Luncurkan Logo Terbaru, Holding BUMN Farmasi Siap Berakselerasi Wujudkan Healthcare Ecosystem Terintegritas
Dalam usianya yang ketiga, Holding Bumn Farmasi bertransformasi menjadi menjadi “The Dancing Giant” dalam healthcare ecosystem yang terintegrasi. Salah satunya dibuktinya dengan peluncuran logo baru Holding Bumn Farmasi yang diberi nama Bio Farma Group. Logo Biofarma Group memiliki makna Biofarma Group senantiasa bertransformasi menjadi perusahaan yang selalu terdepan dalam bidang farmasi, dan dengan inovasi dan teknologi menjadi sebuah holding company yang kredibel dan terpercaya.
”Branding baru ini Bio Farma senantiasa bertransformasi menjadi perusahaan yang selalu terdepan dalam bidang farmasi, dan dengan inovasi dan teknologi menjadi sebuah holding company yang kredibel dan terpercaya,” kata Honesti saat membuka rangkai Hut Holding Bumn Farmasi di Grand Ballroom Opus Trirata, Jakarta.
Sebagai grup usaha farmasi yang senantiasa bergerak untuk berkolaborasi dan siap untuk menjadi End to End Global Healthcare Ecosystem bagi seluruh lapisan masyarakat. Holding Farmasi juga dapat begerak, berkolaborasi, bersinergi dan adaptif terhadap berbagai perubahan yang ada sebagai naungan dan sumber kesehatan masyarakat Indonesia doseluruh lapisan.
Kiri-Kanan: Direktur Utama Holding BUMN Farmasi (Bio Farma Group) Honesti Basyir, Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk David Utama, Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansyuri, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama PT Indofarma Tbk dan Direktur Utama PT INUKI (Persero) Heri Heriswan meluncurkan logo baru Bio Farma Group, pada rangkaian HUT 3th Holding BUMN Farmasi di Jakarta, 31 Janauri 2023.
Perhelatan bertema Manifesting Excellence as A Holostic Healtcare Company tersebut, juga diisi dengan peluncuran dua produk Bio Farma yaitu Serviscan dan Medbiz.
Honesti menceritakan, bagaimana Holding Bumn Farmasi yang baru terbentuk di 31 Januari 2020 langsung dikejar-kejar oleh Covid-19. Dengan meluluhlantakkan kebiasaan yang ada, Honesti, Menteri Bumn Erick Thohir dan Menkes Budi Gunadi Sadikin langsung berupaya untuk mencari vaksin.
”Alhamdulillah, di tahun ketiga, kita sudah dalam kondisi akhir dari pandemi,” kata Honesti.
Honesti mengungkapkan, dalam perjalanannya Bio Farma telah mendistribusikan sebanyak 400 juta dosis vaksin ke 17 ribu pulau. Upaya tersebut tentu bukan hal yang sederhana. Terlebih, pemerintah menargetkan Bio Farma dengan 3 A: Available, accessibility dan affordability.
”Dan kami berusaha untuk menjawab ultimate gol tersebut dengan tiga A, pertama Availability yaitu bagaimana semua produk dan layanan farmasi kesehatan itu bisa dinikmati oleh masyarakat indonesia, yang kedua adalah accessibility, bagaimana kemudahan pada produk agar bisa dinikmati, dan yang ketiga ada affordability di mana harganya dapat dijangkau” ungkap Honesti.
Dia menegaskan, Holding Bumn Farmasi akan berupaya semakin baik untuk mencapai Kesehatan holistik. Keberhasilan pencapaian tersebut akan menjadi mildstone untuk Holding Kesehatan Indonesia.
Menteri BUMN yang hadir diwakili oleh Wakil Menteri Bumn 1 Pahala Nugraha Mansury mengatakan, apa yang dilakukan Holding Bumn Farmasi merupakan sebuah prestasi. Sebab, telah melewati beragam kondisi, mulai dari pandemi, PPKM, menghadapi kekurangan fasilitas rumah sakit dan lain-lain.
”Tentu apa yang diharapkan bisa lebih dari itu. Frame work, ke depan adalah penciptaan nilai, value creation,” tegasnya.
Pahala memandang, apa yang ada di Holding Bumn Farmasi ini sudah lengkap dari hulu ke hilir. Tinggal membuat model bisnis inovasi, yang menunjang ketahanan bidang kesehatan. ”Peran Bumn Farmasi group, perlu ditingkatkan. Momentum ini harus dimanfaatkan dengan menciptakan nilai mendorong ketahanan bidang Kesehatan seperti amanat presiden,” tegasnya lagi.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, berterima kasih pada holding, karena turut dalam pembangunan Kesehatan karena turut berkontribusi dalam pembangunan Kesehatan Indonesia. Mulai dari penyediaan produk farmasi, vaksin dan alat kesehatan hingga pemerataan akses kesehatan di pelosok negeri.
”Tapi jangan berbangga hati. Sebab perjalanan masih jauh. Holding Bumn Farmasi harus menghasilkan margin yang baik dengan model bisnis yang tepat,” jelasnya.
Dia menilai, pemerintah mengucurkan anggaran yang besar untuk mandatory screening pada penyakit jantung, kanker dan hipertensi. Tinggal, bagaimana Bio Farma menamfaatkan momentum tersebut agak bisa terserap dengan baik.
Terlebih, model screening test akan semakin mudah didapatkan. Salah satunya dengan model rapid test. ”Ke depan, Kementerian Kesehatan akan berupaya bagaimana Posyandu itu bisa menyediakan rapid test untuk gula darah, kolesterol hingga hipertensi. Jangan sampai Holding Bumn Farmasi kalah dengan teknologi jam pintar,” tegasnya.
Masih dalam rangkaian HUT Holding BUMN Farmasi tersebut, Bio Farma meluncurkan dua produk terbarunya yaitu Serviscan dan Medbiz. CerviScan merupakan deteksi dini kanker serviks dengan menggunakan metode pengambilan urine yang kemudian diperiksa di laboratorium menggunakan alat PCR. Sementara Medbiz merupakan platform marketplace end-to-end, untuk distribusi produk obat-obatan dan alat Kesehatan. Medbiz lahir sejalan dengan tujuan pembentukan Holding BUMN Farmasi, yaitu untuk menciptakan inovasi bersama dalam penyediaan produk farmasi yang terintegrasi, cepat dan efisien untuk mendorong terciptanya ekosistem kesehatan berbasis digital di Indonesia.
Terakhir namun tidak kalah penting, perhelatan juga diisi dengan MoU dengan PT Bank Rakyat Indonesia, PT FitAja Digital Indonesia, PT K24 Klik Indonesia, PT Hero Supermarket Tbk, Pt Bundamedik Tbk, Pt Prudential Life Assurance Indonesia dan Pt Sandhiguna Widya Proteksi.
Untuk Informasi Media, Hubungi :
Iwan Setiawan
Head of Corporate Communications PT Bio Farma (Persero)
Hp. 081321174856, Email : iwan.setiawan@biofarma.co.id