Vaksin Flu Trivalen yang Direkomendasikan di Indonesia Sesuai Anjuran WHO untuk 2024 - 2025
Setiap tahun, vaksin flu memainkan peran penting dalam melindungi masyarakat dari serangan virus influenza yang sering bermutasi. Vaksin flu semakin banyak digunakan di Indonesia, terutama ketika musim hujan tiba di mana penyebaran virus flu lebih cepat terjadi. Saat ini, perubahan signifikan terkait jenis vaksin flu yang direkomendasikan juga terjadi, tidak hanya di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Jenis vaksin flu seperti apa yang direkomendasikan di Indonesia? Seperti apa komposisinya? Yuk, simak informasi lebih lengkapnya di bawah ini!
Kenapa Vaksin Flu Penting?
Influenza, atau lebih dikenal sebagai flu, adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem pernapasan. Meskipun terlihat seperti penyakit ringan, flu bisa menjadi sangat serius, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki riwayat penyakit kronis.
Vaksin flu direkomendasikan sebagai cara terbaik untuk mengurangi risiko terkena flu dan meminimalisir gejala berat yang mungkin ditimbulkan. Setiap tahun, para ilmuwan dan ahli kesehatan di berbagai badan otoritas kesehatan dunia termasuk WHO memantau pola penyebaran virus flu di seluruh dunia.
Mereka kemudian merumuskan vaksin yang mencakup strain virus yang diperkirakan akan menjadi dominan pada musim flu berikutnya. Sejak beberapa tahun terakhir, vaksin yang digunakan di Indonesia dan banyak negara lainnya adalah vaksin quadrivalent, yang menawarkan perlindungan terhadap empat jenis virus flu.
Namun, perubahan terbaru dari World Health Organization (WHO) dan U.S. Food and Drug Administration (FDA) mengarah pada rekomendasi untuk kembali menggunakan vaksin trivalent. Apa yang memicu perubahan ini? Berikut penjelasannya.
Sejarah Pengembangan Vaksin Flu
Pada musim flu 2013-2014, Amerika Serikat beralih dari vaksin trivalent ke vaksin quadrivalent. Langkah ini diambil karena adanya dua garis keturunan virus influenza B yang beredar secara bersamaan, yaitu B/Yamagata lineage dan B/Victoria lineage. Saat itu, vaksin trivalent hanya melindungi dari satu garis keturunan virus B, sementara yang lain masih bisa menginfeksi.
Karena kedua garis keturunan virus B ini tidak memiliki perlindungan silang, perlindungan tambahan dari vaksin quadrivalent sangat dibutuhkan. Kemudian situasi ini berubah setelah Maret 2020, ketika virus influenza B/Yamagata tidak lagi terdeteksi. Para ahli mulai mempertimbangkan bahwa komponen keempat dalam vaksin quadrivalent, yang menargetkan virus B/Yamagata, menjadi tidak relevan.
Berdasarkan data ini, WHO dan FDA merekomendasikan untuk kembali menggunakan vaksin trivalent, yang lebih fokus melindungi dari virus-virus yang masih beredar: dua strain virus influenza A (H1N1 dan H3N2) serta influenza B/Victoria. Rekomendasi ini diberikan bukan untuk Amerika Serikat saja, tapi untuk negara di belahan bumi bagian Selatan termasuk Indonesia.
Vaksin Flu Trivalent: Kenapa Kembali Direkomendasikan?
Pada pertemuan FDA pada Maret 2024, diputuskan bahwa untuk musim flu 2024-2025, hanya vaksin trivalent yang akan digunakan di AS. Keputusan ini diambil berdasarkan tidak terdeteksinya virus B/Yamagata selama lebih dari tiga tahun, yang membuat komponen vaksin yang menargetkan virus ini menjadi tidak lagi diperlukan. Langkah ini tidak hanya berlaku di AS tetapi juga mencakup negara-negara di belahan bumi selatan, termasuk Indonesia.
