Pengakuan Nursiah, Ibu dengan Anak Penderita Rubella
JAKARTA (18/9/2018) - Ibu Nursiah, 47 tahun, warga Lhokseumawe, Aceh, tak pernah mengira bahwa anak keduanya yang bernama Syakila harus menderita penyakit Rubella akibat tertular saat dirinya hamil. Akibat penyakit tersebut, syakila yang saat ini berusia 7 tahun itu tidak dapat tumbuh kembang sebagaimana anak seusianya.
Berkaca dari pengalamannya, Ibu Nursiah pun mengajak seluruh masyarakat untuk turut menyukseskan programn Vaksin Measles Rubella (MR) yang digelar oleh Pemerintah, sehingga apa yang dialami oleh dirinya tidak dialami orang tua lainnya.
Hal tersebut Ibu Nursiah ungkapkan dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 dengan tema "Jalan Panjang Fatwa MUI Vaksin MR", bertempat di Ruang Serba Guna Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Selasa (18/9/2018).
"Harapan saya pada ibu-ibu atau yang antivaksin, tolong lah jangan mengatakan vaksin itu tidak benar, haram. Bagaimana kalo ibu-ibu sendiri mengalami? Saya yang mengalami, kami ada komunitas ibu-ibu yang anaknya Rubella. Keluhan kami sama, kami saling menguatkan. Rubella itu ada," tuturnya.
Lebih lanjut Ibu Nursiah menceritakan awal mula dirinya tertular Rubella saat kehamilannya berusia 2 bulan. Pada saat itu Ia dan suami mengira yang Ibu Nursiah alami adalah Campak karena ada memar-memar merah di kulit.
"Hamil ke 6 bulan, saya rutin ke dokter kandungan, tapi dokter bilang tidak ada apa-apa, mungkin karena USG tidak bisa membacanya. Pada usai 6 bulan itu, bayi sempat tidak bergerak lalu dikasih obat sama dokter. Saat hari kelahiran juga terjadi yang sama, jadi saya memutuskan operasi sesar. Ananda sempat tidak menangis saat lahir sehingga langsung dirawat ke ICU," terangnya.
Ibu Nursiah mengaku akibat penyakit Rubella ini, seiring berkembangnya Syakila, anak bungsunya itu terus mengalami bermacam-macam penyakit yang mengharuskanya dioperasi.
"Anak Rubella bermasalah berat badan, kami harus operasi jantung, harus nunggu berat badannya naik dulu, lalu harus operasi mata, harus nunggu lagi berat badan naik. Pendengarannya juga terganggu. Jad harapan saya jangan lihat haramnya. Bagaimana kalo mengalami seperti yang kita alami, masihkah haram?," ujarnya.
Ibu Nursiah pun berpesan kepada Pemerintah agar imunisasi juga diterapkan kepada orang dewasa, karena lingkungan juga berkontribusi dalam penularan Rubella.
"Tolong perhatian, imunisasi juga kepada orang dewasa juga, tidak hanya pada anak-anak, karen dampaknya pada ibu hamil. Dan untuk daerah, Aceh khususnya, gimana nasib anak-anak Aceh jika tidak diimunisasi? Apakah mau anak-anak Aceh seperti anak saya Syakila?" tandasnya.
Turut hadir sebagai narasumber dalam FMB 9 kali ini Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Plt. Deputi Bidang Pengawasan Obat dan NAPPZA Reri Indriani, Direktur Utama PT Bio Farma M Rahman Rustan, dan Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin.
Kegiatan FMB 9 juga bisa diikuti secara langsung di: www.fmb9.id, FMB9ID (Twitter), FMB9.ID (Instagram), FMB9.ID (Facebook), dan FMB9ID (Youtube)