Pentingnya Vaksin HPV Bagi Wanita
Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari World Health Organization (WHO) mencatat, total kasus kanker di Indonesia pada 2020 mencapai 396.914 kasus dan total kematian sebesar 234.511 kasus. Kanker Serviks menempati posisi kedua setelah kanker payudara mengenai kasus penyakit kanker di Indonesia. Pada penyakit Kanker Payudara sekitar 65.858 kasus atau 16,6% dari total 396.914 kasus kanker. Kanker Serviks menempati urutan kedua dengan jumlah 36.633 kasus atau 9,2% dari total kasus kanker. Lalu pada kasus kanker yang banyak dialami wanita pun Kanker Serviks juga menempati posisi kedua sekitar 36.633 atau 17,2% dari total 213.546 kasus kanker yang dialami oleh wanita. Hal itu menunjukan bahwa penyakit kanker serviks itu sangatlah berbahaya terutama bagi wanita.
Kanker Leher Rahim atau yang biasa kita sebut dengan Kanker Serviks merupakan salah satu jenis penyakit kanker yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di dalam tubuh . Pertumbuhan sel abnormal ini dapat merusak sel normal di sekitarnya dan di bagian tubuh yang lain. Namun Kanker Serviks sebagian besar disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui hubungan seksual yaitu human papillomavirus (HPV). Virus ini dapat menyebabkan infeksi kulit termasuk kutil alat reproduksi dan dapat berkembang menjadi kanker. HPV dapat menular secara langsung ketika kita melakukan kontak langsung dengan penderitan terutama saat berhubungan seksual. Hal itu dapat kita cegah dengan mendapatkan vaksin kanker serviks terutama anak-anak yang memasuki masa remaja.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menjelaskan vaksin HPV ini ditambahkan kedalam program imunisasi lengkap karena untuk mengurangi angka kematian pada seorang ibu. Beliau mengamati bahwa terdapat dua masalah besar di indoensia. Satu diantara dua itu adalah banyaknya kasus kematian yang terjadi pada seorang ibu akibat kanker paydara dan kanker serviks.
Beliau mengatakan bahwa program ini sebenarnya sudah dilakukan cukup lama dan menunjukkan hasil yang baik.
“Jadi di daerah-daerah seperti Yogja itu sudah dilakukan dan hasilnya baik. Kita pengin agar ini (vaksinasi HPV) cepat-cepat bisa diluncurkan secara nasional untuk bisa menurunkan kematian ibu yang disebabkan oleh serviks cancer, karena kanker makin lama makin naik kematiannya di Indonesia,” ucapnya.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI dr. Maxi Rein Rondonuwu menambahkan introduksi vaksinasi HPV telah dilakukan di beberapa kabupaten/kota salah satunya Yogya.
“Itu hasilnya baik mengurangi insiden daripada kanker serviks. Makanya kami perluas tahun ini arahan pak menteri untuk menambah di 8 provinsi jadi 4 provinsi di Jawa dan Bali, dan 3 provinsi di Sulawesi (Provinsi DKI Jakarta, D.I Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Bali) yang ditargetkan selesai tahun 2022,” tutur Dirjen Maxi.
Untuk efek samping setelah melakukan vaksinasi ini tidaklah memiliki efek yang membahayakan, bahkan vaksinasi dapat dilakukan oleh ibu menyusui juga. Beberapa efek yang sering dikeluhkan seperti bengkak, nyeri dan kemerahan di sekitar lokasi suntikan serta sakit kepala.
Oleh karena itu, mari kita turunkan angka kematian yang diesebabkan oleh kanker serviks dengan melakukan vaksinasi kanker serviks yang dilakukan oleh pemerintah dan rumah sakit terdekat anda.