Bagi Indonesia, peralihan kembali ke vaksin trivalent sebenarnya membawa banyak manfaat. Dengan absennya virus B/Yamagata, fokus perlindungan kini tertuju pada strain virus yang benar-benar berpotensi menginfeksi di masyarakat. Hal ini mengindikasikan bahwa vaksin trivalent yang digunakan di Indonesia pada musim flu 2024 dan 2025 mendatang akan lebih efisien dan efektif.
Perbedaan Vaksin Trivalent dan Quadrivalent: Mana yang Lebih Baik?
Dalam konteks vaksinasi flu, istilah trivalent dan quadrivalent sering kali muncul, terutama ketika membahas perlindungan terhadap berbagai jenis virus influenza. Berikut adalah penjelasan mengenai perbedaan keduanya dan alasan kenapa ada rekomendasi untuk melakukan peralihan penggunaan vaksin quadrivalent ke trivalent mulai tahun 2024 ini.
1. Komposisi Vaksin Trivalent dan Quadrivalent
Seperti namanya, vaksin trivalen memberikan perlindungan atas 3 macam virus flu dan vaksin quadrivalent memberikan perlindungan untuk 4 macam jenis flu. Penjelasan detailnya seperti berikut:
- Vaksin Trivalent dirancang untuk melindungi terhadap tiga jenis virus flu:
- Satu strain virus influenza A (H1N1)
- Satu strain virus influenza A (H3N2)
- Satu strain virus influenza B (B/Victoria)
- Vaksin Quadrivalent memiliki komposisi yang serupa, namun dengan tambahan satu strain virus B lainnya, yaitu B/Yamagata. Jadi, vaksin ini melindungi terhadap empat jenis virus flu:
- Dua strain virus influenza A (H1N1 dan H3N2)
- Dua strain virus influenza B (B/Victoria dan B/Yamagata)
Pada dasarnya, perbedaan terbesar antara kedua vaksin ini terletak pada jumlah jenis virus B yang dilindungi. Vaksin quadrivalent mencakup dua garis keturunan virus B, sementara vaksin trivalent mencakup satu. garis keturunan virus B
2. Efektivitas Vaksin Quadrivalent di Masa Lalu
Vaksin quadrivalent menjadi populer pada musim flu 2013-2014, keberadaan dua turunan virus B (B/Victoria dan B/Yamagata) di masyarakat menjadi alasan utama dikenalkannya vaksin ini untuk meningkatkan cakupan perlindungan. Di tahun itu, data menunjukkan bahwa perlindungan silang antara kedua strain B ini sangat terbatas, artinya vaksin yang mencakup hanya satu turunan virus B tidak dapat melindungi terhadap turunan virus lainnya. Oleh karena itu, vaksin quadrivalent dinilai lebih efektif karena mencakup keduanya.
Namun, dengan hilangnya strain B/Yamagata dari peredaran global sejak Maret 2020, komponen keempat dalam vaksin quadrivalent menjadi tidak lagi relevan. Tanpa adanya virus B/Yamagata yang beredar, perlindungan dari vaksin quadrivalent tidak lagi memberikan manfaat tambahan yang signifikan dibandingkan vaksin trivalent.
3. Kenapa Vaksin Trivalent Kini Lebih Direkomendasikan?
Berdasarkan pengamatan epidemiologis dari WHO dan otoritas kesehatan di berbagai negara, virus influenza B/Yamagata tidak lagi terdeteksi sejak tahun 2020. Hal ini membuat komponen keempat dalam vaksin quadrivalent (yang menargetkan virus B/Yamagata) tidak lagi diperlukan.
