Kunjungan Kerja Kepala BPPT RI ke Fasilitas Produksi RT-PCR Bio Farma
Bandung 02/07/2020) Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Republik Indonesia, Hammam Riza beserta rombongan, mengunjungi kesiapan laboratorium Bio Farma dalam memproduksi Kit diagnostik Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) yang diterima langsung oleh Direktur Operasi Bio Farma, M. Rahman Roestan, Senior Executive Vice President Produksi, Juliman, Direktur Pemasaran Penelitian dan Pengembangan I Bio Farma, Sri Harsi Teteki beserta jajaran Board of Executives Bio Farma secara virtual.
Sri Harsi Teteki dalam sambutannya menyampaikan “Alhamdulillah kami bangga bisa bergabung dengan Task Force Riset Dan Inovasi - 19 (TFRIC-19) bersama BPPT yang bisa menghasilkan sebuah karya anak bangsa yaitu produk BioCov-19 RT PCR Kit, merupakan kebanggaan bagi Bio Farma dan BPPT juga untuk masyarakat luas yang didorong oleh Presiden dalam hilirisasi dari sebuah produk. “ Ujar Sri Harsi
RT PCR sendiri merupakan bagian dari kolaborasi antara Bio Farma, dengan star-up Nusatics dibawah koordinasi BPPT/Ristek-BRIN dalam gerakan Indonesia Pasti Bisa. Bio Farma dengan kompetensinya dibidang bioteknologi memiliki tugas tidak hanya untuk memproduksi saja namun juga untuk validasi, regristrasi dan distribusi RT PCR ke seluruh pelosok Indonesia.
M. Rahman Roestan dalam sambutannya menyampaikan bahwa Bio Farma telah menyiapkan lima skenario untuk penanganan Covid-19. Diantaranya pembuatan RT-PCR kit, dukungan pada terapi plasma konvalesen, pembuatan VTM (Virus Transport Media), serta pembuatan Mobile Laboratorium BSL3.
Bio Farma saat ini masih fokus untuk memenuhi program pemerintah dan dengan adanya RT PCR ini, kita bisa bebas dari impor dan semakin memantapkan Bio Farma sebagai perusahaan lifescience yang produknya bukan hanya vaksin dan anti sera aja, tapi ada kit diagnostik. Kemenkes mengharapkan Bio Farma mampu memproduksi RT – PCR hingga 700 ribu kit per bulannya dengan memanfaatkan fasilitas yang ada di Bio Farma, yang saat ini masih berada di bawah Kementerian Kesehatan. Kemenkes siap membantu Bio Farma untuk melakukan upaya percepatan pengalihan eks fasilitas produksi vaksin flu burung dari Kementerian Kesehatan ke Bio Farma.
“Saat ini, Bio Farma mampu memproduksi sebanyak 50 ribu kit diagnostik per minggu dengan menggunakan fasilitas yang sekarang berlokasi di kawasan Bio Farma. Apabila fasilitas produksi eks produksi vaksin flu burung dapat difungsikan, Bio Farma diharapkan akan mampu secara rutin memproduksi RT PCR sesuai dengan kebutuhan nasional, yaitu sebayak 20 ribu kit per hari atau 700 ribu kit perbulan”, kata Rahman.
Dalam kunjungannya Hammam Riza menyampaikan apresiasi kepada Bio Farma bahwa Badan Penelitian dan Pengembangan Teknologi y “, ini merupakan sebuah wujud dari mimpi kita semua melaksanakan upaya ‘Inovasi untuk Kehidupan’ karena memang Bio Farma merupakan industri life science yang inovasi nya ditujukan untuk kehidupan, kesehatan, kesejahteraan,. Kami berterimakasih dan sangat bangga dimana Bio Farma merupakan bagian dari task force riset inovasi covid 19”. Ujar Hammam
----0000----
Untuk informasi Media, Hubungi :
Iwan Setiawan
Head of Corporate Communications.
Bio Farma
Email : iwan.setiawan@biofarma.co.id
62 22 2033755 ext 5093
www.biofarma.co.id
twitter : @biofarmaID
Instagram :@biofarmaID
Bio Care : 1500810