas
- Rumah Sakit
- Fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
Dukungan dan Peran Masyarakat
Keberhasilan program imunisasi membutuhkan kolaborasi dari:
- Pemerintah
- Profesional kesehatan
- Organisasi masyarakat sipil
- Sektor swasta
- Mitra pembangunan kesehatan
Masyarakat dapat berkontribusi dengan:
- Menyebarluaskan informasi tentang pencegahan diare melalui imunisasi
- Melengkapi imunisasi bayi sebagai contoh bagi keluarga lain
- Menjaga kebersihan makanan dan menerapkan cuci tangan
Indonesia telah memulai program imunisasi rotavirus secara bertahap sejak 2022, dimulai dari 21 kabupaten/kota. Pada tahun 2024, program ini akan dilaksanakan secara nasional di seluruh Indonesia untuk mempercepat penurunan kesakitan dan kematian akibat diare.
Referensi
Kementerian Kesehatan. 2024. Apa itu Vaksin Rotavirus?
dinkes.acehprov.go.id. 2023. Efektif Cegah Diare Berat, Ini Manfaat Imunisasi Rotavirus