Memberikan Kontribusi Aktif di Masa Pandemi: Peneliti Bio Farma Menerima Penghargaan dari Kemenkes RI
Gambar : Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono bersama Jajaran Kemkes RI pada sesi penyerahan penghargaan kepada praktisi uji klinis.
Peneliti Bio Farma mendapatkan apresiasi dari Kementerian Kesehatan RI pada acara peluncuran Indonesia Clinical Research Centre (INA-CRC) yang diselenggarkan pada Rabu, 16 Oktober 2024 di Jakarta. Apresiasi diberikan dalam bentuk penghargaan atas kontribusi aktif peneliti Bi Farma dalam menangani pandemi Covid-19.
Kegiatan dengan tema “Inovasi dan Kolaborasi : Era Baru Penelitian Klinik di Indonesia” ini dihadiri oleh Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin secara daring (online), Wakil Menteri Kesehatan RI, dr. Dante Saksono Harbuwono, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, dr. Azhar Jaya, dan Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Lucia Rizka Andalucia.
Penghargaan diserahkan secara langsung oleh Wakil Menteri Kesehatan RI, dr. Dante Saksono Harbuwono kepada perwakilan peneliti dari Bio Farma yaitu Rini Mulia Sari, selaku Kepala Divisi Pengembangan dan Uji Klinis Global Bio Farma.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa terjadi penurunan signifikan terkait Perkembangan Penelitian Klinis di Indonesia sejak 20 tahun terakhir.
“Indonesia saat ini hanya menduduki peringkat 5 di tingkat Asia Tenggara untuk jumlah uji klinis yang dilakukan, dan hanya berkontribusi pada angka 4% dari uji klinis global di Asia Tenggara selama kurun 2015 – 2020. Pandemi Covid-19 menjadi titik balik yang menegaskan pentingnya ekosistem uji klinis yang tangguh.” Papar Budi.
Budi menambahkan untuk meningkatkan perkembangan uji klinis guna menghadirkan layanan kesehatan yang lebih baik, maka Kementerian Kesehatan memberikan respons strategis dengan meluncurkan INA-CRC.
“Dengan INA-CRC, kami harapkan layanan kesehatan di Indonesia dapat semakin maju, dan mendorong peneliti-peneliti di masa mendatang untuk terus memberikan kontribusi positif kepada masyarakat Indonesia dengan inovasi kesehatan terbaru dalam rangka meningkatkan ketahanan kesehatan Indonesia.” Tambah Budi.
Wakil Menteri Kesehatan RI, dr. Dante Saksono dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap keberhasilan pengembangan penelitian di Indonesia yang terwujud atas hasil kinerja yang baik dari berbagai stakeholder.
“Keberhasilan penelitian klinis tidak dapat dicapai dari upaya pemerintah saja, diperlukan usaha bersama dari seluruh pemangku kepentingan, seperti industri farmasi, universitas, rumah sakit, serta lembaga penelitian lainnya. Saya menyampaikan terima kasih atas kepada seluruh pihak yang telah menyampaikan kontribusi terbaiknya untuk perkembangan penelitian klinis di Indonesia. Mudah-mudahan kedepannya melalui INA-CRC, Indonesia dapat menjadi sumber rujukan global untuk riset klinis.” Papar Dante.
Apresiasi disampaikan kepada 15 praktisi peneliti uji klinis dari berbagai instansi dan lembaga, diantaranya adalah 5 peneliti dari Bio Farma yang terdiri dari Kepala Divisi Pengembangan dan Uji Klinis Global, VP. Pengembangan Translasi Produk Life Science, Neni Nurainy, Kepala Divisi Sains dan Pengujian Praklinis, Kepala Divisi Pengembangan Produk Life Science, Acep Riza, serta almarhum dr. Novilia Bachtiar yang pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Surveilans dan Riset Klinis Bio Farma.
Diwawancarai pada kegiatan tersebut, dr. Rini Mulia Sari menyampaikan ucapan syukurnya atas apresiasi yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan RI kepada peneliti Bio Farma.
“Kami merasa terhormat atas apresiasi yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan kepada peneliti-peneliti di Bio Farma, sebagai bentuk apresiasi kepada peneliti atas kontribusi aktif dalam penanganan pandemi COVID-19. Penghargaan ini juga kami dedikasikan kepada rekan dan sahabat kami yang telah mendahului kami yaitu dr. Novilia Bachtiar. Semangat beliau dalam bertugas di masa pandemi menjadi inspirasi bagi kami di Bio Farma.” Ungkap Rini.
Bio Farma sebagai salah satu badan usaha milik negara (BUMN) memiliki peran penting dan kontribusi aktif pada masa penanganan pandemi Covid-19. Bio Farma merupakan induk holding BUMN Farmasi (Bio Farma Group) yang dibentuk pada Januari 2020. Bio Farma Group melakukan koordinasi dan mengorkestrasi penyediaan layanan kesehatan dari hulu hingga ke hilir di masa pandemi. Bio Farma Group yang terdiri dari Bio Farma, Kimia Farma, dan Indofarma menyediakan alat pemeriksaan dini, produk vaksinasi untuk pencegahan, produk obat-obatan untuk meredakan gejala Covid-19.
INA-CRC (Indonesia Clinical Research Centre) dibentuk untuk menjembatani gap yang ada pada kebutuhan masyarakat Indonesia untuk akses layanan medis tingkat lanjut (advanced medic solutions), INA-CRC dapat menjadi wadah bagi riset klinis untuk menghadirkan layanan kesehatan terdepan untuk masyarakat Indonesia.
--0ym0--
Untuk Informasi Media, Hubungi :
Komunikasi Perusahaan
PT Bio Farma (Persero)
Corcom@biofarma.co.id