VIRUS POLIO DI INDONESIA
Setiap tanggal 24 Oktober diperingati sebagai Hari Polio Sedunia. Dimana pada abad ke-20, Polio ini menjadi salah satu penyakit yang ditakuti di negara-negara industri, karena melumpuhkan ratusan ribu anak setiap tahunnya dan Negara Indonesia pernah memiliki beberapa kasus virus polio. Virus Polio termasuk dalam golongan Human Enterovirius yang bereplikasi di usus dan dikeluarkan melalui tinja. Virus Polio ini rentan pada anak-anak di bawah usia lima tahun, tetapi tidak menutup kemungkinan menyerang pada remaja, dewasa bahkan lansia.
Polio menyerang Indonesia
Setelah dilaksankan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio selama tiga tahun berturut-turut pada tahun 1995 – 1997, Virus Polio Liar (VPL) asli Indonesia (indigenous) sudah dinyatakan musnah sejak tahun 1996. Pada tahun 2018, dilaporkan adanya kasus polio di Negara tetangga Papua New Guinea, sehingga Indonesia meningkatkan kewaspadaan dini terhadap masuknya virus polio ke Indonesia. Namun pada tanggal 13 Maret 2005 ditemukan kasus polio importasi pertama di Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Pada kasus polio di Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, masyarakat awalnya menolak untuk diberikan imunisasi polio, tetapi dengan berbagai upaya pemerintah akhirnya masyarakat mau dan mengerti akan pentingnya imunisasi polio. Penanganan yang dilakukan pemerintah dikenal sebagai sub PIN, agar virus polio liar yang ada di Kecamatan Cidahu tidak menyebar. Tetapi virus tersebut menyebar ke Sumatra dan wilayah lainnya.
Kapan virus polio musnah dari Indonesia?
Dalam kasus polio liar yang ada di Kecamatan Cidahu, pemerintah kemudian menetapkannya sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) yang menyerang 205 orang dalam kurun waktu 2005 hingga awal 2006. KLB ini juga tersebar di 47 kabupaten/kota di 10 provinsi. Selain itu jua ditemukan 46 kasus Vaccine Derived Polio Virus (VDPV) yaitu kasus polio yang disebabkan oleh virus dari vaksin, yang terjadi apabila banyak anak yang tidak di imunisasi.
45 kasus terjadi di Pulau Madura dan satu kasus terjadi di Probolinggo, Jawa Timur. Setelah dilakukan Outbreak Response Immunization (ORI), dua kali mop-up, lima kali PIN, dan dua kali sub-PIN, akhirnya KLB dapat diatasi sepenuhnya. Kasus VPL terakhir yang mengalami kelumpuhan ditemukan pada tanggal 20 Februari 2006 di aceh.
Sejak saat itu Indonesia berhasil memberantas polio pada tahun 2006 hingga sekarang tidak ditemukan lagi penderita polio yang disebabkan oleh Virus Polio Liar. Kemudian pada tahun 2014, label bebas polio diberikan WHO kepada Indonesia. Meskipun di Indonesia sudah tidak ditemukan lagi kasus polio, namun vaksinasi masih terus diberikan, dikarenakan masih ada negara lain yang belum terbebas dari penyakit polio. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kembali wabah polio di Indonesia yang dibawa turis atau pendatang melalui perjalanan lintas negara. Imunisasi merupakan tindakan pencegahan yang efektif dari penyakit polio. Orang tua harus memiliki kesadaran bahwa memberikan vaksin polio terhadap anaknya akan menjadi investasi kesehatan yang dapat melindungi seorang anak dari penyakit menular yang dapat menimbulkan kecacatan.
YM/S