Dengan kondisi ini, baik WHO maupun FDA merekomendasikan penggunaan vaksin trivalent sebagai standar vaksin flu yang baru, karena vaksin ini cukup untuk memberikan perlindungan terhadap virus-virus yang masih beredar, yaitu:
- Influenza A (H1N1)
- Influenza A (H3N2)
- Influenza B (B/Victoria)
Langkah ini bukan hanya dianjurkan di Amerika Serikat saja, tetapi juga di negara-negara di belahan bumi Selatan lainnya termasuk Indonesia. Oleh karena itu, vaksin trivalent kini dianggap lebih tepat sasaran, efisien, dan efektif dalam melindungi masyarakat dari flu musiman.
4. Efisiensi dan Pengurangan Risiko
Dengan mengurangi satu komponen yang tidak lagi relevan (virus B/Yamagata), vaksin trivalent menjadi lebih efisien dalam hal produksi dan distribusi. Selain itu, penggunaan vaksin trivalent juga membantu mengurangi resiko efek samping atau respon imun yang berlebihan, yang mungkin terjadi akibat pemberian komponen virus yang tidak lagi diperlukan. Efektivitas vaksin trivalent sudah terbukti memadai untuk memberikan perlindungan yang optimal terhadap tiga jenis virus flu utama yang masih aktif beredar.
Hal ini juga berarti bahwa masyarakat Indonesia yang menerima vaksin trivalent akan mendapatkan perlindungan yang sama efektifnya, tanpa perlu khawatir tentang virus yang tidak lagi relevan.
Mengapa Penting Mengikuti Update Vaksin Flu?
Perkembangan anjuran penggunaan vaksin flu bisa berubah-ubah setiap tahunnya. Hal ini terjadi karena virus flu terus bermutasi, dan ada juga jenis-jenis flu tertentu yang tidak beredar di beberapa negara jadi pemberian vaksin perlu disesuaikan dengan hal-hal ini. Perubahan pada jenis vaksin, seperti peralihan dari quadrivalent ke trivalent, menunjukkan bagaimana strategi vaksinasi flu selalu mengikuti perkembangan terbaru dari pola penyebaran virus.
Di Indonesia, khususnya dengan iklim tropis yang memungkinkan virus flu untuk berkembang lebih cepat, mendapatkan vaksin flu yang terbaru sangat penting untuk menjaga kesehatan. Dengan menggunakan vaksin trivalent yang telah diperbarui, masyarakat Indonesia dapat merasa lebih terlindungi dari ancaman flu musiman.
Siapa yang Harus Mendapatkan Vaksin Flu?
Vaksin flu direkomendasikan untuk semua orang, terutama bagi kelompok rentan seperti:
- Lansia di atas 65 tahun
- Anak-anak di bawah 5 tahun
- Wanita hamil
- Orang dengan penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, atau gangguan pernapasan
- Tenaga kesehatan dan mereka yang bekerja di lingkungan berisiko tinggi
Untuk Imuners yang inigin mendapatkan vaksin flu trivalent sesuai dengan anjuran WHO di tahun 2024, bisa datang ke Klinik Imunicare terdekat. Di Klinik Imunicare, Imuners bisa mendapatkan vaksin flu terbaik yang sesuai dengan anjuran penggunaan WHO dan FDA.
Kesimpulan
Kondisi saat ini menunjukkan kalau vaksin flu trivalent kembali menjadi pilihan yang direkomendasikan di Indonesia. Perubahan ini sejalan dengan update global tentang absennya virus influenza B/Yamagata, yang sebelumnya menjadi salah satu komponen dalam vaksin quadrivalent. Melindungi diri dari flu, terutama bagi kelompok yang rentan dengan mendapatkan vaksin flu tahunan adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan sepanjang musim flu. Jadi, jangan ragu untuk datang ke Klinik Imunicare terdekat untuk mendapatkan vaksin trivalent sesuai anjuran WHO untuk tahun 2024 sampai 2025 di Indonesia.
Sumber
https://www.who.int/teams/global-influenza-programme/vaccines/vaccine-in-tropics-and-subtropics
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1201971223002242