MSD dan Bio Farma Dukung Penuh Kementerian Kesehatan Dalam Rencana Aksi Nasional Eliminasi Kanker Leher Rahim Tahun 2023 - 2030
- Target 90% anak terlindungi dari HPV dan 1,2 juta jiwa masyarakat Indonesia dapat terselamatkan dari kanker leher rahim [1]
- 4 pilar tindakan: Pemberian layanan; Pendidikan, pelatihan, dan penjangkauan; Pendorong utama kemajuan; dan Tata kelola serta kebijakan
JAKARTA, INDONESIA, 16 Desember 2023 – Kementerian kesehatan, pada hari ini, secara resmi mendeklarasikan Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim untuk periode 2023-2030 di Jakarta. Melalui rencana ini, Kemenkes menargetkan 90 persen anak perempuan dan laki-laki di Indonesia mendapatkan imunisasi HPV pada tahun 20301, target tersebut selaras dengan strategi Eliminasi Kanker Leher Rahim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menargetkan 90% anak perempuan menerima vaksinasi lengkap dengan vaksin HPV pada usia 15 tahun, dan diikuti oleh target skrining 70% dan pengobatan 90%[2]. Sebelumnya, RAN Eliminasi Kanker Leher Rahim yang sama telah dideklarasikan oleh Presiden Joko Widodo bersama Presiden Amerika Serikat Joseph R. Biden Jr. dalam pertemuan di Washington D.C pada tanggal 13 November 2023.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin dalam kata sambutannya menyatakan, “Kanker leher rahim merupakan jenis kanker dengan tingkat kematian tertinggi kedua pada wanita di Indonesia[3], dan 70% kanker serviks didiagnosa pada stadium lanjut. Rencana Aksi Nasional Eliminasi Kanker Leher Rahim yang akan dijalankan hingga 2030 mendatang merupakan sebuah ikhtiar bersama untuk mengeliminasi kanker leher rahim di Indonesia. Salah satu program yang kami rencanakan untuk mengeliminasi kanker leher rahim adalah dengan memiliki produksi vaksin HPV yang diutamakan produksi dalam negeri. Diharapkan pada tahun 2030 akan susah menemukan cerita kanker serviks, karena Indonesia sudah bebas kanker serviks”.
RAN Eliminasi Kanker Leher Rahim merupakan strategi komprehensif yang dicanangkan pemerintah Indonesia untuk memperkuat sistem kesehatan nasional dengan memperluas akses masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan dengan teknologi kesehatan yang lebih maju. Tak hanya berfokus pada penyediaan layanan kesehatan, pemerintah juga berharap hambatan terhadap intervensi kanker leher rahim yang berakar pada tantangan sosial, pembiayaan, budaya, sosial dan struktural hilang dengan gencarnya edukasi kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.
RAN tersebut disusun berdasarkan empat pilar tindakan: 1) Pemberian layanan; 2) Pendidikan, pelatihan, dan penjangkauan; 3) Pendorong utama kemajuan; dan 4) Tata kelola serta kebijakan. Pilar-pilar ini memberikan prioritas khusus pada bidang, strategi, dan program agar Indonesia bisa membuat terobosan dalam eliminasi kanker leher rahim. RAN ini merupakan wujud nyata komitmen Indonesia dalam mencapai strategi global WHO dalam mengeliminasi kanker leher rahim dan APEC Cervical Cancer Roadmap.
Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou mengungkapkan, “MSD Indonesia mendukung penuh upaya pemerintah Indonesia untuk mengeliminasi kanker leher rahim di Indonesia. Rencana Aksi Nasional Eliminasi Kanker Leher Rahim pemerintah ini sejalan dengan komitmen MSD secara global untuk berperan aktif dalam upaya memerangi kanker leher rahim. Kolaborasi ini juga menjadi langkah konkret dalam mendukung strategi WHO untuk mempercepat eliminasi kanker leher rahim secara global.”
