Menteri Keuangan Sri Mulyani Meninjau Fasilitas Riset dan Dukung Bio Farma untuk Pengembangan Ekspor Vaksin
Jum’at, 26 April 2019, Sri Mulyani meninjau fasilitas riset dan pengembangan vaksin Bio Farma di Bandung. Kunjungan Sri Mulyani ini untuk mengetahui lebih lanjut kesiapan Bio Farma, setelah pada 16 April 2019, Direksi Bio Farma melakukan audiensi dengan Menteri Keuangan terkait rencana pengembangan ekspor dan kerja sama Bio Farma dengan berbagai lembaga internasional.
Rahman Roestan, Direktur Utama Bio Farma menyampaikan bahwa saat ini Bio Farma mendapat banyak kepercayaan dari lembaga internasional.
Selain kerja sama dengan Bill and Melinda Gates Foundation, PATH, UNICEF dan WHO, terdapat potensi kerjasama dengan pemerintah Maroko dalam pengembangan fasilitas produksi vaksin dan produk biologi lainnya”
“Saat ini tim Bio Farma sedang berada di Maroko untuk mendiskusikan lebih lanjut tentang kerjasama ini” tambah Rahman
Terkait dengan rencana berbagai kerjasama Bio Farma dengan pihak luar negeri, Menteri Keuangan menyampaikan bahwa pemerintah, dalam hal ini melalui Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (KPEI) mendukung pengembangan usaha Bio Farma dan akan melakukan pendampingan penuh khususnya mengenai pemberian fasilitas pembiayaan, penjaminan dan asuransi”
Bersamaan dengan peninjauan Sri Mulyani ke Bio Farma sekaligus mengecek langsung fasilitas riset dan pengembangan vaksin, paska dibentuknya Center of Excellence Vaccine , Organization of Islamic Cooperation (OIC) di Gedung Riset Bio Farma.
Menteri Keuangan juga meninjau pelaksanaan investasi gedung-gedung dan mesin-mesin fasilitas produksi beserta penunjangnya, untuk meningkatkan kapasitas produk.
“Dengan kemampuan Bio Farma untuk memproduksi vaksin secara mandiri, sehingga bisa lebih efisien dari anggaran karena diproduksi di dalam negeri.
Produksi vaksin untuk kemandirian agar tidak di dominasi oleh negara-negara maju. Khususnya untuk menjaga ketersediaan produk vaksin di dalam negeri maupun pemenuhan vaksin untuk negara-negara berkembang, serta negara yang tergabung dalam organisasi kerjasama Islam (OKI)” tambah Sri Mulyani
M.Rahman menjelaskan proses, manufacturing, kompleksitas vaksin dan produk life science serta menjelaskan pengembangan bahan baku produk.
Menteri Keuangan juga mendorong agar Bio Farma memanfaatkan secara optimal fasilitas bea masuk dan impor barang modal.
“Bio Farma mampu menghasilkan vaksin sendiri, masyarakat dapat menerima manfaat vaksin yang berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau, karena sebagain besar bahan baku vaksin merupakan hasil periset dalam negeri” tutup Rahman.
---*---
Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi:
Nurlaela Arief
Head of Corporate Communications Dept.
Bio Farma
(022) 2033755 ext 37412
Email : lala@biofarma.co.id
Biocare : 15000810