Mengenal Vaksin HPV, Pencegahaan Kanker Serviks Sejak Dini
Kanker serviks merupakan pembunuh terbesar kedua dan salah satu pemboros biaya kesehatan terbesar di Indonesia. Pada tahun 2021, terdapat 36.633 kasus kanker serviks di Indonesia. Namun, masih ada ruang untuk perbaikan dalam hal angka kematian. Sebagian besar kasus disebabkan oleh Human Papillomavirus, atau HPV. Kanker serviks dapat dicegah, meskipun merupakan penyakit dengan risiko kematian yang tinggi. Salah satu tindakan pencegahan yang paling penting adalah imunisasi HPV.
Pemerintah berupaya untuk membuat sistem kesehatan di Indonesia menjadi lebih kuat dan inovatif. Pemerintah ingin meningkatkan pelayanan kesehatan dengan lebih berfokus pada pencegahan dan promosi kesehatan. Hal ini termasuk memperkenalkan vaksin baru, seperti vaksin HPV, ke dalam program imunisasi nasional.
Mengenal Vaksinasi HPV
Vaksin HPV adalah berupa melindungi dari virus HPV, yang menyebabkan kanker serviks dan kanker lainnya. Vaksin ini menghentikan infeksi HPV dan menurunkan risiko kanker genital. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa vaksinasi HPV harus dimasukkan ke dalam program imunisasi dasar untuk mencegah kanker serviks, yang merupakan salah satu kanker yang paling sering terjadi pada wanita.
Program imunisasi serviks sangat gencar diupayakan pemerintah Indonesia demi menekan angka pengidap kanker serviks di Indonesia. Mengingat Indonesia tercatat mengalami kematian terbesar akibat kanker serviks. Program ini diharapkan dapat menjadi program yang paling efektif dalam mengurangi beban penyakit dan melindungi generasi mendatang dari masalah kesehatan yang serius jika cakupannya luas.
Target Usia Pemberian Vaksin HPV
WHO menyarankan pemberian vaksin HPV kepada anak perempuan mulai usia 9 tahun dengan jadwal dosis tertentu.
Anak dan Remaja
- Satu atau dua dosis dalam selang waktu 6-12 bulan bagi anak usia 9-14 tahun
- Satu atau dua dosis dalam selang waktu 6 bulan bagi remaja usia 15-20 tahun
Dewasa
- Dua dosis dalam selang waktu 6 bulan bagi perempuan berusia di atas 21 tahun
Pemberian vaksin HPV tidak disarankan bagi perempuan berusia di atas 26 tahun. Pemberian vaksin HPV di saat usia jika lebih dari 26 tahun, khasiat dari vaksin tidak akan berjalan maksimal apabila sebelumnya sudah terpapar virus HPV.
Prosedur Pemberian Vaksin HPV
Prosedur pemberian vaksin HPV terdiri dari serangkaian langkah yang harus diikuti untuk menjamin keamanan dan kemanjuran vaksinasi. Langkah-langkah berikut ini biasanya dilakukan sebelum vaksinasi:
- Konsultasi Awal : Sebelum menerima vaksin, pasien akan terlibat dalam sesi tanya jawab dengan dokter mengenai riwayat medis, alergi, dan gaya hidup mereka, termasuk aktivitas seksual. Hal ini sangat penting untuk mencegah potensi reaksi alergi terhadap vaksin.
- Penjelasan Vaksin : Dokter akan menjelaskan kelebihan dan kekurangan vaksin HPV dan menjawab pertanyaan yang mungkin dimiliki pasien.
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penting nya untuk deteksi kanker serviks sejak dini dan mengajukan diri untuk mendapatkan vaksinasi HPV demi mewujudkan Wanita Indonesia terbebas dari kanker serviks.
Referensi:
kemenkes.2024.Skrining Kanker Leher Rahim Dengan DNA HPV, Pegawai Kemenkes: Alhamdulillah Gratis
Kemenkes.2024.Vaksin HPV, Mencegah Kanker Leher Rahim Demi Mewujudkan Generasi Sehat
World Health Organization (WHO).2023.National Launch of Human Papillomavirus (HPV) Immunization Expansion
Kemenkes.2022.Wanita Beresiko Terkena Kanker Serviks