Dalam Rencana Aksi Nasional Eliminasi Kanker Leher Rahim, sebanyak 90% anak perempuan usia 15 tahun mendapatkan imunisasi HPV hingga tahun 2027, dan pada 2028-2030 untuk anak laki-laki. Skrining 75% perempuan berusia antara 30 dan 69 tahun dengan tes DNA HPV, dan mengobati 90% perempuan dengan lesi pra-kanker dan kanker invasif pada tahun 2030. Dengan skenario ini, diharapkan sebanyak 1,2 juta jiwa akan terselamatkan dari kanker leher rahim pada tahun 2070.
Direktur Utama Bio Farma Shadiq Akasya mengatakan, “Upaya eliminasi kanker leher rahim sangat bergantung pada kerjasama, kolaborasi dan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan. Bio Farma sebagai Induk Holding BUMN Farmasi bangga dapat berperan aktif dengan menghadirkan produk-produk lokal berkualitas tinggi seperti screening DNA HPV dan vaksin HPV yang dapat membantu keberlangsungan program pemerintah ke depannya. Melalui program ini, kami senantiasa bersama-sama berjuang untuk memberikan kontribusi positif pada kesehatan dan kesejahteraan bagi perempuan di seluruh Indonesia, searah dengan misi bersama kita untuk Indonesia yang lebih sehat.”
Bio Farma memiliki produk, Cerviscan® merupakan kit diagnostik berbasis RT-PCR untuk deteksi 14 tipe virus HPV high risk penyebab kanker leher rahim dan NusaGard® vaksin HPV 4-valen yang dapat mencegah penyakit terkait HPV tipe 6, 11, 16 dan 18. Vaksin NusaGard® merupakan vaksin HPV produksi lokal pertama di Indonesia yang dihadirkan melalui kerja sama teknologi transfer antara MSD dan Bio Farma.
###
Tentang MSD
Di MSD, dikenal sebagai Merck & Co., Inc., Rahway, N.J., USA di Amerika Serikat dan Kanada, kami bersatu dalam tujuan kami: Kami menggunakan kekuatan ilmu pengetahuan terdepan untuk menyelamatkan dan meningkatkan kehidupan di seluruh dunia. Selama lebih dari 130 tahun, kami telah membawa harapan bagi umat manusia melalui pengembangan obat-obatan dan vaksin penting. Kami bercita-cita untuk menjadi perusahaan biofarmasi intensif penelitian terkemuka di dunia – dan hari ini, kami berada di garis depan penelitian untuk memberikan solusi kesehatan inovatif yang memajukan pencegahan dan pengobatan penyakit pada manusia dan hewan. Kami mendorong tenaga kerja global yang beragam dan inklusif dan beroperasi secara bertanggung jawab setiap hari untuk memungkinkan masa depan yang aman, berkelanjutan, dan sehat bagi semua orang dan komunitas. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.msd.com dan terhubung dengan kami di Twitter, LinkedIn dan YouTube.
Copyright © 2023 Merck & Co., Inc., Rahway, NJ, USA and its affiliates. All rights reserved
Tentang Bio Farma
PT Bio Farma (Persero) adalah holding BUMN farmasi terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang kesehatan dengan layanan end-to-end, mulai dari penelitian dan pengembangan farmasi, manufaktur, dan distribusi, hingga operasi apotek ritel, klinik, dan laboratorium klinis. Untuk mendukung kegiatan usahanya, Bio Farma memiliki kantor pusat dan pabrik seluas 91.058 meter persegi di Bandung. Perusahaan juga memiliki kantor perwakilan di Jakarta. Dengan kapasitas produksi lebih dari 3,2 miliar dosis vaksin per tahun. Bio Farma telah mendapatkan sertifikasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan telah mengekspor produknya ke lebih dari 150 negara. Bio Farma merupakan perusahaan induk dari tiga emiten farmasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Indofarma Tbk (INAF). Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi: www.biofarma.co.id.
Kontak Media:
Nabila Astari
Communication Lead
MSD Indonesia
+6285959578905
Komunikasi Perusahaan
PT Bio Farma (Pesero)
corcom@biofarma.co.id
[1] Kementerian Kesehatan Indonesia (2023), “90 Persen Anak di Indonesia Ditargetkan Terlindungi dari HPV” Link